Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

MENGGAPAI IMPIAN DENGAN SEMANGAT BARU

MENGGAPAI IMPIAN DENGAN SEMANGAT BARU YOSUA 1:1-9 Tahun baru 2019 kita buka hari ini berjuta harapan dan komitmen di hati kita, kita semua berharap pada tahun 2019 kehidupan kita lebih baik dari pada tahun yang sebelumnya. Dan hal ini bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam kekristenan tetapi semua orang yang melakukannya baik orang percaya maupun tidak percaya kepada Tuhan. Yang menjadi pertanyaan adalah apa bedanya kita sebagai orang percaya dengan mereka yang belum percaya dalam emngadapi kehidupan tahun yang baru 2019 ini perbedaanya terletak pada: Bagaimana kita mengahadapi/menjalani tahun ini dengan semangat yang haeus dinyalakan dalam menjalani tahun 2019 ini. Bagaimana mengatasi agar tahun ini nyala api diawal tahun senantiasa menyala sampai pada penghujung tahun yang akan kita lewati. Kita akan bercermin dari Firman Tuhan yang kita baca tadi Yosua pasa 1 secara keseluruhan merupakan babak baru dan bisa dikatakan sebagai atahun baru bagi kehidupa

MANUSIA HANYA BISA BERENCANA, TUHANLAH YANG BERKEHENDAK

MANUSIA HANYA BISA BERENCANA, TUHANLAH YANG BERKEHENDAK YAKOBUS 4:13-17 Refleksi. Tidak terasa kita telah berada di pengunjung tahun ini. Tahun 2018 beberapa jam lagi hendak berpamitan lagi, ia bermuara masuk kedalam lautan zaman disana ia menjadi satu dengan tahun-tahun yang sudah mendahuluinya, tahun 2-17, 2016, 2015, 2014, 2013, 2012, 2011, 2010. Dan seterusnya. Jika kita mengadakan RE-TROPEKSI (pandang balik kenangan kebelakang) kembali suka, duka, tangis, tawa, sedih dan bahagia pernah kita alami. Kesenangan dan kekecewaan pernah kita rasakan dan itu semua kakan menjadi kenangan. Dicintai bahkan sakit hati telah kita lewati bahkan kita jadikan pelajaran sebagai bahan intropeksi diri atau semuanya hanyut dan tenggelam dalam lautan zaman. Bagi Allah tidak ada satu pun apa yang pernah kita lakukan dan rasakan semua baru tidak ada yang hilang dan tenggelam. Di tahun 2018 juga hendakl pergi dalam keadaan dan cara yang sama seperti tahun –tahun yang sudah mendahuluinya.

KITA ADALAH KELUARGA

KITA ADALAH KELUARGA RUT 1:1-22 Dalam hidup (atau keluarga) kita, seringkali membuat keputusan. Ada yang besar maupun kecil, ada yang mudah maupun sulit, ada yang memiliki konsekuensi kecil maupun fatal. Dari kitab Rut kita akan belajar dari sebuah keluarga. Pada ayat pertama, dikatakan konteks dari kisah ini adalah jaman para hakim-hakim. Jika kita telusuri maka pada waktu Tuhan mengutus Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, satu generasi pertama yangg sering tidak taat. Generasi pertama dibawah Musa begitu taat dan gentar akan Tuhan karena Musa selalu menekankan agar mereka takut pada Tuhan Allah. Jaman hakim-hakim adalah jaman dimana setiap orang berbuat menurut apa yang benar dimatanya. Sesungguhnya kita hidup di jaman yang sama dimana orang-orang tidak peduli lagi akan moralitas atau apa yang baik dan benar. Dalam hidup kita sering pula menghadapi dilema ini, di mana kita pun mengambil keputusan bukan dari pergumulan iman melainkan dari kalkulasi rasio kita.

KEBERANIAN HATI NATAN MENEGUR DOSA

KEBERANIAN HATI NATAN MENEGUR DOSA 2 SAMUEL 12:1-14 Saudara... ada ungkapan mengatakan “Pengalaman adalah guru yang terbaik”.   Banyak kejadian ata peristiwa yang terjadi dalam hidup kita di masa lalu, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Tetapi apakah kita telah menjadikannya sebagai suatu pelajaran, peringatan dan motivasi yang berharga dalam menyikapi dan menentukkan langkah perjalanan hidup kita selanjutnya? Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan, namun terkadang manusia tidak mampu belajar untuk memperbaiki kesalahan itu dan malah mengulanginya. Siapa tidak kenal Raja Daud, ia raja yang besar, ia deka dengan Tuhan tetapi disisi lain juga adalah manusia biasa yang tidak lepas dari pencobaan dan tantangan. Biasanya dalam peperangan ia selalu menang, menang dan menang, tetapi dalam peperangan iman kala ini dia kalah berperang melawan hawa nafsu kedagingannya, memandang perempuan yang bukan miliknya, menginginkannya dalam hati dan berzinah dengannya. 2 samue