SALING MENGHARGA ITU PERLU
ROMA 12 : 10
Tuhan menghendaki agar kita saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat
Sebuah
kalimat mengatakan: “Jika anda membenci perbedaan, anda sejatinya membenci
seluruh manusia. Karena semua manusia diciptakan berbeda, tak ada yang sama
bahkan anak kembar sekalipun.” Dalam lingkup yang paling kecil yaitu keluarga,
kita pasti sudah menemukan banyak perbedaan, beda pendapat, pemikiran,
kepribadian, kebiasaan, minat, dan lain sebagainya. Perbedaan itu akan semakin
besar jika kita melihat dalam lingkup masyarakat dan negara. Negara kita adalah
negara yang memiliki begitu banyak perbedaan, namun justru di situlah letak
kekayaan dan kekuatan kita. Tentu kita akan mengalami perbedaan pendapat dan
saling bergesekan dalam berbagai aspek, namun jika kita tetap saling
menghargai, gesekan itu justru menajamkan pikiran, cara pandang, dan juga
wawasan kita.
Perbedaan
itu harus kita syukuri dan hargai. Kita tidak harus mempunyai pikiran yang sama
untuk saling mengasihi, karena kita dapat mengasihi dalam perbedaan. Perbedaan
itu seharusnya merekatkan bukan memisahkan. Perbedaan itu seharusnya membuat
kita belajar saling melengkapi bukan membatasi diri. Dalam 1 Korintus 12
dikatakan bahwa kita memiliki banyak anggota tetapi satu tubuh. Kita memiliki
banyak perbedaan tapi satu di dalam Kristus. Kita memiliki banyak perbedaan
tetapi satu dalam kemanusiaan. Pesan Yesus kepada kita sudah sangat jelas yaitu
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Meskipun berbeda dengan
orang lain dari segi apapun itu, kita harus tetap berada pada koridor
menghargai sebagai sesama manusia.
Semua
orang pasti berusaha memperoleh penghargaan dari orang lain; apa pun caranya
pasti akan ditempuh. Namun dalam hal memberikan penghargaan kepada orang lain,
tidak semua orang mau melakukannya. Contoh nyata adalah hubungan antara tuan
dengan hamba, atasan terhadap bawahan. Seorang tuan/atasan selalu ingin
dihargai dan dihormati, tetapi belum tentu mau memberikan penghargaan kepada
bawahan atau hambanya meskipun mereka sudah bekerja keras dan melakukan yang
terbaik. Bukankah ini seringkali terjadi di sekitar kita? Seorang tuan/atasan
bertindak semena-mena terhadap bawahannya, bahkan cenderung memandang rendah.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, ”Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan
jujur terhadap hambamu;” (ayat 1a), jangan hanya menuntut penghargaan dari
bawahan.
Belajarlah untuk memberi penghargaan dan pujian untuk setiap jerih lelah bawahan kita! Memberi penghargaan kepada bawahan akan memacu mereka untuk lebih bersemangat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya bila tuan/atasan hanya mencerca, memaki, merendahkan dan menekan bawahannya, hal itu akan menurunkan semangat dan motivasi kerja. Apalagi para tuan/atasan yang notabene adalah seorang percaya (Kristen), haruslah memberi teladan yang baik dan menjadi kesaksian bagi bawahan kita, bukan malah jadi batu sandungan! Tuhan Yesus sendiri yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan ”...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).
Belajarlah untuk memberi penghargaan dan pujian untuk setiap jerih lelah bawahan kita! Memberi penghargaan kepada bawahan akan memacu mereka untuk lebih bersemangat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya bila tuan/atasan hanya mencerca, memaki, merendahkan dan menekan bawahannya, hal itu akan menurunkan semangat dan motivasi kerja. Apalagi para tuan/atasan yang notabene adalah seorang percaya (Kristen), haruslah memberi teladan yang baik dan menjadi kesaksian bagi bawahan kita, bukan malah jadi batu sandungan! Tuhan Yesus sendiri yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan ”...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).
Tuhan
Yesus memebrkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar