Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

BELAJAR DARI KISAH HIDUP NIKODEMUS

BELAJAR DARI KISAH HIDUP NIKODEMUS YOHANES 3:1-8 Nikodemus adalah seorang Yahudi. la dikenal  sebagai orang kaya yang patuh pada hokum taurat. la menemui Yesus pada malam hari, mungkin sebab ia takut dilihat orang. la menemui Yesus dengan maksud untuk mengenal-Nya secara lebih dekat. Nikodemus mengenal Yesus sebagai pembuat mukjizat. Namun, Yesus menarik Nikodemus dalam sebuah lingkaran yang tidak hanya membuatnya mengenal Yesus sebagai rabi dan utusan Allah, tetapi juga mengimani Yesus sebagai Putera Allah. Untuk itu, Nikodemus dituntut lahir secara baru. Yesus tidak menghendaki Nikodemus mengenalnya sebatas apa kata orang. Yesus menginginkan agar Nikodemus secara pribadi memiliki iman. Dilahirkan kembali berarti sebuah langkah maju dari sikap melihat, mendengar dan beriman kepada Yesus. Dengan itu, Nikodemus akan lebih dalam mengenal siapa Yesus dan memahami karya-karya-Nya. Melalui jalan itu pula, Nikodemus dapat melihat kehadiran Kerajaan Allah. Kitapun mungkin seperti Nikodemu

TUHAN PASTI MELIHAT HATI

TUHAN PASTI MELIHAT HATI 1 SAMUEL 16: 1-13 Manusia sering menilai orang lain dari segi penampilan luarnya saja, tetapi Allah melihat apa yang tidak bisa dilihat manusia yaitu kedalaman hatinya. Hal itulah yang kita lihat dalam bacaan kita hari ini. Sekalipun Isai telah menyodorkan anak-anaknya yang menurut pemandangannya adalah yang terbaik secara fisik dan hal itu juga sedikit banyak mempengaruhi penilaian Samuel (ayat 6-10) Ternyata Allah tidak menjatuhkan pilihan kepada satupun di antara mereka. Allah justru memilih Daud yang tidak masuk hitungan mereka. Apa yang menyebabkan Allah memilih Daud menjadi raja? Memiliki hati yang mendambagkan Allah                 Hati Allah tertarik kepada Daud bukan dari perawakannya tetapi lebih pada hatinya (ayat 7). Pada usia muda Daud sudah menyatakan hati dan kerinduan bagi Allah. Hal itu bisa kita lihat dari tulisan-tulisannya dalam kitab Mazmur (Lih. Maz. 23). Mungkin kemampuan kita tidak seberapa, tetapi apabila hati kita mencinta

SENANGNYA JIKA KITA HIDUP DALAM DAMAI

SENANGNYA JIKA KITA HIDUP DALAM DAMAI Mazmur 39:5-6  Saat kita mulai menyimpan kemarahan di dalam hati hati, waspadalah, karena dosa sudah mengintai di ambang pintu hati kita. Secara perlahan, hati kita diracuni oleh benih-benih kebencian dan dendam, yang menunggu saatnya meledak dan dimanifestasikan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Hanya kasih yang dapat menaklukkan semua hal- hal negative yang bersarang di hati Memang mudah dikatakan tapi sulit untuk dilakukan Tapi itulah tugas yang harus diemban oleh kita semua sebagai murid Yesus. Tidak ada qunanya rajin beribadat namun masih membawa hati yang penuh dengan amarah membara Yesus mengajak kita untuk belajar mengendalikan diri, saling menghargai satu sama lain dan saling mengampuni agar tercipta kedamaian di antara kita semua Sadari bahwa kasih terhadap sesama adalah syarat mendasar dan terutama untuk dapat bersatu dengan Allah. Mari renungkan, apakah penghayatan hidup keagamaan kita sudah benar dan berkenan di hadapanny

HIDUP BENAR DAN KUDUS

HIDUP BENAR DAN KUDUS WAHYU 22:11-12 Tetaplah hidup benar dan kudus, Tuhan segera membawa upah. Di akhir zaman ini, sebelum Tuhan Yesus datang, akan terjadi pemisahan, yang benar semakin benar, yang jahat semakin berbuat jahat. Kita diselamatkan menjadi anak Allah karena perbuatan / karena iman?  = Karena iman  Efesus 2:8-9, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." Bukan karena perbuatan baik, bukan karena kita lebih baik dari yang lain, bukan, tapi karena iman.  Adakah Roh Kudus dihatimu? Roh Kudus adalah materai keselamatan kita, tiket masuk surga.  Karena iman kita diselamatkan Upah bukan berdasarkan iman, tetapi berdasarkan perbuatan. Wahyu 22:12, "SESUNGGUHNYA AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAH-KU UNTUK MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA." Penuai-penuai jiwa menentukan upahm

TUHAN ITU MAHA KASIH DAN PENYAYANG

TUHAN ITU MAHA KASIH DAN PENYAYANG MAZMUR 103:8 Sejak kecil kita mungkin sering mendengar seseorang mengatakan, “Kalau kamu berbuat baik, Tuhan sayang kepadamu, namun kalau kamu jahat, Tuhan akan marah dan menghukum kamu.” Karena pemikiran ini akhirnya banyak orang percaya mulai hidup di dalam ketakutan terhadap TUHAN. Akibatnya, seringkali mereka datang ke gereja atau persekutuan namun tidak merasakan kebaikan dan kemurahan Tuhan (kesembuhan, berkat, pemulihan). Saat ada sakit penyakit atau ada masalah, sering kali orang-orang ini berkata, “Sepertinya Tuhan sedang menghukum saya karena dosa masa lalu saya” atau yang paling umum, “Ya, sepertinya Tuhan memang mengijinkan ini untuk mengajarkan saya kerendahan hati.” Jika pikiran di atas pernah timbul di hati anda, hardik sekarang juga! Teman, Tuhan adalah kasih. Bagaimana mungkin cara menyatakan kasih adalah dengan menghukum atau memberikan yang buruk? Kita saja tidak mungkin lakukan hal tersebut kepada anak kita, bukan? Tuh

KUASA TUHAN YANG KEKAL

KUASA TUHAN YANG KEKAL DANIEL 7:9-14 Bagaimana Daniel mengalami penglihatan pada masa Tahun pertama pemerintahan Belsyazar raja Babel (1). Dalam mimpinya tampak keempat angin dari langit dan mengguncangkan laut besar. Juga tampak hadirnya empat binatang besar yang naik dari dalam laut dan satu dengan yang lain berbeda (3). Penglihatan itu menunjukkan betapa dunia ini telah penuh dengan kekacauan dan kejahatan. Para penguasa dunia ini silih berganti dan cenderung menunjukkan ketidaktaatannya kepada Allah. Penguasa jahat nampak seperti berkuasa namun akhirnya mereka takluk dan hancur. Penglihatan yang dialami Daniel menunjukkan bahwa penguasa jahat itu mendapatkan kesempatan untuk berkuasa sebentar di dunia. Keempat binatang itu ternyata tidak dapat bertahan dan akhirnya kekuasaannya kandas. Kehebatan para penguasa itu hancur dan kandas di tangan orang lanjut usia. Orang lanjut usia itu melambangkan Allah, bukan berarti Allah itu loyo seperti orang tua? Pesannya adalah seheb

BERCAHAYA UNTUK YANG LAIN

BERCAHAYA UNTUK YANG LAIN FILIPI 2:12-18 Apabila kita memperhatikan langit yang luas, dimalam yang cerah kita akan dapat   melihat keindahan dan gemerlapnya bintang-bintang yang bertaburan di langit. Gelapnya malam tidak dapat meneylimuti bintang-bintang yang memancarakan cahayanya. Sekalipun bintang-bintang yang bertaburan di langit itu nampak kecil dibandingkan dengan bulan yang memancarkan cahayanya. Sekalipun bintang-bintang itu jauh tempatnya di atas kita, namun cahayanya ternyata bisa kita nikmati keindahannya, sebagaimana hiasan yang ditempatkan di angkasa. Begitu puka yang diharapkan oleh Allah bagi segenap umatNya. Ia menghendaki agar dimanapun umatNya berada. Dalam sikap hidup dan perilakunya sehari-hari, senantiasa dapat memancarkan pemberlakuan kehendak Allah. Oleh karena itu setiap umat Allah berkewajiban untuk memberlakukan kehendak Allah itu dalam hidupnya. Kehadiran kita sebagai umat Allah yang berada di antara kejahatan dan kelaliman manusia, tidak akan a

PERJUANGAN KEHIDUPAN

PERJUANGAN KEHIDUPAN YEHEZKIEL 14:12–23 Anda perlu mengetahui, bahwa perjuangan yang dihadapi dalam kehidupan bagi orang beriman merupakan suatu keistimewaan tersendiri. Keistimewaan tersebut terkandung dalam setiap perjuangan (atau pergumulan) yang dialami orang beriman dan menjadi indikator yang menunjukkan “keteguhan iman” tehadap TUHAN. Oleh sebab itu perjuangan hidup orang beriman tidak selalu aman. Yehezkiel 14:12–23, menyebutkan dalam rangkaian kesaksiannya bahwa tokoh Alkitab yakni Nuh, Daniel dan Ayub sebagai salah satu ukuran yang disebutkan menjadi contoh orang beriman yang “berjuang dalam imannya” kepada TUHAN dan berkenan dihadapanNya. Sangat jelas kita dapat baca pada bagian masing–masing kesaksian hidup mereka (Nuh dalam kitab Kejadian; Daniel dalam kitab Daniel; Ayub dalam kitab Ayub) sebagaimana tercatat dalam Alkitab. Jika Nuh, Daniel, Ayub dapat bertahan dalam konteks pergumulan masing–masing dengan tetap bertahan dalam keyakinan hidup beriman untuk me

BARANG SIAPA MENINGGIKAN DIRI, IA AKAN DIRENDAHKAN

BARANG SIAPA MENINGGIKAN DIRI, IA AKAN DIRENDAHKAN Lukas 18:9-14 Banyak orang mengatakan bahwa doa adalah komunikasi dengan Tuhan, doa adalah nafas hidup orang Kristen,dll. Hal ini ini tidak salah tetapi apakah benar kita telah menjadikan doa sebagai napas hidup dan benarkah bahwa doa yang kita naikkan benar-benar tertuju kepada Allah ? Hakekat berdoa tentulah pengakuan campur tangan dan pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari dan sikap itu mencerminkan permohonan belas kasihan akan pembenaran Allah tentang apa yang kita lakukan dan kita minta. Membandingkan dua orang yakni seorang Farisi sebagai tokoh agama orang Yahudi yang berdoa dengan cara yang menurutnya benar, dengan sikap berdoa seorang pemungut cukai yang sudah dicap sebagai pendosa. Tuhan Yesus kemudia membandingkan sikap berdoa kedua orang ini. Melalui perbandingan dalam nats ini,kita diberikan pengajaran berdoa oleh Tuhan Yesus 1.      Perbuatan kebaikan dalam hidup (ayat 9-10) Kalau sebelumnya T