MENGGAPAI
IMPIAN DENGAN SEMANGAT BARU
YOSUA 1:1-9
Tahun
baru 2019 kita buka hari ini berjuta harapan dan komitmen di hati kita, kita
semua berharap pada tahun 2019 kehidupan kita lebih baik dari pada tahun yang
sebelumnya. Dan hal ini bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam
kekristenan tetapi semua orang yang melakukannya baik orang percaya maupun
tidak percaya kepada Tuhan.
Yang
menjadi pertanyaan adalah apa bedanya kita sebagai orang percaya dengan mereka
yang belum percaya dalam emngadapi kehidupan tahun yang baru 2019 ini
perbedaanya terletak pada:
Bagaimana
kita mengahadapi/menjalani tahun ini dengan semangat yang haeus dinyalakan
dalam menjalani tahun 2019 ini. Bagaimana mengatasi agar tahun ini nyala api
diawal tahun senantiasa menyala sampai pada penghujung tahun yang akan kita
lewati. Kita akan bercermin dari Firman Tuhan yang kita baca tadi
Yosua
pasa 1 secara keseluruhan merupakan babak baru dan bisa dikatakan sebagai
atahun baru bagi kehidupan orang Israel. Yosua 1:1 sesudah Musa hamba Tuhan itu
amti, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, Abdi Musa itu , kata sesudah
mengindikasikan kepada kita bahwa ada waktu sebelumnya. Puji syukur kepada
Tuhan, ia mengulangi janjinya (Yosua 1:1; 3,5,6,9) sebab Tuhan, Allahmu,
menyertai engkau, kemanapun engaku pergi!.
Apa
yang harus kita lakukan?
Bagaimana
mengahadapinya?
1. Harus kuat
dan teguhkan hati (Yosua 1:5,6,9,18)
Ini adalah kebutuhan dasar dalam menghadapi hidup ini, mengapa
Yosua secara khusus diingatkan harus kuat dan teguh hati?
a. Semua orang
membutuhkan hati yang kuat dan berani, jika tidak, seumur hidup tidak akan
mencapai apa-apa.
b. Umat Kristen
perlu hati yang kuat dan teguh, tetapi dengan mengandalkan janji Tuhan.
Kemudian
sesudah Musa ada babak baru kepemimpinan lagi yaitu jaman Yosua. Situasi Yosua
pada waktu itu, adalah titik balik kehidupannya dan tantangan besar yang harus
dihadapinya. Bunda Theresa pernah berkata!. Saya mengerti bahwa Tuhan tidak
akan pernah memberi sebuah kepercayaan melebihi kemampuan saya. Harapan saya
hanyalah agar Tuhan tidak terlalu berlebihan mempercayai saya. Dalam Yosua ada
rasa takut, rasa tawar dan kecut hati. merasa diri bukan siapa-siapa ketik
mendengar kepercayaan besar disematkan dalam pundaknya.
2. Harus mentaati
perintah Tuhan (Yos 1:2)
“Hamba-Ku Musa telah amti, sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini, menuju negeri yang akan kuberikan kepada
mereka, kepada orang israel itu (Yosua 1:2). Ada tindakan langsuang yang
dilakukan oleh Yosua setelah Allah memberikan oerintah langsung kepada Yosua
untuk bersiap menyeberangi sungai yordan bersama bangsa Israel.
Apa
yang Tuhan inginkan agar kita lakukan dalam kehidupan kita?
1. Perintah untuk
memberitakan injil.
2. Perintah untuk
belajar Firman Tuhan
3. Perintah untuk
melayani sesuai dengan talenta kita
4. Perintah untuk
memberi persembahan persepuluh
5. Perintah untuk
ingin berbakti kepada Tuhan
6. Perintah untuk
mengasihi sesama manusia
7. Perintah untuk
mengampuni orang yang bersalah
8. Perintah untuk
hidup jujur dan membuang dusta
3. Melakukan Firman
Tuhan (1:7-8)
Disini bukan mengandalkan kekuatan, kepandaian, kebijaksanaan,
pengalaman sendiri. Tetapi berpegang teguh pada janji Allah, Allah memberikan
janji yang luar biasa kepada Yosua yakni janji penyertaan selama berpetualan
mempimpin kaum Israel. Dan janji Tuhan itu terwujud dalam perjalan Yosau (Yos
3:7)
Kesimpulan
PEGANG TEGUH JANJI TUHAN DAN LAKUKANLAH APA YANG DIA INGINKAN
SERTA MENJADI PRIBADI YANG KUAT DAN TEGUH DALAM MENJALANI KEHIDUPAN. Tahun lama
sudah berlalu dan kita hidup di tahun 2019 komitmen telah kita ambil, harapan
telah kita rancangkan. Jangan kita biarkan itu hanya komitmen dan harapan
belaka. Lakukanlah komitmen itu itu dan gapailah harapn itu dengan penuh
ketaatan kepada Tuhan dan ingatlah bahwa janji Tuhan akan senantiasa akan
dianugerahkan kepada setiap orang yang melakukan, menaatid an memegang teguh
firmannya.
Kiranya tahun yang baru 2019 ini menjadi pembakar semangat bagi
kita semua untuk berjalan bersama Tuhan dalam ketaatan, dan memegang janji
Tuhan atas pribadi kita. Menjadi kuatlah,
menjadi teguhlah dalam melakukan semua apa yang Tuhan inginkan dari kehidupan
kita semua. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar