PIKIRAN YANG TERBUKA
Ketika Roh Kudus memimpin seseorang, maka Ia memimpin pikirannya, emosinya, kehendaknya, dan seluruh hidup pribadinya. Di dalam pimpinan Roh Kudus itulah, Ia memberi pengertian kepada kita, sehingga kita mengetahui apa yang baik, apa yang tidak baik, apa yang benar, apa yang tidak benar. Roh Kudus memimpin manusia untuk hidup sebagai anak- anak Allah. Orang yang dipimpin Roh Kudus adalah anak-anak Allah. Orang yang disebut anak-anak Allah, seharusnya taat dan menikmati pimpinan Roh Kudus.
Roh kudus memimpin kita hanya dengan satu cara, yaitu melalui firman dan melalui kesaksian dan gerakan yang berasal dari firman. Roh Kudus tidak pernah memimpin kita di luar firman, Roh Kudus memimpin kita dengan firman Kebenaran. Ketika kita membaca, merenungkan firman, Roh Kudus memimpin, menggerakkan. Kadang-kadang jika kita ingin mengerjakan sesuatu yang tidak beres, bila kita adalah orang yang sudah diselamatkan, pasti merasakan satu ganjalan di dalam hati nurani kita, yang mengatakan, do not do it!. Jikalau suara Roh Kudus yang bekerja di dalam hati kita, kita harus taat kepada-Nya. Jika pimpinan yang berdasarkan firman dan prinsip firman sudah menggerakan hati kita, maka kita bertindak hati-hati dan tidak sembarangan bergerak. Pimpinan semacam ini juga membuat pikiran, mental, bijaksana dan budi kita terus diubah, diperbaharui, disegarkan, dan kita menjadi anak Tuhan yang terus memancarkan sinar cahaya dari Tuhan.
Paulus sendiri berkata, setelah aku mengenal Kristus, maka perkara- perkara yang dulu berfaedah bagiku, sekarang sudah kuanggap sebagai sampah, karena Kristus menjadi harga tertinggi, pusaka yang paling bernilai di dalam pengejaranku. Contoh hidup dan konsep penilaian Yesus Kristus begitu berbeda dengan orang dunia. Yesus Kristus berkata, yang dihargai oleh manusia, yang diutamakan oleh manusia, senantiasa menjadi kebencian bagi Tuhan Allah. Orang-orang di dunia menghargai hal-hal yang fana, yang bisa berubah, tetapi Tuhan memberikan satu patokan dan kriteria yang sama sekali berbeda dengan konsep dunia. Itu sebabnya Paulus berkata, demi Kristus aku telah membuang segala sesuatu yang dulu aku kira sangat berharga, dan sekarang aku memandangnya bagaikan sampah. Jadikanlah Kristus sebagai harga yang tertinggi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar