Langsung ke konten utama

Bagi Dialah....




Bagi Dialah....


Ciri bahwa anda orang Kristen yang berbeda :ketika semua orang panik, damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal menjaga hati dan pikiran anda.  Ketika semua orang takut, iman kepada Allah menjaga hati anda, ketika semua orang bingung, anda punya jawaban.


1. Allah menyertai kita bukan berarti segala sesuatu itu menjadi mudah bagi kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita bukan berarti segala sesuatu itu menjadi mudah bagi kita menulis demikian: “Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” – Hakim-Hakim 6:11-12.

Apa yang dialami oleh Gideon dan bangsa Israel sampai pada saat itu sesungguhnya mereka ada dalam penyertaan Tuhan. Sejak mereka keluar dari tanah Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, mereka selalu disertai oleh Tuhan. Namun demikian, bangsa Israel tidak secara otomatis terbebas dari berbagai masalah, ujian, tantangan dan penderitaan. Bahkan sejak zaman Musa memimpin mereka keluar dari Mesir, segalanya tidak berjalan mudah. Ada banyak hal yang mereka hadapi. Namun demikian akhir dari perjuangan mareka adalah negeri Kanaan, tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu.

Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya. Penyertaan Tuhan dalam hidup kita bukan berarti bahwa semuanya akan berjalan lancar dan segalanya menjadi mudah. Oleh karena itu, kita harus memahami dengan benar makna penyertaan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak salah menyikapi atau bereaksi terhadap beragam masalah yang terjadi dalam hidup kita.

2. Allah menyertai kita bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita bukan berarti menghilangkan masalah dari hidup kita, menulis demikian: “Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian” – Hakim-Hakim 6:13.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa Gideo memiliki persepsi yang salah terkait dengan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka. Gideon memiliki pola pikir yang sempit tentang Allah dan penyertaan-Nya dalam hidup mereka. Gideon berpikir bahwa seharusnya penyertaan Tuhan dalam hidup mereka membuat mereka tidak memiliki masalah, mereka seharusnya terhindar dari penderitaan, mereka seharus bebas dari penjajahan bangsa Midian. Jadi, konsep yang salah terkait dengan penyertaan Tuhan, maka akan menimbulkan reaksi yang salah juga saat menemui masalah, penderitaan dan tantangan dalam hidup mereka.

Dari pengalaman hidup Gideon dan bangsa Israel, kita menemukan bahwa penyertaan Allah dalam hidup kita bukan berarti menghilangkan masalah dari dalam hidup kita. Dunia ini adalah dunia yang penuh dengan masalah. Itulah sebabnya, Allah harus menyertai kita selama kita hidup di bumi ini agar kita tidak dikalahkan oleh masalah. Masalah acap kali digunakan oleh Allah untuk kebaikan kita dan memproses hidup kita untuk menjadi serupa dengan kehendak-Nya.

3. Allah menyertai kita untuk memberikan kemampuan dan menjamin masalah dapat selesai.
Penulis kitab Hakim-Hakim dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan Allah menyertai kita untuk memberikan kemampuan dan menjamin masalah dapat selesai menulis demikian: “Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!” Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling mudah di antara kaum keluargaku”. Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis” – Hakim-Hakim 6:14-16.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa dari pihak Allah sebenarnya Dia tidak pernah membiarkan Gideon dan bangsa Israel berjuang sendirian. Allah tidak pernah meninggalkan mereka sedetik pun. Allah memberi kemampuan kepada Gideon dan menjamin bahwa masalah yang mereka alami dan hadapi pasti selesai, yaitu bangsa Midian akan ditumpas habis.

Sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada untuk memberi kekuatan kepada kita. Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Ketika Petrus dan murid-murid Yesus lainnya menghadapi ombak yang mengoncang perahu mereka, Yesus ada dan menolong mereka. Ketika terjadi kehabisan anggur dalam pesta pernikahan di Kana, Yesus ada dan memberikan pertolongan. Percayalah dengan kekuatan dari Tuhan, semua pasti  bisa kita selesaikan dan kita akan tampil sebagai pememang. Bersama dengan Tuhan, tidak ada permasalahan yang tidak dapat kita selesaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...