Langsung ke konten utama

YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH

YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH


Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup… Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (Yehezkiel 33:11).

Melalui nabi-nabi-Nya, Allah meramalkan sebuah masa depan kelam yang akan menimpa umat-Nya—ramalan tentang malapetaka yang dahsyat. Ia menjadi sakit hati karena mereka telah bersekutu dengan kaum penyembah berhala dan karena telah ikut menyembah berhala, keduanya disebabkan oleh ketidaksetiaan pada pernikahan dari pihak mereka. “Mereka berzinah dengan menyembah berhala-berhalanya” (Yeh.23:37). Lebih buruk lagi, korban yang mereka persembahkan bukan hanya kambing dan domba. Bahkan “anak-anak lelaki mereka yang dilahirkan bagi-Ku dipersembahkannya sebagai korban dalam api” (ay.37)—pengorbanan manusia.

TUHAN, memerintahkan, “Biarlah bangkit sekumpulan orang melawan mereka dan biarkanlah mereka menjadi kengerian dan rampasan. Kumpulan orang ini akan melontari mereka dengan batu dan memancung mereka dengan pedangnya, membunuh anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka dan membakar habis rumah-rumah mereka” (ay.46,47). Ia melampiaskan kekesalan-Nya kepada mereka dan berkata, “Aku ingin mentahirkan engkau, tetapi engkau tidak menjadi tahir dari kenajisanmu, maka engkau tidak akan ditahirkan lagi, sampai Aku melampiaskan amarah-Ku atasmu. Aku tidak melalaikannya dan tidak merasa sayang, juga tidak menyesal” (Yeh.24:13,14).

TUHAN terdengar sangat serius! Karena umat-Nya telah menghina-Nya Ia pun akan menghancurkan mereka. Tapi terlepas dari hal buruk yang dimaksudkan-Nya, Allah mulai terdengar seolah-olah Ia tidak memaksudkan apa yang dikatakan-Nya. Apakah TUHAN telah membuat ancaman kosong? Tidak. Ia bersungguh-sungguh dalam setiap firman-Nya, namun di dalam lubuk hati-Nya Ia berkehendak bukan menghancurkan, tetapi menyelamatkan. “Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.”

Meskipun malapetaka yang diramalkan-Nya tidak selalu diawali dengan kata “jika,” namun Ia dengan senang hati akan membatalkan rencana-Nya itu apabila umat-Nya bertobat. Yang perlu mereka lakukan adalah memohon pengampunan—dengan sungguh. Ramalan Allah tentang kehancuran Yehuda menunjukkan kehendak-Nya yang hanya secuil untuk menghancurkan, bukan tujuan sejati-Nya untuk menghidupkan. Kasih Allah, bukan amarah-Nya, tidak pernah berubah. Ia mengancam dengan tujuan mulia demi tercapainya perbaikan. Ia sangat menginginkan kalimat kutukan-Nya tidak jadi kenyataan. Ramalan adalah hubungan antara Allah dan manusia. Aksi (dan reaksi) dapat terjadi di kedua sisi ramalan tersebut. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...