TUHAN ITU SANGAT BAIK
Tuhan itu memang baik. Ini adalah suatu pernyataan yang memang harus kita pegang selama kita hidup. Baik suka maupun duka, kita harus tetap mengatakan bahwa Tuhan itu baik. Coba lihat Ayub yang mengalami suatu masalah yang bertubi-tubi dan berkepanjangan, Ayub tetap mengatakan Tuhan itu baik dan tidak pernah dalam hidupnya menista Tuhan. Pemazmur Asaf juga mengatakan dalam suatu kesempatan bahwa sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (Mazmur 73:1). Mengapa dia dapat menyimpulkan hal ini? Pada awalnya, Asaf sebenarnya kecewa kepada Tuhan karena cemburu melihat orang fasik dan orang yang tidak mengenal Tuhan seakan diberkati dan tidak ada sakit penyakit serta kesusahan yang mereka derita. Asaf menyangka bahwa Tuhan memberkati mereka, padahal sebenarnya tidak. Asaf baru menyadari bahwa orang fasik dan orang yang tidak mengenal Tuhan akan mengalami kebinasaan. Dan dia mengetahui hal tersebut dalam suatu penglihatan dimana orang-orang fasik ditaruh di tempat yang licin dan akan jatuh hancur dengan kekayaan mereka (Mazmur 73:17-18). Itulah sebabnya dia mengatakan bahwa Tuhan itu baik bagi orang yang tulus hatinya. Nabi Nahum juga mengatakan bahwa TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya (Nahum 1;7-8). Nahum menyatakan hal ini karena sebagai nabi dia sudah mengalami dan mengetahui bagaimana kesudahan orang-orang yang menentang Tuhan. Kita baru tahu bahwa Tuhan itu baik, setelah segala sesuatunya berakhir dengan baik. Kita baru tahu, bahwa masalah yang ada dalam kehidupan kita adalah proses bagi kita untuk mengenal Tuhan lebih baik lagi sehingga kita dapat berkata bahwa Tuhan itu baik.
Kita hidup dalam sebuah dunia yang dipenuhi kuasa-kuasa jahat dalam berbagai wujud dan bentuk, baik konvensional maupun modern. Hidup tidak lagi aman, nyaman dan bahagia. Hidup dipenuhi kekuatiran, ketakutan, panik dan traumatik. Dan itu terjadi secara mondial. Firman Allah menyapa kita dengan lembut : “Tuhan itu baik….”. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Tuhan itu memang baik. Ini adalah suatu pernyataan yang memang harus kita pegang selama kita hidup. Baik suka maupun duka, kita harus tetap mengatakan bahwa Tuhan itu baik. Coba lihat Ayub yang mengalami suatu masalah yang bertubi-tubi dan berkepanjangan, Ayub tetap mengatakan Tuhan itu baik dan tidak pernah dalam hidupnya menista Tuhan. Pemazmur Asaf juga mengatakan dalam suatu kesempatan bahwa sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (Mazmur 73:1). Mengapa dia dapat menyimpulkan hal ini? Pada awalnya, Asaf sebenarnya kecewa kepada Tuhan karena cemburu melihat orang fasik dan orang yang tidak mengenal Tuhan seakan diberkati dan tidak ada sakit penyakit serta kesusahan yang mereka derita. Asaf menyangka bahwa Tuhan memberkati mereka, padahal sebenarnya tidak. Asaf baru menyadari bahwa orang fasik dan orang yang tidak mengenal Tuhan akan mengalami kebinasaan. Dan dia mengetahui hal tersebut dalam suatu penglihatan dimana orang-orang fasik ditaruh di tempat yang licin dan akan jatuh hancur dengan kekayaan mereka (Mazmur 73:17-18). Itulah sebabnya dia mengatakan bahwa Tuhan itu baik bagi orang yang tulus hatinya. Nabi Nahum juga mengatakan bahwa TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya (Nahum 1;7-8). Nahum menyatakan hal ini karena sebagai nabi dia sudah mengalami dan mengetahui bagaimana kesudahan orang-orang yang menentang Tuhan. Kita baru tahu bahwa Tuhan itu baik, setelah segala sesuatunya berakhir dengan baik. Kita baru tahu, bahwa masalah yang ada dalam kehidupan kita adalah proses bagi kita untuk mengenal Tuhan lebih baik lagi sehingga kita dapat berkata bahwa Tuhan itu baik.
Kita hidup dalam sebuah dunia yang dipenuhi kuasa-kuasa jahat dalam berbagai wujud dan bentuk, baik konvensional maupun modern. Hidup tidak lagi aman, nyaman dan bahagia. Hidup dipenuhi kekuatiran, ketakutan, panik dan traumatik. Dan itu terjadi secara mondial. Firman Allah menyapa kita dengan lembut : “Tuhan itu baik….”. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar