Mengikut
KehendakNya
(Markus
10:28-30)
1. Arti
kata “Mengikut”
Arti
kata mengikut dalam bahasa Indonesia adalah turut serta dengan seseorang,
mengiring dan menyertai orang tersebut. Makna yang lain yang lebih dalam adalah
memperhatikan gerak gerik seseorang, mempelajari gaya hidupnya dan meniru atau
ikut melakukan sesuatu yang orang tersebut lakukan.
Jadi
jikalau kita mengatakan seseorang sedang mengikut Yesus maka itu berarti orang
tersebut sedang mengabdikan dirinya dengan penuh penyerahan diri, kasih dan
ketaatan kepada Yesus. Dia akan melakukan apa yang Yesus lakukan dan menjauhi
apa yang Yesus tidak lakukan. Pernyataan Petrus dalam pembacaan kita (ayat
28: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!”)
dilatarbelakangi oleh pemikiran seperti itu.
Menarik
untuk disimak bahwa kata “meninggalkan” yang digunakan oleh Petrus ditulis
dalam bahasa Yunani yang menggunakan keterangan waktu yang menunjuk kepada
suatu perbuatan yang dilakukan sekali tetapi berlaku untuk selamanya. Sedangkan
kata “mengikut” ditulis dengan menggunakan keterangan waktu yang menunjuk
kepada suatu perbuatan yang dilakukan terus sebagai suatu proses yang panjang
dan berlangsung terus. Petrus dan murid yang lain telah meninggalkan keluarga
dan seluruh harta mereka dan tidak akan kembali lagi ke masa lalu mereka.
Mereka akan terus mengikuti Yesus dan mengabdikan hidup mereka kepada Yesus.
Dalam
pengabdian mereka itu, muncul sebuah pertanyaan di mana Petrus seolah-olah
sedang berkata : kami sudah mengabdikan hidup kami sepenuhnya kepada-Mu lalu
bagaimana dengan masa depan kami? Apa yang akan kami peroleh? (ayat 28: Mat
19:27). Yesus paham dengan pikiran Petrus dan mungkin saja murid2 yang lain.
Kemudian Yesus menjawab dengan pernyataan2 yang mengandung pengharapan akan
dampak atau akibat atau hasil mengikut Dia.
2.
Dampak / Hasil Mengikut Yesus
a.
Perubahan diri sendiri / kehidupan (ay. 29,30a).
Ketika
kita mengikut Yesus, mungkin kita akan ditolak oleh keluarga kita, namun kita
akan memperoleh keluarga yang baru yaitu keluarga Allah. Keluarga yang semula
diartikan sempit, kini memperoleh pengertian yang luas: ayah ibu yang baru,
saudara2 yg baru, anak yang baru. Dan hal ini terjadi / digenapi dalam gereja
mula-mula.
Perubahan
lain, orientasi hidup yang dulunya kepada diri sendiri beralih ke kalangan yang
lebih luas di luar diri sendiri. Kecenderungan memiliki dan mengumpulkan harta
menjadi kesediaan melepas harta. Yang kita kejar bukan lagi kesuksesan
melainkan ketaatan. Dan yang mendominasi pikiran kita bukan lagi kehendak kita
melainkan kehendak Bapa.
b.
Kesulitan / Masalah / Penganiayaan (ay. 30b)
Yesus
selama di dunia ini tidak pernah mengumbar janji-janji manis dan kemudahan bagi
setiap orang yang mengikut Dia. Sebaliknya, Yesus malah menunjukkan
akibat-akibat yang akan diterima. Berkali-kali secara terang-terangan Yesus
menegaskan bahwa jalan hidupnya berisi banyak penderitaan. Itu pulalah yang
akan dialami setiap orang yang mengikut Dia.
Berjalan
di belakang Yesus tidak hanya ada senyum dan tawa tetapi akan ada lebih banyak
air mata, bahkan terkadang ada ketakutan dan rasa was-was. Yesus tidak pernah
mengiming-imingi pengikut-pengikut-Nya dengan hal-hal yang indah saja atau
keuntungan-keuntungan besar, sebaliknya Dia mengatakan: pengikut-Nya akan
dibenci (Mat. 10:22); pengikut-Nya harus menjual harta dan membagi-bagikannya
kepada orang lain (Mrk 10:21) dan bahwa Yesus selama hidup di dunia ini
Dia hidup dalam penderitaan (Luk. 9:58). Namun setelah berhasil
melewati semua masalah dan penderitaan, Yesus menjanjikan sesuatu yang sangat
indah.
c.
Hidup Kekal (ay. 30 c)
Inilah
keuntungan besar dan janji yang sangat indah yang tidak ada bandingnya yang
didapatkan oleh setiap pengikut Yesus. Kehidupan kekal dan kebahagiaan kekal
bersama dengan Yesus di surga. Hidup kita di dunia ini bukanlah tujuan akhir
kita karena tujuan akhir hidup kita adalah kekekalan. Kita tidak berasal dari
dunia karena kewargaan kita yang sebenarnya adalah surga kekal.
Marilah
kita terus menjadi pengikut Kristus yang sejati. Itu semua bukan tanpa resiko
tetapi jangan takut Yesus berjanji untuk terus menyertai kita sampai akhir
zaman. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar