Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Keluarga Yang Setia pada FIrman Allah

Keluarga Yang Setia Pada Firman Allah Gal 1:6-10 Dalam kehidupan umat beragama, salah satu “Penyakit yang sering terjadi”adalah suka omong-omong bahkan sampai berdebat soal pemahaman tentang ayat-ayat Kitab Suci namun   “lemah” dalam hal melaksanakan ayat-ayat Kitab Suci yang dimaksud. Penyakit ini juga dihadapi oleh Tuhan Yesus ketika ada seorang Ahli Taurat yang datang kepadaNya dan bertanya tentang bagaimana cara memperoleh hidup yang kekal. Pengetahuan si ahli Taurat tentang hukum Taurat, berkaitan dengan pokok bagaimana caranya untuk mendapat Hidup yang Kekal terlalu mantap, tetapi sayangnya tidak terbukti dalam kehidupannya setiap waktu. Melalui bacaan ini kita dapat mempelajari lebih lanjut dua hal : Pertama, terlepas motivasi mencobai , pertanyaan ahli Taurat tadi penting kita renungkan. Sebab jangan-jangan kita juga masih sama , masih bertanya bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal. Kita sudah membaca Firman Tuhan, tetapi tidak melakukan. Kedua, adala

Setia kepada Sabda Kehidupan

Setia kepada Sabda Kehidupan Yeremia 8:18-9:1 Hari ini kita mendapatkan pengajaran iman tentang pentingnya “Setia kepada Sabda Kehidupan”.   Melalui nats ini, mari kita memperhatikan perasaan Allah yang terunkap melalui kata-kata Yeremia 8:18, “Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sangat pedih”. Juga di Yeremia 9:1 “ Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsa ku yang terbunuh”. Mengapa bisa terjadi? Yeremia adalah seorang yang saleh, setiap pada Sabda Kehidupan, dan dengan senantiasa mendengarkan Sabda Tuhan. Tidak mengherankan jika Yeremia bisa merasakan yang Allah rasakan. Padahal sebelumnya nabi Yeremia tiada henti-hentinya mengingatkan umatnya Israel agar mereka   segera meninggalkan berhala-berhala dan dewa-dewa pujaan yang menyesatkan. Sebab berhala dan patung yang mereka sembah menyakiti hati Allah. Di Yeremia 8:19b, Allah berfirman: “mengapakah mereka menimbul

Teladan Misi Yesus

Teladan Misi Yesus Matius 8:18-22 Jika kita merenungkan Misi Yesus yang telah menyelamatkan kita, seharusnya kita menanggapi teladan yang diberikan Tuhan, dengan memiliki semangat misi seperti yang diteladankan Tuhan Yesus. Matius 8:18-22, menjelaskan 2 Teladan tindakan Yesus dalam bersaksi atau menginjil. 1.     Teladan kesederhanaan Yesus dalam Bermisi “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi,” (8:19) Yesus berkata. “Srigala mempunyai liang dan burung mempunyai sangkar, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya” (8:20). Latar belakang itu, kerena orang banyak sedang diliputi kegundahan dalam hatinya, sehingga membuat mereka tidak tenang lagi. Dalam pikiran mereka termasuk Ahli taurat bahwa ikut Tuhan Yesus itu nyaman dengan kedudukan jabatan yang tetap. Maka Yesus hendak berkata kepada ahli Taurat itu: Sebelum engkau mengikut Aku, hendaklah Engkau menyadari harga yang harus engkau bayar atau konsenkuensi yang har

Hati Yang Melekat Kepada Allah

Hati Yang Melekat Kepada Allah Matius 6:19-24 Allah menginginkan agar kita sebagai umat-Nya mempunyai hati yang melekat kepada-Nya. Dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya itu dan dengan demikian kita dapat menyenangkan hati-Nya. Namun, harus diakui bahwa hari-hari hidup kita kebanyakan tidak menyenangkan hati-Nya. Mengapa? Sebab hati kita tidak melekat kepada-Nya. Hati kita sementara melekat kepada hal yang lain. Apakah hal itu? Pengalaman membuktikan bahwa biasanya hati manusia melekat kepada 3 hal: 1.     Kadang hati kita melekat kepada harta. Ada begitu banyak orang yang hatinya tidak melekat kepada Allah melainkan kepada harta. Jika hati sampai melekat kepada harta maka semua orientasi hidup hanya tertuju pada suatu hal yaitu harta. Waktu kerja,   waktu makan, waktu tidur, yang dipikirkan adalah harta. Semua awaktu dalam hidup ini hanyalah untuk harta sehingga orang mulai lupa berbakti kepada Tuhan dan lupa bersekutu dengan sesamanya. Jika harta tidak ada