Langsung ke konten utama

Anugerah Besar Setiap Kita Mengucap Syukur

Anugerah Besar Setiap Kita Mengucap Syukur
Lukas 17:11-19

Banyak orang berpikir bahwa jika mau belajar bersyukur sangatlah mudah. Caranya adalah dengan senantiasa melihat orang-orang di ‘bawah’ kondisi kita. Sebab dengan membandingkan diri dengan orang yang kurang dengan kita, maka kita akan belajar untuk bersyukur. Ini jelas adalah sebuah konsep yang kurang tepat. Sebab, dasar ucapan syukur kita bukan atas dasar penderitaan atau kekurangan orang lain, tapi atas dasar kasih setia Allah yang tidak pernah berubah dalam hidup kita. (Maz 118:1-4; Rat 3:22-23).
Banyak orang berpikir bahwa jika mau belajar bersyukur sangatlah mudah. Caranya adalah dengan memberikan kesuksesan dan kelancaran hidup, niscaya orang yang diberkati pasti akan bisa bersyukur, sebab  dasar ucapan syukur mereka sangat konkret dan jelas, yaitu berkat-berkat nyata yang telah diterimanya. Jadi prinsip yang ingin ditawarkan adalah jika semua lancar, orang akan lebih mudah untuk bersyukur dibandingkan dalam kesusahan. Tetapi, pada kenyataannya tidaklah demikian. Banyak orang yang lupa bersyukur pada Tuhan ketika mereka sedang sukses dan lancar kehidupannya. Pada saat manusia hidup dalam penderitaan sering kali manusia datang pada Tuhan berseru-seru Tuhan-Tuhan tolong aku. Akan tetapi setelah mendapatkan semuanya itu, lupa mengucap syukur kepada Tuhan.
Lukas 17:11-19 menceritakan saat Yesus berjalan menuju Yerusalem, dalam perjalanan-Nya menyusuri perbatasan Samaria dan Galilea Yesus menyatakan kuasa pemulihan dan mujizat-Nya kepada orang kusta. Yesus langsung menyembuhkan orang kusta 10 orang sekaligus. Disinilah letak Anugerah dan kedahsyatan Tuhan dalam melakukan perkara yang besar bagi manusia yang datang pada-Nya dengan sungguh-sungguh. Artinya seperti 10 orang kusta tadi, kita semua sudah ditahirkan oleh Yesus, seharusnya kita bersyukur tetapi yang bersyukur hanya 1 orang, 9 orang yang lain tidak lagi siapa yang telah menyembuhkannya.
Jika demikian apakah kita yang telah dipilih oleh Allah di dalam Kristus juga bersedia menyatakan sikap hidup yang terus memuliakan namaNya dengan bersyukur atas segala karunia yang telah dilimpahkan kepada kita? Ataukah kita setelah memperoleh apa yang telah kita cita-citakan, kita pergi meninggalkan Dia dan tidak mengucap syukur atas kebaikan dan kemurahan-Nya?
Saudaraku bersyukur bukanlah suatu hal yang mudah, bersyukur adalah sebuah proses belajar untuk senantiasa mengingat Sang Pemberi berkat dan bukan hanya penerimaan berkatNya saja. Bersyukur pada hakekatnya membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam akan Tuhan. Mengajar kita untuk beriman dan melihat Tuhan tetap berkarya di dalam segala situasi dan kondisi kehidupan kita, baik lancar maupun tidak. Bersyukur  adalah sebuah proses pendewasaan iman. Itulah sebabnya bersyukur adalah sebuah proses belajar yang tdk mudah!. Tuhan Yesus memberkati!.Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...