HIDUP
BERSAMA SAUDARA SEIMAN
Kita
harus hidup di dunia namun tidak menjadi dari dunia. Kita harus hidup di
dunia karena, sebagaimana Yesus ajarkan dalam sebuah perumpamaan, kerajaan-Nya
adalah “seperti ragi,” yang fungsinya adalah untuk menggembungkan seluruh
adonan melalui pengaruhnya (lihat Lukas 13:21; Matius 13:33; lihat juga1 Korintus
5:6–8). Para pengikut-Nya tidak dapat melakukan itu jika mereka bergaul hanya
dengan mereka yang memiliki kepercayaan dan kebiasaan yang sama. Namun
Juruselamat juga mengajarkan bahwa jika kita mengasihi Dia, kita akan menaati
perintah-perintah-Nya (lihat Yohanes 14:15).
Juruselamat
memperlihatkan caranya ketika para lawan-Nya menghadapkan kepada-Nya perempuan
yang telah “tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zina” (Yohanes 8:4).
Ketika merasa malu dengan kemunafikan mereka sendiri, para penuduh itu menarik
diri dan meninggalkan Yesus sendirian dengan perempuan itu. Dia memperlakukan
perempuan itu dengan kebaikan hati dengan menolak untuk menghukum dia pada
waktu itu. Tetapi Dia juga dengan tegas mengarahkan dia untuk “jangan berbuat
dosa lagi” (Yohanes 8:11). Kebaikan hati yang penuh kasih diperlukan, namun
pengikut Kristus—sama seperti sang Guru—akan teguh dalam kebenaran.
Meski
menghadapi masalah, bagaimana kita bisa terus menunjukkan kasih persaudaraan?
Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa kita memang menyayangi saudara-saudari?
Setelah berkata ”hendaklah kasih persaudaraan tetap ada di antara kamu”, rasul
Paulus memberitahukan cara orang Kristen bisa mengikuti nasihatnya itu. Mari
kita bahas enam di antaranya..
Saudara
pasti merasa dikasihi. Dan, Saudara pasti ingin memperbaiki diri. Bisa jadi,
Saudara juga merasa perlu lebih bermurah hati dan menyayangi orang lain serta
mengampuni siapa pun yang pernah berlaku tidak baik terhadap Saudara. Sampai
mati pun, Saudara pasti ingin menunjukkan betapa berterima kasihnya Saudara
atas pengorbanan tersebut. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar