Langsung ke konten utama

ORDE LAMA DAN ORDE BARU


ORDE LAMA DAN ORDE BARU
Efesus 2:1-10


Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan
Kalau berbicara masalah “orde” tentu bukan masalah lagi bagi kita, khususnya bagi warga jemaat yang sudah berumur. Dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, kita mengenal beberapa orde. Ada orde lama, dan orde baru dan juga orde  reformasi, dan mungkin nanti masih akan ada orde-orde lain. Tidak masalah bagi munculnya orde-orde lain dalam kehidupan dan sejarah bagi bangsa Indonesia. Tetapi yang pasti munculnya orde-orde itu selalu dibarengi edngan adanya tatanan-tatanan baru. Tatanan hidup dalam orde lama berbeda dengan tatanan hidup dalam orde baru. Tatanan orde baru juga berbeda dengan tatanan orde reformasi.
Tidak banyak orde yang dibicarakan. Hanya ada dua orde saja, yaitu orde lama dan orde baru”. Orde-orde yang dijumpai dalam surat Efesus pasti berbeda dengan orde-orde yang kita kenal. Bahkan tidak ada hubungan orde lama dan orde baru yang pernah ada di Indonesia. Orde yang da di surat Efesus berhubungan dengan masalah iman. Masalah hidup bersama dengan Allah atau lebih khusus lagi, berkaitan dengan masalah keselamatan yang kekal.
Dalam orde lama semua orang hidup dalam tatanan yang lama dan mencari pokok keselamatan hidupnya. Orang Yunani akan bersenang-senang  dengan ritual atau upacara penyembahan kepada dewi-dewi mereka. Orang-orang yang menganggap dirinya saleh akan disibukan dengan msalah-masalah kesalehan dan “topo-broto” mereka. Sedangkan orang-orang Yahudi dengan nada kaku dan penuh keseruan akan terus menerus menekuni hukum-hukum keagamaan mereka. Karena bagi orang-orang Yahudi, keselamatan kekal baru dapat diperoleh seseorang jika ia menjalankan hukum Taurat dengan seteliti-telitinya. Agama mereka adalah agama legakistik. Agama yang lebuh menekankan pelaksanaan hukum-hukum. Seperti agama legalistik yang lain, yang menjadi aturan dasarnya adalah unsur tindakan atau pahala. Lalu bagaimana kalau mereka diundang untuk perjamuan makan? Ohh... mereka juga pasti sangat senang. Tetapi dilihat dahulu piring yang dipakai untuk amakan. Apa ada noda yang nakis? Oleh karena itu, supaya aman, mereka akan membawa serbet sendiri dari rumah masing-masing untuk membersihkan piring yang akan dipakai pada saat makan. Kalau piringnya sudah bersih, lalu dilihat menunya, menunya apa? Apakah ada makanan yang haram? Kalau ada. Ya lebih baik tidak makan. Menolong orang sakit? Oh... itu memang baik sekali. Tetapi juga perlu dilihat, sekarang hari apa? Kalau saat itu sudah hari sabat, ya biarlah si sakit merintih kesakita. Sebab pada hari sabat mereka tidak boleh bekerja atau melakukan sesuatu yang dikategorikan sebagai kerja.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan. Inilah gaya hidup orde lama, dengan ciri khasnya, keselamatan yang kekal harus dicari melalui kekuatan atau usaha manusia baik yang melalui “topi-broto”, pengasingan diri dari dunia. Manusia itu telah jatuh ke dalam dosa., adanya hukum keagamaan itu yang diperoleh bukan keselamatan, sebaliknya yang diperoleh hanya hukuman atas pelanggaran. oleh karena itu keselamata tidak perlu dicari dalam hukum-hukum keagamaan, tetapi carilah dalam diri Yesus, sang juru selamat, karena barang siapa yang percaya kepada Nya tidak binasa, melainkan akan memperoleh kehidupan yang kekal.  Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota ini didirikan oleh Emenes, raja pergamus pada abad 2 SM dan diberi nama adiknya Atalus dan karena ketaatan adiknya itulah maka diberilah nama kota ini “Filadelfos”. Kata filadelfia ini berasal dari kata “Filos” dan Adelfos” yang artinya kasih persaudaraan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di tem

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah dan

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani