Pembaharuan Hidup
Sebelum Tuhan Yesus pergi meninggalkan para muridNya, Kristus terlebih dahulu menyatakan diri bahwa Dia sungguh-sungguh hidup, “Lihatlah tanganKu dan kakiKu; Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu” (Lukas 24:39).
Dari firman ini, mau dinyatakan bahwa iman para murid dan gereja perdana didasari oleh pengalaman iman yang nyata. Namun perlu diingat bahwa yang menentukan mereka mengimani Kristus yang bangkit bukan terjadi karena kekuatan manusiawi.
Iman para murid dibentuk oleh pengajaran dari Kristus yang bangkit, sehingga mereka dimampukan untuk mengerti bahwa penderitaan, kematian dan kebangkitan serta kenaikan Kristus ke sorga ditempatkan dalam kerangka karya keselamatan Allah sebagaimana telah dinubuatkan oleh para nabi.
Seandainya peristiwa penderitaan, kematian dan kebangkitan serta kenaikan Kristus ke sorga tidak dinubuatkan terlebih dahulu maka segala peristiwa tersebut tidak memiliki makna apapun sebab tidak menjadi bagian dari karya keselamatan Allah.
Itu sebabnya dalam Lukas 24:45 menyaksikan, Tuhan Yesus membuka pikiran mereka, “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci”.
Sebab makna memuliakan Allah perlu kita wujudkan dalam pembaharuan hidup, yaitu dengan cara menghadirkan kemuliaan Kristus melalui kejujuran, kerajinan dalam bekerja, kesopanan dalam bertingkah laku, kepedulian dalam kasih kepada mereka yang menderita serta pengampunan kita kepada mereka yang bersalah.
Manakala kita mempermuliakan Allah dan Kristus dengan pembaharuan hidup, maka pastilah kita telah mempermuliakan Dia dengan mata hati yang terang. Ingatlah, Kristus telah memberikan waktu, maka pakailah waktu yang ada sebaik-baiknya, sebelum Tuhan Yesus datang kedua kalinya untuk mengadili maka saatnya tiba kita telah menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar