Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Bertahan dalam Penderitaan

Bertahan dalam Penderitaan Yakobus 1:1-18 Yakobus telah mengingatkan: “..janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!”. Yobus tidak salah memberikan nasehat kepada kita. Tuhan tidak akan melakukan sesuatu yang membuat umat-Nya menderita. Hancurnya tatanan sosial-ekonomi dan politik di Indonesia yang saat ini sedang terjadi jelas merupakan kecerobohan bangsa Indonesia dalam memanfaatkan “pemberian” Tuhan. Bangsa Indonesia ternyata tidak dapat menahan dirinya sendiri untuk tidak korupsi, tidak curang, tidak adil. Dalam setiap kesempatan kita harus mendahulukan kehendak Tuhan daripada mendahulukan kepentingan pribadi. Mencaari kambing hitam untuk membenarkan diri sendiri merupakan pekerjaan yang sangat mudah. Siapapun bisa melakukan. Tetapi mencari kambing hitam tidak menyelesaikan masalah. Situasi yang terjadi saat ini tidak bisa diakhiri hanya dengan mencari kesalahan orang lain. Kita patut bertanya kepada diri sendiri; bagaimana dengan kita sendiri selama ini? Mu

BERTAHANLAH

BERTAHANLAH Wahyu 12:1-13 Kitab wahyu sering disebut sebagai kitab lambang, sebab di dalam kitab Wahyu banyak digunakan lambang-lambang utuk mengukapkan apa yang telah dilhat oleh Yohanes ketika sedang berada di pulau Patmos. Salah satu lambang yang dipakai adalah ular naga dan wanita seperti yang dituliskan di dalam Wahyu pasal 12.   Wahyu pasal 12 memberikan kesan mengerikan dan penuh dengan misteri yang menjelaskanbahwa kekuatan jahat, yang melambangkan dengan naga, ingin mengelahkan umat Tuhan yang dilambangkan dengan wanita. “Perempuan berselubungkan matahari,....” perempuan melambangkan umat Tuhan. Kesetiaan Allah (yang dilambangkan dengan matahari) merupakan kekuatan hidup umat Tuhan yang pada saat itu sedang dikejar-kejar oleh penguasa yang kejam (yang dilambangkan dengan naga). Umat Tuhan percaya bahwa Tuhan akan memberi kekuatan sehingga penderitaan yang sedang dialami akan segera berlalu. “Mahkota dari dua belas binatang...” melambangkan kedua belas suku Israe

CANTIK DI MATA ALLAH

CANTIK DI MATA ALLAH 1 PETRUS 3:1-6 Kecantikan selalu menjadi kedambaan kaum wanita, banyak wanita berupaya dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan kecantikan. Jikalau diperhatikan para wanita sekarang ini, tidak hanya cukup dengan make-up yang menarik, namun tidak sedikit yang sampai berani menempuh jalan yang penuh resiko agar bisa tampil cantik. Msialnya: wanita yang ingin kulitnya putih bisa dilakukan dengan memakai krim pemutih, melakukan suntik putih & suntik vitamin C. Kemudian yang ingin memperbaiki bentuk tubuh melakukan operasi plastik & suntik silikon, dan lain sebagainnya. Padahal semuanya itu dapat meningkatkan resiko kanker sampai 75% & penyakit berbahaya lain. Mereka cantik diluar tapi tubuhnya menyimpan racun-racun kimia berbahaya yang dapat membusukan & membunuh tubuhnya. Sebagai wanita Kristen, kita harus ingat bahwa standart kecantikan dunia dan kristen itu berbeda. ·        Merawat tubuh, menjaga kebersihan diri dan penampilan

ORDE LAMA DAN ORDE BARU

ORDE LAMA DAN ORDE BARU Efesus 2:1-10 Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Kalau berbicara masalah “orde” tentu bukan masalah lagi bagi kita, khususnya bagi warga jemaat yang sudah berumur. Dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, kita mengenal beberapa orde. Ada orde lama, dan orde baru dan juga orde   reformasi, dan mungkin nanti masih akan ada orde-orde lain. Tidak masalah bagi munculnya orde-orde lain dalam kehidupan dan sejarah bagi bangsa Indonesia. Tetapi yang pasti munculnya orde-orde itu selalu dibarengi edngan adanya tatanan-tatanan baru. Tatanan hidup dalam orde lama berbeda dengan tatanan hidup dalam orde baru. Tatanan orde baru juga berbeda dengan tatanan orde reformasi. Tidak banyak orde yang dibicarakan. Hanya ada dua orde saja, yaitu orde lama dan orde baru”. Orde-orde yang dijumpai dalam surat Efesus pasti berbeda dengan orde-orde yang kita kenal. Bahkan tidak ada hubungan orde lama dan orde baru yang pernah ada di Indonesia. Orde yang da di surat Efesu

KASIH YANG MEMPERDAMAIKAN

KASIH YANG MEMPERDAMAIKAN Filemon 1. 1 Korintus 13:4-7 “Apa kata yang biasanya terucap di mulut kita jika kita melakukan kesalahan ?”   jawabannya kata “maaf” . Kata maaf sering terlontar dalam diri kita. Bahkan sebagai orangtua kita selalu berusaha mengajarkan anak kita untuk berkata maaf. Ketika kita mengajarkan kata maaf kepada anak kita ketika mereka melakukan kesalahan adalah hal yang mudah. Namun menjadi hal yang sebaliknya, sulit – ketika hal itu terjadi pada diri kita. Kita merasa sangat sulit mengucapkan kata maaf. Padahal kita telah mengatahui alasan dari kesalahan tersebut. Hal ini baru hal meminta maaf kepada orang yang kepadanya kita melakukan kesalahan. Apalagi hal menerima permintaan maaf dari orang lain yang telah berbuat salah pada kita. Surat Filemon adalah satu dan satu-satunya surat yang indah sekali. Memang ini adalah satu surat yang sangat pribadi,tetapi di dalam ini kita menemukan bagimana orang-orang yang tadinya tidak berguna, orang-orang yang mel