Langsung ke konten utama

Dikuduskan oleh Roh Kudus

 Dikuduskan oleh Roh Kudus

Gereja tidak dimulai dengan komunitas yang bombastis. Ia hadir dan dimulai oleh segelintir orang dengan keprihatinan meneruskan misi Kristus yakni, memujudnyatakan Kerajaan Allah. Segelintir orang ini dipersiapkan secara khusus oleh Yesus, mereka menjadi murid-murid yang pertama. Kini, berabad-abad telah berlalu, gereja hadir di mana-mana dan gereja terus disibukkan dengan pelbagai aktivitas yang selalu saja mengatasnamakan pelayanan. Yang satu menganggap lebih utama ketimbang yang lain. Kelompokku pasti lebih baik dan lebih benar dari kelompok “sana”. Hingga akhirnya tidak terhitung lagi jumlah aliran gereja, apalagi kegitannya. Pasti ada yang positif, gereja bisa hadir dipelbagai ras, golongan, status sosial, dan pelbagai kelompok. Namun, tidak sedikit pula hal negatif, gereja bisa lupa bahkan merusak nilai-nilai luhur Kerajaan Allah sebagai tujuan utama gereja ada. Dalam bahasa kisah de Mello, “kapal karam terjadi di tempat itu, tetapi rupanya tidak ada orang yang memperhatikannya!” Gereja asik dengan dirinya sendiri dan tidak mau peduli bahkan menutup mata terhadap kepedulian yang dulu Yesus kerjakan, sehingga tepatlah syair NKB 111:2,

Gereja bagai bahtera pun suka berhenti, 

tak menempuh samudera, tak ingin berjerih
dan hanya masa jayanya selalu dikenang,
tak ingat akan dunia yang hampir tenggelam!
Gereja yang tak bertekun di dalam tugasnya,
tentunya oleh Tuhan pun tak diberi berkah.


Melihat kenyataan ini, pantaslah kalau sebelum kepergiaan-Nya, Yesus sungguh-sungguh berdoa kepada Bapa-Nya, agar para murid dikuatkan dalam menjalankan kesaksian di dunia ini. Dan mereka dipersatukan sama seperti diri-Nya dengan Sang Bapa. Sebelum mendoakan para murid, Yesus menyampaikan apa yang sudah dikerjakan-Nya di tengah-tengah para murid. Kepada mereka, Yesus sudah menyatakan nama Bapa. Itu artinya, segala firman yang sudah disampaikan Bapa kepada-Nya, tanpa disembunyikan sedikit pun, telah disampaikan kepada para murid. Tidak lagi ada rahasia; Yesus menyebut mereka sahabat, karena semua rahasia ilahi telah disampaikan kepada mereka.

Yesus membuka permohonan-Nya dengan mengatakan bahwa kini Ia akan kembali kepada Bapa dan tidak akan ada lagi bersama-sama dengan mereka di dunia ini. Para murid akan tetap tinggal di dunia ini. Yesus memohonkan bagi mereka agar Bapa memelihara/menjaga mereka di dalam nama-Nya supaya mereka menjadi satu sama seperti Anak dan Bapa adalah satu (Yoh.17:11). Yesus tahu bahwa dunia akan membenci mereka. Penderitaan dan pergumulan akan mereka alami. Yesus tidak meminta agar mereka diangkat dari dalam dunia ini atau dibebaskan dari banyak persoalan dan penderitaan, melainkan Ia meminta agar mereka dipelihara, dilindungi dan dikuatkan untuk menghadapi itu semua.

Selain itu, Yesus juga meminta kepada Bapa-Nya, agar mereka dikuduskan dalam kebenaran (Yoh.17:17-19). Yesus menyebut Allah sebagai Bapa yang kudus, Yesus juga disebut Yang Kudus dari Allah (Yoh.6:69). Bapa yang kudus, telah menguduskan Yesus dan mengutus-Nya ke dalam dunia (Yoh.10:36). Pada gilirannya, Yesus memohon agar para murid dikuduskan oleh Bapa untuk diutus ke dalam dunia. Pengudusan itu dimaksudkan agar para murid dapat melaksanakan mandat perutusan yang telah mereka terima dari Yesus

Apa yang dimaksud dengan pengudusan itu? Kata “kudus” diterjemahkan dari kata Yunani hagios artinya, berbeda atau terpisah, istimewa. Kata kerja dari hagios adalah hagiazein yang bermakna: memisahkan, mengkhususkan atau melengkapi seseorang dengan pelbagai kelengkapan untuk suatu tugas khusus. Dengan demikian Yesus memohon kepada Bapa-Nya, agar para murid, dikhususkan dan dilengkapi untuk dapat meneruskan pekerjaan yang telah dilakukan Yesus. Sama seperti Yesus pun telah dikhususkan dan dilengkapi oleh Sang Bapa. Yesus memohon agar Bapa menjaga supaya mereka mendedikasikan seluruh hidupnya bagi pelayanan kudus Allah di dunia ini. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan selamat dari dunia yang membenci mereka, tetapi juga berhasil dalam menunaikan tugas ilahi itu.

Yesus telah berdoa bagi para murid, Ia pun telah mengutus mereka. Kita meyakini bahwa perutusan itu terus berlaku juga buat kita. Kita percaya bahwa doa Yesus pasti didengar oleh Bapa-Nya. Nah, sekarang tinggal giliran kita untuk mewujudkan doa Yesus itu, yakni dengan memelihara hidup kudus. Bagi setiap kita, di mana pun kita berada, Tuhan mempunyai rencana. Tuhan menguduskan kita agar Kerajaan-Nya menjadi nyata di dunia ini. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota ini didirikan oleh Emenes, raja pergamus pada abad 2 SM dan diberi nama adiknya Atalus dan karena ketaatan adiknya itulah maka diberilah nama kota ini “Filadelfos”. Kata filadelfia ini berasal dari kata “Filos” dan Adelfos” yang artinya kasih persaudaraan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di tem

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah dan

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani