IRI DAN
DENGKI
iri hati itu menurut Alkitab sangat berbahaya.
Terjadi kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Kehidupan sosial seseorang
akan berjalan secara tidak normal. Oleh sebab itu, perlu langkah-langkah
strategis untuk memutuskan mata rantai iri hati dalam diri kita. Tujuannya
supaya rasa iri hati itu tidak liar dan mempengaruhi seluruh perilaku kita.
Sikap iri hati lahir dari kesombongan dan keegoisan manusia. Iblis pun
begitu cerdik memanfaatkan keadaan tersebut. Ia berupaya membawa orang yang iri
hati ke jurang yang dalam, sehingga orang itu tetap terpenjara dalam wilayah
iri hati. Kesombongan menyebabkan Allah berpaling dari doa serta menahan
kehadiran dan kasih karunia-Nya. Oleh sebab itu cara terbaik yang pantas
dilakukan ialah mendekatkan diri kepada Allah, lawanlah Iblis dengan iman yang
teguh, dan membereskan tindakan serta sikap hati yang benar dan sesuai dengan
firman Tuhan.
Agar dapat mengalami damai sejahtera dan
kemerdekaan dari rasa iri hati, kita harus menetapkan hati dan pikiran pada
hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, dstnya. Rasul Paulus berkata bahwa
apabila kita melakukan hal itu, maka: "Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu" - Filipi 4:9. Kuasa dan
kasih karunia Yesus Kristus akan memenuhi seluruh kehidupan kita.
Mengucap syukur merupakan gaya hidup Kerajaan Allah. Gaya hidup ini tidak
terjadi secara otomatis. Perlu ditumbuh-kembangkan. Dengan kekuatan sendiri
memang mustahil bisa kita lakukan. Mintalah kekuatan dan pertolongan kuasa Roh
Kudus, maka kita akan terbebas dari rasa iri hati. Dengan mengucap syukur, kita
mengakui bahwa Allah berdaulat penuh atas hidup dan segala sesuatu yang terjadi
dalam kehidupan kita.
Mengucap syukur merupakan tanda bahwa kita mengetahui providensia/pemeliharaan
Allah yang sempurna atas hidup kita. Mengucap syukur berarti kita menerima
segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita itu atas restu dari Allah.
Mengucap syukur punya makna bahwa kita membiarkan kasih karunia Allah dan
pertolongan-Nya mengalir secara leluasa dalam kehidupan kita.
Sifat iri
hati harus disingkirkan dari karakter hidup kita. Iri hati akan membuat orang
berpusat pada diri sendiri. Iri hati dan sifat mementingkan diri sendiri itu
berdekatan. Rasul Petrus menasihatkan, "Karena itu buanglah segala
kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan
fitnah." (1 Petrus 2:1). Jangan beri tempat iri hati
di hatimu. Tapi milikilah kasih yang sejati. Sebab "kasih tidak mencari
keuntungan diri sendiri." (1 Korintus 13:5).
Komentar
Posting Komentar