Langsung ke konten utama

HARAPAN PASTI ADA

HARAPAN PASTI ADA

pastinya banyak penderitaan yang terjadi. Baik keadaan ekonomi yang tidak stabil, cuaca ekstrim, kelaparan, perang, pemberontakan dan lain sebagainya. Baik penderitaan di bangsa kita, kota kita, gereja kita ataupun ditengah keluarga kita.
Kita ada sampai sekarang bukan berarti bebas dari penderitaan tetapi kita semua sama mengalami penderitaan dan pergumulan hidup masing-masing. apapun masalah dan penderitaan kitaRasul Paulus mengajarkan kita untuk berharap dan melihat kemuliaan yang akan kita terima nanti. Sebab saat kita hidup dalam perjanjian dengan Tuhan apapun masalah yang kita alami ada penyertaan Tuhan yang ada buat kita
Banyak Hal telah Rasul Paulus alami oleh sebab itu ia menasehati Jemaat di Roma dan Menasehati kita yang ada disini untuk terus hidup dalam pengharapan. Sebab kita memiliki harapan yang Pasti. Mengapa kita harus terus berharap?

1.      Allah Turut Bekerja
Rasul Paulus bekerja bersama Tuhan dalam setiap hal di dalam pelayanannya. Sebab Mujizat Tuhan terjadi saat kita melakukan bagian kita. Bekerja Bersama-sama bukan berarti kita kerja sendiri atau Tuhan kerja sendiri tetapi Lakukan apa yang menjadi bagian kita, masalah berkat, mujizat itu adalah urusannya Tuhan. Tugas kita adalah melakukan bagian kita. Kata ini berbentuk Present yang berarti sekarang kita lakukan bukan nunggu nanti atau dulu. Sekarang kita harus bekerja sama dengan Tuhan. Menjadi Partner juga bicara harus memiliki kesepakatan, kalau tidak sepakat tidak mungkin bisa kerja sama. Kita harus memiliki pikiran yang sama dengan pikiran Tuhan, hati yang sama dengan Hati Tuhan.
Jadi apapun yang kita alamai sekarang, apapun pergumulan dan penderitaan yang kita alami sekarang ingatlah bahwa Allah bekerja bersama kita sekarang. Begitu juga dengan kita, kita harus bekerja sama dengan Tuhan bukan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Terkadang banyak orang merasa hebat, mereka berusaha mencari jalan keluar dengan caranya sendiri. Sakit dibaah kedokter, tetapi ada saatnya Tuhan membawa kita ke dalam suatu keadaan dimana hanya Tuhan yang bisa membantu. Oleh sebab itu mulailah bekerjasama dengan Tuhan.

Rasul Petrus mengalami mujizat saat menangkap ikan di danau Genesaret sebab ia melakukan bagiannya. Ia bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Saat kita taat melakukan bagian kita maka Tuhan akan turut bekerja di dalam segala sesuatu.

2.      Allah Turut Bekerja Dalam Segala Hal
Dalam segala hal ini berarti disetiap aspek kehidupan. Rasul Paulus percaya bahwa apapun yang ia alami baik suka maupun duka ada tangan Tuhan yang bekerja merancangkan kebaikan di dalam kehidupannya. Kisah Yusuf merupakan suatu contoh bahwa Allah turut bekerja di dalam segala hal. Banyak hal yang Yusuf alami, dikhianati, dijual, difitnah, dipenjara, tapi apapun yang ia alami ia tetap melihat janji Tuhan. Ia tidak kehilangan pengharapan dan terus melakukan bagiannya dengan baik. Dimanapun Tuhan menempatkan kita kita harus tahu bagian kita.

Mungkin mudah kita hidup dalam pengharapan saat situasinya serba baik, tetapi apapun keadaannya, bahkan dalam keadaan duka cita dan lembah kekelamanpun tetaplah hidup dalam pengharapan.  Jangan lihat prosesnya tapi lihatlah Janji Tuhan. Jangan fokus dengan prosesnya tetapi lihatlah masa depan yang Tuhan sudah sediakan saat kita sudah melewati setiap proses, pergumulan dan penderitaan kita. Seorang pendaki gunung akan menikmati keindahan saat ia berada di puncak bukan saat ia memanjat tebing demi tebing. Kalau kita melihat dan fokus dengan proses kita akan capek dan mungkin akan menyerah. Tetapi jadikan keindahan di atas gunung saat kita mau mendaki sebagai Tujuan akhir. (Naik Bukit Biru). Selesaikan proses yang Tuhan ijinkan untuk kita lewati jangan berhenti di tengah jalan untuk melihat keindahan yang Tuhan sediakan buat kita. Setiap kita baru bisa melihat pelanggi setelah hujan datang.

3.       Allah Turut Bekerja DAlam Segala Hal untuk Mendatangkan Kebaikan.
Kebaikan yang sepeti apa, good?
Pastinya Kebaikan sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab apa yang baik bagi Tuhan itu adalah yang Terbaik bagi kita. Sebab apa yang terbaik menurut kita belum tentu itu baik untuk Tuhan dan sekeliling kita.
 Berguna, bermanfaat, baik, menyenangkan, mendatangkan kebahagiaan, sesuatu yang mulia dan terhormat.
Sesuatu yang bermanfaat akan kita dapatkan saat kita bekerjasama dengan Tuhan. Kisah Yusuf dalam kitab Kejadian mengajarkan kita bahwa saat kita tahu siapa diri kita dan apa bagian kita maka sesuatu yang berguna dan bermanfaat akan kita terima. Tidak hanya bermanfaat untu diri kita tetapi bermanfaat untuk orang lain juga.  Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kejadian 50:20. Yusuf tahu apapun yang ia alami ada Tuhan yang bekerja mendatangkan kebaikan buat dia dan orang banyak. Ada suatu Kebaikan yang bisa dinikmati orang banyak saat kita terus hidup dalam pengharapan. Kalau Yusuf menyerah dan ikut terpengaruh keadaan saya yakin hidupnya tidak akan bisa berguna buat orang lain. Hidupnya tidak bisa menjadi berkat unuk bangsa-bangsa.
Apapun yang kita alami Terus hidup dalam pengharapan. Percaya dan beriman Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan Kebaikan.

4.    Bagi mereka yang Mengasihi Dia, 
Kasih yang sempurna. Terus hidup dalam kasih agar kita mnerima janji Tuhan. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Sebab kasih sudah menjadi produk yang langka kaena tidak banyak orang yang menawarkan kasih di dalam setiap kehidupan dan permasalahan mereka.
Sebab Firman Tuhan dalam Roma 8:28 hanya berlaku bagi kita yang mengasihi Tuhan. Mngasihi Tuhan berarti mengasihi sesama, mengasihi sesama berarti mengasihi dan mengampuni musuh kita. Saat kita bisa melakukan hal itu maka segala sesuatu yang kita alami akan mendatangkan kebaikan. Kejarlah kasih itu ( 1 Korintus 14:1). Tuhan Yesus memberkati!. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota ini didirikan oleh Emenes, raja pergamus pada abad 2 SM dan diberi nama adiknya Atalus dan karena ketaatan adiknya itulah maka diberilah nama kota ini “Filadelfos”. Kata filadelfia ini berasal dari kata “Filos” dan Adelfos” yang artinya kasih persaudaraan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di tem

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah dan

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani