PRINSIP
HIDUP
1 Timotius
4:7-16
Pada saat seperti sekarang ini, semakain
banyak orang menjadi tidak percaya kepada sesamanya. Hal ini bisa dilihat dari
sikap dan tindakan yang lebih mengarah dalam sikap yang saling mencurigai
antara yang satu dengan yang lain. Apa lagi di era keterbukaan ini, setiap
orang pada akhirnya dituntut mau menunjukan secara terbuka terhadap sikap
tindakannya, supaya orang lain menjadi percaya. Orang tidak bisa lagi hanya
“bermulut manis”, mencari perhatian orang lain dan menuntut orang lain supaya
mau percaya kepada kita, menuruti keinginan kita; tetapi justru harus diawali
dari perbuatan kita secara nyata, baru orang lain akan menjadi percaya dan mau
melakukan seperti yang kita harapkan.
Pelayanan
yang dilakukan hendaklah dilakukan dengan menyerahkan sepenuh hati,
terlebih-lebih pada diri Timotius ada keistimewaan, yaitu adanya dunia
melayani. Hendaknya karunia ini dapat dikembangkan dan sekaligus menjadi
pendorong dalam mewujudkan panggilan Tuhan Yesus.
Di
sisi lain, rasul Paulus menilai, bahwa sekalipun Timotius itu masih muda, dalam
kenyataan ia dapat dijadikan sebagai teladan bagi siapapun. Ini lah yang hendak
dikemukakan oleh rasul Paulus. Bahwa keteladanan tidak tergantung dari usia
atau umur. Yang penting bagaimana setiap orang mampu menunjukkan sikap hidupnya
dihadapan sesama.
Refleksi:
a. Nasehat
rasul Paulus kepada Timotius perlu ditanamkan juga untuk generasi muda saat
ini. Sebab sebagai pemuda pun ternyata dapat juga menjadi teladan bagi siapapun
melalui sikap dan perbuatan hidupnya.
b. Bahwa untuk
sekarang ini perlu pemberdayaan bagi setiap orang agar dalam dirinya sendiri
muncul sikap hati dan sikap hidup yang pada akhirnya menjadi teladan bagi orang
lain.
c. Ditengah-tengah
krisis kepercayaan, setiap orang harus mau melihat diri sendiri (introspeksi)
agar dalamm menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dapat mewujudkan
kebahagian/kesukacitaan sesama. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar