Menjadi Umat Kristen Yang Berdampak
Matius 5: 13
Kita
dituntut untuk selalu berlaku adil dalam setiap tindakan kita. Tuhan telah
menyatakan diri-Nya dengan mati di kayu salib karena keputusan-Nya yang adil
dan kita harus menghargai keputusan Kristus tersebut. Kita harus mengejar
keadilan agar menyenangkan hati-Nya.
Yesus
mengajarkan bahwa anak-anak Tuhan adalah garam dan terang dunia. Sebagai garam,
anak Tuhan harus berfungsi untuk mencegah kebusukan dan kebobrokan moral yang
semakin merajalela. Ia harus menghadirkan kehidupan yang menyaksikan Allah
sehingga orang lain rindu mengenal Allah.
Garam mempunyai beberapa manfaat:
sebagai penyedap masakan, sebagai pupuk, dan yang paling utama sebagai pengawet
makanan karena garam dapat memperlambat pembusukan. Itulah gambaran tentang
peran Kristen dalam masyarakat. Kristen dipanggil untuk menjadi disinfektan
moral dalam dunia yang standar moralnya sangat rendah, selalu berubah, bahkan
tidak ada sama sekali. Namun apakah Kristen dapat kehilangan keefektifannya
bagai garam kehilangan asinnya? Sesungguhnya garam tidak dapat kehilangan
asinnya, namun garam zaman Yesus tidak dihasilkan dari air laut yang diuapkan,
namun dari rawa-rawa, sehingga banyak mengandung kotoran. Ketika garamnya
larut, yang tertinggal hanyalah kotoran. Jadi dengan ungkapan garam menjadi
tawar, Yesus ingin menegaskan bahwa Kristen dapat berperan sebagai garam jika
mereka tetap mempertahankan norma-norma Kerajaan Allah di dalam hidupnya, jika
tidak ia hanya seperti kotoran sisa garam.
Selain itu
Kristen juga harus berperan sebagai terang dunia.
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, terang hampir selalu melambangkan
kemurnian, kebenaran, wahyu, dan kehadiran Allah. Hanya kehadiran Kristen yang
mampu melambangkan ketiga hal di atas dalam masyarakat dan Kristen harus
memancarkannya di mana pun mereka berada (ayat 15). Bagaimana caranya? Kristen
harus memperlihatkan wujud perilaku apa pun yang sesuai dengan kehendak Allah,
walaupun akibatnya mengundang penganiayaan atas dirinya (ayat 10-12). Dengan
cara itu masyarakat akan disadarkan betapa berdosanya mereka.
Sebagai
garam dan terang, itu berarti Kristen harus menjadi manusia yang dibutuhkan
oleh setiap orang. Kalau tidak lagi ada beda antara Kristen dan dunia ini,
Kristen menjadi tak berguna, akan dilecehkan, diacuhkan, atau disingkirkan.
Inilah peringatan Tuhan. Kehadiran Kristen di tengah dunia adalah juga
kehadiran Kristus. Wajarlah bila dimana pun Kristen berada, seharusnya
lingkungan sekitarnya merasakan dampaknya. Dampak itu harus terpancar baik
melalui pewartaan Injil maupun melalui sikap hidup dan perbuatan baik kita.
Bersaksi dan berbuat baik adalah sarana untuk membahagiakan sesama kita. Tuhan Yesus membarkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar