DIA YANG LEMAH LEMBUT
Rasul Paulus mengajarkan bahwa kelembutan hati adalah buah Roh.Karenanya itu paling mudah diperoleh jika kita “hidup oleh Roh.” Dan untuk hidup oleh Roh, gaya hidup kita haruslah mencerminkan kesalehan di hadapan Tuhan
Kelembutan hati adalah penting bagi kita untuk menjadi lebih seperti Kristus. Tanpa ini kita tidak akan dapat mengembangkan nilai-nilai penting lainnya. Menjadi lembut hati bukan berarti kelemahan, namun itu berarti bertindak dengan kebaikan dan kemurahan hati, memperlihatkan kekuatan, ketenangan, nilai diri yang sehat, dan kendali diri.
Kelembutan hati adalah salah satu sifat-sifat yang paling melimpah dalam kehidupan Juruselamat. Dia Sendiri, mengajar para murid-Nya, “Belajarlah pada-Ku; karena Aku lemah lembut dan rendah hati.”
Kita diberkati untuk terlahir dengan benih-benih kelembutan hati dalam hati kita. Kita perlu memahami bahwa adalah mustahil untuk menumbuhkan dan mengembangkan benih itu sekejab mata namun itu melalui proses waktu. Kristus meminta kita untuk “memikul salib [kita] setiap hari,” itu haruslah menjadi fokus dan hasrat yang konstan.
Sedikitnya ada tiga hal yang dapat kita pelajari
terkait pemahaman kita terhadap kalimat “orang
yang lemah lembut” dalam ucapan bahagia yang Tuhan Yesus sampaikan dalam kotbah
di bukit:
1.
Orang yang lemah lembut adalah orang yang selalu marah
pada waktu yang tepat dan tidak pernah marah pada waktu yang salah. Jadi lemah
lembut bukan berarti orang yang tidak bisa marah, tetapi ia marah pada waktu
dan tempat yang tepat.
2.
Orang yang lemah lembut adalah orang yang memiliki
sikap tanggap, sabar, dan perasaan yang terkendalikan karena ia menyadari bahwa
hidupnya di bawah kendali Allah. Hidupnya tidak dikendalikan oleh emosi,
perasaan, atau hafsu duniawi yang seringkali keliru.
3.
Orang yang lemah lembut adalah orang yang mempunyai
kerendahan hati, sehingga mereka tidak terjatuh pada sikap sombong dan
menganggap diri tidak mempunyai kelemahan atau kekurangan. Tuhan Yesus
memberkati!.Amin
Komentar
Posting Komentar