BERTAHANLAH
Wahyu
12:1-13
Kitab
wahyu sering disebut sebagai kitab lambang, sebab di dalam kitab Wahyu banyak
digunakan lambang-lambang utuk mengukapkan apa yang telah dilhat oleh Yohanes
ketika sedang berada di pulau Patmos. Salah satu lambang yang dipakai adalah
ular naga dan wanita seperti yang dituliskan di dalam Wahyu pasal 12. Wahyu pasal 12 memberikan kesan mengerikan
dan penuh dengan misteri yang menjelaskanbahwa kekuatan jahat, yang
melambangkan dengan naga, ingin mengelahkan umat Tuhan yang dilambangkan dengan
wanita.
“Perempuan
berselubungkan matahari,....” perempuan melambangkan umat Tuhan. Kesetiaan
Allah (yang dilambangkan dengan matahari) merupakan kekuatan hidup umat Tuhan
yang pada saat itu sedang dikejar-kejar oleh penguasa yang kejam (yang
dilambangkan dengan naga). Umat Tuhan percaya bahwa Tuhan akan memberi kekuatan
sehingga penderitaan yang sedang dialami akan segera berlalu.
“Mahkota
dari dua belas binatang...” melambangkan kedua belas suku Israel (dalam
Perjanjian Lama) atau dua belas rasul (dalam Perjanjian Baru).
“Seekor
naga merah yang besar,,,,” naga adalah lambang untuk iblis atau setan, sang
penguasa kejahatan. Di sini setan dilambangkan sebagai naga meminum darah.
Kekuatan naga atau setan yang sangat kuat akan selalu mengancam kehidupan umat
Tuhan sepanjang masa.
Penglihatan
Yohanes, merupakan peringatan bagi gereja dan umat Tuhan sepanjang masa bahwa
kekuatan jahat yang selalu menjadi ancaman. Kekuatan jahat yang selalu
mengancam gereja dan umat Tuhan seperti yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.
Harga kebutuhan sehari-hari yang
cederung tidak stabil atau tidak menentu, kelapran, pemutudan hubungan kerja
dan sebagainya membuat orang banyak kehilangan harapan dan masa depan.
b). Seperti yang dialami oleh bangsa Israel.
Allah tidak akan tinggal diam. Memang, Israel ketika dibebaskan dari
cengkeraman Mesir (naga merah) harus melewati padang gurun yag terkenal ganas.
Alah selalu hadir dan melindungi mereka dengan kuat kuasanya (“...sayap burung
nasar..” ay. 14), memberi mereka makan, memberi kekuatan supaya dapat mengatasi
setiap tantangan. Pengalaman Israel merupakan gambaran perlindungan Tuhan atas
gereja dan umat-Nya dalam menghadapi kekuatan naga-naga modern.
c).
Menghadapi “kekuatan naga”, umat Tuhan memang sering takut atau tidak mempu
berbuat apa-apa. Gejala ini justru menunjukkan bahwa gereja dan umat Tuhan
cenderung melupakan campur tangan Allah. Padahal, Allah sudah mengutus anak-Nya
yang tunggal yaitu Yesus Kristus. Dengan perantaran Anak-Nya, Allah berkenan
menyatakan diri dan hadir di antara umat-Nya. Kehadiran Tuhan Yesus menunjukkan
campur tangan Allah atas hidup dan masa depan umat-Nya.
Oleh
sebab itu umat Tuhan, khususnya kita yang tinggal di Indonesia, tidak perlu
takut atau gelisah dalam menghadapi naga-naga merah yang saat ini sedang
mengancam. Tuhan Yesus sudah bangkit dan yang sudah memasuki kemuliaan surgawi
pasti tidak akan tinggal diam. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar