HIDUP YANG MENCARI
Yohanes 14 : 1 – 12
Hidup adalah
mencari. Yang dimaksud disini, bukan sekedar mencari sesuatu yang sekiranya
dapat menyenangkan hati..., tetapi mencari sesuatu yang dapat dijadikan sebagai
prisip dasar hidup ini. Untuk menemukan yang dicari, maka kita juga harus tahu
jalan yang harus kita tempuh. Sama halnya kalau pada suatu saat kita
membutuhkan, misalnya bola lampu. Sebelum kita berangkat membeli bola lampu,
tentunya sebelumnya kita harus tahu jalan mana yang harus kita lalui, supaya
bisakita sampai ke toko yang menjual bola lampu itu. Jika tidak tahu jalannya,
maka bola lampu yang kita butuhkan tidak akan pernah kita dapatkan. Atau, juga
kalau kita mengharapkan kedamaian dalam hidup ini. Untuk menemukan kedamaian
hati, kita harus “jalan” yang dilewati. Tidak tahu “jalan” berarti akan
tersesat. Dalam kenyataan banyak orang yang tersesat pada saat mencari
kedamaian. Mereka mengira kedamaian dapat diperoleh dari kekayaan atau harta
yang melimpah-melimpah. Pada hal, kalau itu dianggap sebagai “jalan’, yang
diperoleh justru bukan kedamaian tetapi justru penderitaan batin yang
berkepanjangan antara mencari dan tahu jalannya memang tidak bisa dipisahkan.
Yang dicari
bukanlah perkara yang sia-sia atau yang tidak ada artinya. Yang dicari juga
bukan hal-hal yang bisa mendatangkan kesenangan, kedamaian atau kesejahteraan
yang bersifat sesaat, tetapi yang kekal.
Yaitu perjumpaan dengan Allah. Untuk bisa sampai kepada Allah manusia harus
tahu “jalan” yang dilewati. Tuhan Yesus sendiri, dengan jelas menegaskan
“Akulah jalan...”, “jalan” yang menuju kepada Allah, “jalan” yang menghantar
kita kepada kebahagiaan, kedamaian yang sejati. Ia adalah “jalan” karena Ia
adalah “kebenaran”.
Tuhan Yesus
sudah menunjukkan, bagaimana seharusnya hirup ini dijalani. Kalau diperhatikkan
dengan sungguh-sungguh ternyata hidup menurut teladan Yesus tidak mudah.
Meskipun Tuhan Yesus tidak memberi hukum baru, nyatanya hidup yesus penuh
dengan resiko dan bahkan berakhir dalam kematian di salib.
Jelas bahwa
untuk mencapai tujuan hidup ini dibutuhkan tekad, semangat, ketekunan, dinamika
yang tidak mengenal lelah. Disamping itu, kita tidak mungkin berusaha sendiri,
oleh sebab itu juga dibutuhkan adanya semangat kebersamaan di antara kita.
Dalam suasana kebersamaan kita bisa saling menegor, mengingatkan, membantu ,
berbagi pengalaman dsb. Sehingga dalam mencari jalan yang benar dalam hidup ini
bisa berasa lebih ringan beban kita. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar