PEMILIK YANG DITOLAK
Yohanes1:1-18
Yesus adalah Allah sendiri (Mesias)
Mau menerima Yesus, menjadi percaya dan mendapatkan
hidup (hidup hanya bisa didapat melalui Yesus).
Pemahaman injil Yohanes harus didasarkan pada tujuan
ini.
Dalam Injil Yohanes ada penekanan bahwa Yesus yang
diceritakan dalam Injil adalah Allah.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam Yohanes 1 :
1-18 yang menjadi fondasi dari Injil Yohanes :
Yohanes 1 : 1,2 – Yesus dalam hubungannya dengan Allah
Yohanes 1 : 3 – Yesus dalam hubungannya dengan Penciptaan
Yohanes 1 : 10-13 – Yesus sebagai Pencipta dan Yesus sebagai Penebus.
Yohanes 1 : 3 – Yesus dalam hubungannya dengan Penciptaan
Yohanes 1 : 10-13 – Yesus sebagai Pencipta dan Yesus sebagai Penebus.
1. Yesus dalam hubungannya dengan Allah (Yohanes 1 :
1, 2)
Yesus merupakan wujud penyingkapan Allah kepada
manusia.
Semua nabi memiliki Firman, dapat menyampaikan Firman
tetapi bukan Firman itu sendiri, sedangkan Yesus itu adalah Firman. Karena
Yesus adalah Firman, maka setiap kali ia berbicara, ada otoritas Allah.
Agama lain : Firman diturunkan, diterima oleh Nabinya
dan kemudian disebarkan.
Agama Kristen: Firman tidak diberikan kepada siapapun,
tetapi Firman itu sendiri datang dalam wujud Yesus Kristus.
Yesus adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama
dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Artinya Yesus bukan berasal dari
manusia yang kemudian berubah menjadi Allah, tetapi Yesus itu adalah Allah.
Ada pengajaran yang mengatakan bahwa Yesus adalah
manusia biasa yang mendapat pengajaran/ pelatihan dari Allah dan kemudian
menjadi sempurna dan menjadi Allah. Oleh karena itu, jika kunci dari apa yang
telah dipelajari oleh Yesus diketahui, maka manusia lain juga dapat menjadi
sama seperti Yesus (menjadi Allah).
Dalam ajaran Kristen, konsep Allah Tritunggal bukan
berarti bahwa Allah itu jamak.
Tetapi Allah itu tunggal dan memiliki 3 pribadi
(berpersonal dalam 3 pribadi). Jadi Allah adalah Allah yg memiliki pribadi /
berkepribadian.
Dalam injil Yohanes, kalimat ‘Firman itu bersama-sama
dengan Allah’, menekankan kepersonalan sifat-sifat Yesus dalam kemanunggalannya
dengan Allah.
Pernyataan ‘Yesus adalah Hidup’,‘Yesus adalah Terang’
dapat disalahartikan sehingga timbul pemahaman bahwa Allah itu adalah sesuatu
yang impersonal dan menimbulkan konsep bahwa Allah itu bukan suatu pribadi.
2. Yesus dalam hubungannya dengan Penciptaan (Yoh 1 :
3)
Yesus bukan sesuatu sosok yang diciptakan/dijadikan,
karena Dia adalah Pencipta segala sesuatu.
Dalam kata ‘segala sesuatu yang diciptakan’, tidak
termasuk Yesus karena dia adalah Pencipta. Bumi dan alam semesta diciptakan
dengan tujuan/alasan tertentu, bukan karena suatu kebetulan.
Kristus juga bukan milik bangsa tertentu, tetapi
merupakan milik semua bangsa, karena Dia adalah Pemilik dari segala sesuatu.
Karena Dia adalah Pemilik seluruh alam semesta ini,
maka Kristus adalah Hakim Agung, kepada siapa kita harus mempertanggungjawabkan
seluruh perbuatan kita.
Dengan dunia diciptakan, berarti ada perbedaan besar
antara Pencipta dengan ciptaan.
Pencipta tidak sama dengan Ciptaan.
Ajaran New Age : life force itu sama dengan Roh Kudus.
Dalam ajaran ini, garis perbedaan antara Pencipta dan ciptaan dihilangkan
sehingga tidak ada perbedaan antara Pencipta dan ciptaan. Tetapi yang ada hanya
penjelmaan, sehingga pencarian terhadap Allah itu bersifat pencarian ke dalam
diri / pribadi sendiri, misalnya melalui meditasi. Dalam konsep ini ada
peleburan antara Pencipta dan ciptaan dan ada pengosongan diri.
Bertolak belakang dengan ajaran tersebut, pengertian
meditasi secara Kristen adalah : pencarian terhadap Allah itu bersifat
pencarian keluar, pernyataan ‘jadilah kehendakMu’ menjadi dasar penundukan diri
terhadap kehendak Allah, ada pengembalian diri kepada Sang Pencipta, ada
pencarian terhadap Sumber yang sesungguhnya, ada pengisian diri dengan Firman
Tuhan serta pengenalan akan Tuhan.
Ajaran New Age: Pencipta menjelma menjadi suatu ‘force’ dan melebur dengan
ciptaan
Ajaran Kristen: Pencipta tidak sama dengan Ciptaan
Ajaran Kristen: Pencipta tidak sama dengan Ciptaan
Ajaran New Age: Pencarian Allah adalah pencarian ke dalam diri
sendiri
Ajaran Kristen: Pencarian Allah adalah pencarian keluar. Pernyataan ‘jadilah kehendakMu’ sebagai dasar penundukan diri terhadap kehendak Allah. Ada pengembalian diri kepada Sang Pencipta
Ajaran Kristen: Pencarian Allah adalah pencarian keluar. Pernyataan ‘jadilah kehendakMu’ sebagai dasar penundukan diri terhadap kehendak Allah. Ada pengembalian diri kepada Sang Pencipta
Ajaran New Age: Ada pengosongan diri melalui meditasi
Ajaran Kristen: Ada pengisian diri dengan Firman Tuhan serta pengenalan akan Tuhan
Ajaran Kristen: Ada pengisian diri dengan Firman Tuhan serta pengenalan akan Tuhan
3. Yesus sebagai Pencipta dan Yesus sebagai Penebus
(Yoh 1 : 10-13)
Penebusan itu ada dan perlu, karena dunia ada dalam
kegelapan sebagai akibat universalisme dari dosa (Yohanes 1:5). Yesus datang ke
dunia yang gelap ini sebagai Terang untuk menerangi dunia/manusia yang hidup
dalam kegelapan. Kristus adalah penyelamat yang universal, sehingga agama
Kristen bukan merupakan ‘produk’ dari suatu budaya tertentu, bukan merupakan
agama Yahudi tetapi merupakan agama yang universal.
1. Kedatangan Yesus diawali dengan adanya penolakan,
sehingga terjadi perpecahan antara orang-orang yang percaya dan orang-orang
yang tidak percaya. Keputusan menerima Yesus dilatarbelakangi dengan penolakan
(mayoritas menolak), sehingga ada risiko yang diambil saat memutuskan untuk
menerima Yesus. Hak yang diberikan oleh Sang Pemilik
orang-orang yang tidak menolak kehadiran
Tuhan Yesus, olehNya diberikan hak menjadi anak-anak Allah. Jadi, hak untuk
mejadi anak Allah itu tidak secara otomatis diberikan kepada semua orang atau
mereka yang menyebut dirinya sebagai milik Allah. Tetapi hak itu hanya
diberikan kepada mereka yang menjadi anak Allah. Untuk itulah Allah memberikan
kuasa agar manusia dimampukan untuk menjadi anak Allah.
Menjadi anak Allah berarti menerima kebebasan
untuk menikmati fasilitas kemerdekaan dari Allah sebagai pemilik hidupnya. Hal
ini berarti jika seseorang menyadari bahwa dirinya adalah milik Allah maka dia
juga mengakui bahwa hidupnya hanya untuk Allah, dan Allah berkenan memakainya
untuk apa saja kehidupan milikNya itu. Selain itu, anak Allah juga berhak
menikmati hubungan yang erat dengan Allah sebagai pemilik hidupNya.
Ada banyak rencana Allah yang diperuntukkan bagi umat milikNya.
Tidak hanya Yohanes Pembaptis yang telah direncanakan untuk mempersiapkan
orang-orang agar menerima Tuhan Yesus, tetapi saat inipun Allah juga
merencanakan sesuatu tugas untuk dikerjakan oleh mereka yang bersedia menjadi milikNya. Tugas itu berupa
kehendak Allah agar kita mendidik anak-anak kita sesuai dengan kehendakNya,
tugas menjadi pelayan firmanNya, tugas untuk memperhatikan dan menolong sesama
yang menderita, tugas untuk menegor mereka yang bersalah.
Yohanes 1 : 1-3 (Yesus sebagai Pencipta) dan Yoh 1
:10-12 (Yesus sebagai Penebus). Manusia seringkali menganggap Yesus sebagai
Pencipta dan Yesus sebagai Penebus adalah dua sosok yang sama sekali berbeda.
Manusia menganggap bahwa dunia ini adalah milik iblis/setan, sehingga hal-hal
yang berhubungan dengan dunia sekuler (bisnis, sosial, politik dsb) dianggap
tidak berhubungan dengan Tuhan, dan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan hanya
hal-hal rohani saja (gereja, pelayanan dsb). Padahal dunia ini adalah ciptaan
Tuhan dan merupakan milik Tuhan.
Yohanes ingin menekankan bahwa Yesus adalah Pencipta
sekaligus Penebus. Seorang Kristen seharusnya memiliki totalisas hidup pada
Yesus sebagai Pencipta dan Penebus, yang artinya Yesus terlibat dalam seluruh
aspek kehidupan manusia.
Hidup bagi Kristus tidak berarti meninggalkan dunia
sekuler dan terlibat hanya dalam hal-hal rohani saja.
Dalam kitab Wahyu pernyataan ‘ada langit baru, bumi
baru’, berarti penebusan itu memperbaharui banyak aspek dan penebusan itu
bersifat mengubah seluruh aspek kehidupan seseorang. Tuhan Yesus memberkati!.
Amin
Komentar
Posting Komentar