Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

PEMIMPIN SEBAGAI PELAYAN

PEMIMPIN SEBAGAI PELAYAN LUKAS 22”24-38 Saudaraku yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, manakala kita mendengar kata “pemimpin”, maka segera pikiran kita menggambarkan orang yang berada didalam kedudukan tertinggi, berada di tempat tersepan, orang pertama yang menjadi panutan dari semua orang yang dpimpinnya. Sebaliknya mana kala kia mendengar kata “pelayan”, maka pikiran kita segera lari kepada pembanu rumah tangga, pelayan restoran. Orang yang tempatnya terbelakang. Namun didalam bacaan ini dua kata dan dua makna yang tempatnya berlawanan seperti bumi dan langit itu disatukan oleh Tuhan Yesus. Sehingga menjadi satu pola kepemimpinan kristiani, yaitu pola kepemimpinan yang melayani. 1.     Teladan Yesus ·        Yang menjadi pusat perhatian bukan diri sendiri, tetapi orang yang dipimpin dan dilayani-Nya. ·        Dia tidak hanya duduk di tahta suci atau belakang meja saja, melainkan juga terjun turun di dalam situasi yang paling konkrit yang dihadapi umat-Nya, sehingga

TANGISAN SEORANG RAJA

TANGISAN SEORANG RAJA 2 Raja-raja 20:1-11 Saudara..., Doa bukanlah Kartu ATM . Allah bukanlah seperti mesin ATM, dan iman bukanlah nomor pin yang dibutuhkan. Sebab sangat berbahaya, jika kita membatasi Allah yang berdaulat dan berkuasa penuh. Jika kita berjalan dalam iman bersama Allah dan setia kepada-Nya, kita berhak untuk berharap bahwa doa kita akan dikabulkan. Kita perlu waspada, jangan sampai kita sendiri ke dalam pemahaman iman yang salah, khusus nya tentang doa. Untuk itu kita perlu meneladani bagaimana Hizkia berdoa ketika dia sakit keras dan hampir mati. Dihadapan Allah ketika ia mengalami sakit keras dan nyaris hampir mati. Allah mengutus nabi Yesaya untuk memberitahukan kepada Hizkia. Ketika Hizkia mendengar ketentuan Allah tentang ajalnya yang sudah mendekat, Hizkia mengungkapkan seluruh persoalan, perasaannya kepada Tuhan . Ia mengatakan (ayat 3 “Ah Tuhan, ingat kiranya bahwa aku telah hidup dihadapanMu dengan setia dan tulus hati dan bahwa aku telah melak

PENGHARAPAN YANG TEGUH

PENGHARAPAN YANG TEGUH Mazmur 17:1-15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupaMu (Mazmur 17:15). Mazmur ini ditulis oleh Daud, raja kedua dari bangsa Israel. Raja yang hidupnya berkenan di hati Tuhan. Sebelum diangkat menjadi raja, Daud banyak melewati ujian. Kesulitan demi kesulitan. Banyak sekali dia melewati lembah kekelaman. Dalam kitab 1 Samuel 18:6-28 dituliskan bahwa Daud dibenci dan dikejar-kejar untuk dibunuh oleh Saul. Tetapi inilah cara Tuhan untuk mempersiapkan Daud menjadi seorang raja yang tangguh. Tuhan tidak mau Daut menjadi raja yang instan. Melalui berbagai macam kesulitan dan tantangan, Tuhan sedang mempersiapkan Daud menjadi seorang raja yang kuat, tahan banting dan tidak mudah menyerah. Demikian pula dengan kita, melalui kesulitan dan kesukaran yang kita hadapi saat ini, Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menjadi seorang yang kuat dan tahan uji. Jika kita tahan uji maka Tuhan aka