MENGHAYATI
KEHENDAK ALLAH
Kisah Para
rasul 12:1-17
Ada
berbagai macam cara dilakukan oleh manusia dalam usahanya memahami maksud,
karya dan kehendak Allah. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah,
merumuskan segala tindakan dan karya Allah mulai dari Perjanjian Lama sampai
kepada perjanjian Baru. Tujuan dari
perumusan ini tidak lain agar manusia dapat dengan lebih mudah melihat benang
merah karya dan kehendak Allah.
Demikian
halnya dengan bacaan hari ini. Kita tidak tahu apa maksud Allah dengan
membiarkan Yakobus dibunuh oleh Herodes, tetapi disisi lain, Allah membebaskan
Petrusndari tangan Herodes. Dalam hal ini kita melihat seakan-akan Allah telah
bertindak tidak adil. Jika Allah bisa membebaskan Petrus dari nafsu berkuasa
Herodes, tentunya juga bisa meloloskan Yakobus dari tangan Herodes . Nyatanya
tidak demikian, padahal mereka juga sama-sama melayani Tuhan.
Dari
penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa untuk memahami maksud
dan kehendak Allah dalam hidup kita tidak bisa dengan akal sehat. Sebab akal
sehat kita sangat terbatas. Jadi tidak mungkin dapat menyelami kehendak Allah
yang tidak terbatas. Satu-satunya cara untuk bisa menerima maksud dan kehendak
Allah yang tidak terbatas itu ialah dengan cara menghayati dan merenungkan
serta dengan segala kerendahan hati mengakui keterbatasan kita dalam menangkap
kehendak Allah.
Hidup
ini memang penuh dengan resiko, sebab dalam hidup ini kita harus bisa mengambil
keputusan-keputusan yang di dalamnya juga mengandung resiko, baik yang besar maupun yang kecil,
yang ringan maupun yang berat. Ketika mengambil keputusan untuk menjadi orang
Kristen juga harus disadari resiko yang harus dihadapi. Celakanya banyak orang
Kristen sendiri yang kurang atau bahkan tidak menyadari resikonya menjadi orang Kristen itu Yang selalu dibayangkan ialah, menjadi orang
Kristen, hidupnya pasti lebih menyenangkan, penuh kedamaian, sejahtera sebab
selalu mendapat berkat yang berkelimpahan dari Allah. Padahal seperti yang
digambarkan dalam bacaan ini, umat Tuhan harus menghadapi berbagai tantangan,
bahkan juga ancaman dari orang-orang yang pada dasarnya tidak menyenangi Yesus
dan ajaranNya. Kalau Petrus dibebaskan dari tangan Herodes, bukan berarti
penderitaan yang dihadapi juga sudah berakhir. Justru di hari-hari mendatang,
Petrus semakin berat dalam menghadapi tantangan dan penderitaan.
Agar
kita tidak putus asa atau kehilangan pegangan dalam menghadapi tantangan maka
yang dibutuhkan adalah ketekunan, penyerahan diri kepada Allah. Sebab dengan
cara itu kita akan mendapatkan kekuatan dari Allah sendiri. Di sini kita bisa
belajar dari pengalaman Petrus ini. Sebaliknya, sifat Herodes yang selalu ingin
berkuasa justru mengobarkan kebencian, kecemburuan. Apa yang terjadi di negara
kita saat , tidak lain juga banyak pejabat yang mengobarkan kebencian, cemburu
klau melihat temannya sukses atau berhasl. Mereka adalah herodes-herodes modern
yang tidak kalah kejamnya dengan Herodes
yang dikisahkan dalam bacaan hari ini.Tuhan Yesus memberkati! Amin.
Komentar
Posting Komentar