Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Apakah benar kita pengikut Yesus yang sejati

Apakah benar kita pengikut Yesus yang sejati Luk 17:32- “Ingatlah akan isteri Lot”   Dalam konteks akhir jaman, Tuhan Yesus tidak menyuruh kita mengingat orang yang lebih positif, misalnya Abraham, orang yang beriman itu. Tetapi Yesus justru menyuruh saudara dan saya mengingat tetnang isteri Lot. Maka mari kita pikirkan apa maksud Tuhan Yesus dengan perkataan “Ingatlah akan isteri Lot” ini. Apa pengajaran yang Tuhan Yesus mau berikan kepada kita supaya kita memperhatikan sungguh-sungguh tokoh yang tidak punya nama itu? Ada 2 hal yang Tuhan Yesus ingin ajarkan kepada kita saat ini. Yang Pertama , pada waktu Tuhan Yesus menyuruh kita mengingat akan isteri Lot, saya kira isteri Lot ini adalah simbol laki-laki atau perempuan di akhir jaman yang mengaku orang beriman tetapi sebetulnya hatinya bercabang, orientasinya mendua. Kebanyakan penafsir mengatakan isteri Lot tidak tahan meninggalkan segala sesuatu, propertinya, barang-barangnya, harta bendanya yang ditingg

Rahasia Ucapan Syukur

Rahasia Ucapan Syukur Efesus 5:20 Ada dua kata penting yang terkandung di dalam ayat ini yaitu kata “senantiasa” dan kata “segala sesuatu”, dan menarik sekali bahwa kedua kata ini dihubungkan dengan hal ucapan syukur. “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”. Kata “senantiasa” berbicara atau menunjuk kepada masalah waktu sedangkan kata “segala sesuatu” berbicara atau menunjuk kepada masalah situasi dan kondisi. Dengan kata lain maksud ayat ini adalah kita harus mengucap syukur kapan saja yaitu entah pagi hari, siang maupun malam dan dalam keadaan apa saja entah baik atau tidak baik, menguntungkan atau merugikan, menyenangkan atau menyedihkan. Namun kenyataan yang kita alami dalam pengalaman hidup sehari-hari hanya menunjukkan bahwa kebanyakan di antara kita hanya mau mensyukuri hal-hal yang baik, menyenangkan, menguntungkan dan menggembirakan saja. Jika sembuh dari sakit, jika lulus ujian, jika

Bukan Pilot Duniawi, Tetapi Pilot Sorgawi

Bukan Pilot Duniawi, Tetapi Pilot Sorgawi Yohanes 21:1-19 Pada bulan desember tahun 2006 yang lalu, salah satu stasiun televisi swasta merayakan natal dengan menayangkan kisah sejati seorang calon pilot yang mengalami ujian terbang terakhirnya, pesawat yang dia kemudikan menabrak dan terbakar hebat. Dalam keadaan tidak sadarkan diri dia terpanggang di dalam pesawat. Walaupun akhirnya selamat tetapi separo tubuh bagian atas mengalami kerusakan hebat dan mengakibatkan cacat fisik yang tidak bisa pulih walaupun telah dioperasi plastik dua puluh lima kali. Wajahnya mengerikan menjasi seperti monster. Menghadapi kenyataan ini, Dwi yang dulu periang, percaya diri, yakin bahwa masa depannya akan cerah tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat. Dia murung, mudah marah, merasa masa depannya hancur. Dia protes kepada Tuhan kenapa cita-citanya yang selangkah lagi tercapai Tuham ambil. Ditengah-tengah keterpurukanny