KITA ADALAH
KELUARGA
RUT 1:1-22
Dalam
hidup (atau keluarga) kita, seringkali membuat keputusan. Ada yang besar maupun
kecil, ada yang mudah maupun sulit, ada yang memiliki konsekuensi kecil maupun
fatal. Dari kitab Rut kita akan belajar dari sebuah keluarga.
Pada
ayat pertama, dikatakan konteks dari kisah ini adalah jaman para hakim-hakim.
Jika kita telusuri maka pada waktu Tuhan mengutus Musa memimpin bangsa Israel
keluar dari Mesir, satu generasi pertama yangg sering tidak taat. Generasi
pertama dibawah Musa begitu taat dan gentar akan Tuhan karena Musa selalu
menekankan agar mereka takut pada Tuhan Allah. Jaman hakim-hakim adalah jaman
dimana setiap orang berbuat menurut apa yang benar dimatanya. Sesungguhnya kita
hidup di jaman yang sama dimana orang-orang tidak peduli lagi akan moralitas
atau apa yang baik dan benar.
Dalam
hidup kita sering pula menghadapi dilema ini, di mana kita pun mengambil
keputusan bukan dari pergumulan iman melainkan dari kalkulasi rasio kita.
Termasuk dalam keputusan besar seperti calon pasangan hidup, atau karir, yang
seharusnya kita bergumul kepda Tuhan. Dalam hidup Elimelekh, Tuhan tidak
dijadikan sentralitasnya, melainkan pikirannya dipenuhi tanah Moab, sumber
pengharapan baginya.
Jika
Alkitab berhenti disini, maka memang benar Moab adalah pertolongan baginya,
tetapi sesungguhnya tidak. Alkitab mencatat bahwa kemudia matilah Elimelekh
sehingga Naomi tinggal dengan kedua anaknay. Keluarga Elimelekh mengambil
perempuan dari Moab untuk menjadi istri. Tetapi lalu matilah kedua anaknya
hanya tersisa menantunya.
Apa
yang dapat kita pelajari dari kisah Keluarga Rut ini:
1. Kasihnya
yang Murni dan tulus tanpa ikatan apapun terhadap sesamanya.
2. Imannya yang
luar biasa.
Dan
tidak lupa juga Tuhan memberikan dua berkat baginya:
· Pertama,
berkat yang begitu besar yaitu Rut yang selalu menyertai sepanjang hidupnya,
meskipun kehilangan suami dan dua anak.
· Berkat yang
kedua, saat mereka sampai ke Bethlehem
adalah saat permulaan musim menuai jelai. Tuhan mengatur segala sesuatu
sehingga Naomi dan Rut tidak kelaparan saat tiba di bethlehem. Tuhan Yesus
memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar