Iman Pengharapan
Roma 5:
1-8
Oleh Dia kita juga beroleh
jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita
berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan
bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh
Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Selama kita menjalani
kehidupan dalam dunia ini, kita tidak akan lepas dari berbagai macam
penderitaan. Silih berganti bentuk penderitaan dan masalah dalam hidup akan
kita jalani. Ini adalah hal mendasar yang perlu kita pahami. Sehingga
penderitaan itu tidak hanya di alami segelintir orang saja, penderitaan itu
tidak mengenal status sosial, kaya atau miskin, tinggal di desa atau di kota.
Semua orang pasti akan mengalami penderitaan.
Sehingga, firman Tuhan bagi
kita saat ini ingin menguatkan kita menghadapi berbagai pergumulan hidup yang
kita jalani. Hal utama yang ingin di tekankan oleh nas ini bahwa “Kasih Allah yang besar bagi kita”,
bahwa tidak ada yang dapat menyamai kasih Tuhan, karena pada hakikatnya Dia
adalah sumber kasih.
Karena kasih Allah yang besar
itu, bahwa Kristus sudah terlebih dahulu merasakan penderitaan itu, agar
melalui penderitaanNya kita mendapatkan keselamatan dari penderitaanNya (ay. 7-8). Maka jika dengan
dalam kita memahami hal ini, tentu kita mendapatkan pencerahan, bahwa sebelum
kita mengahadapi penderitaan itu, Tuhan sudah terlebih dahulu memasuki
penderitaan kita.
Maka, firman Tuhan ingin
menegaskan kembali kepada kita, siapa yang percaya akan keselamatan dari Tuhan,
maka dialah yang akan mendapatkan. Bahwa hanya melalui iman dapat memasuki
kasih karunia Allah. Pijakan hidup kita di atas iman akan memberikan kepastian
yang teguh, bahwa kita akan sampai ke ujung jalan, yaitu keselamatan dari
berbagai pergumulan hidup itu.
Dalam menghadapi berbagai
macam pergumulan hidup, kita hendak di ingatkan oleh Firman Tuhan tentang “cara pandang kita menghadapi penderitaan”.
Jika kita membaca Roma 6:4, di situ ditekankan bahwa kita telah dikuburkan bersama dengan Kristus dan kita juga akan
dibangkitkan bersama dengan Kristus. Artinya, Kasih Tuhan yang begitu besar
telah dinyatakan atas kehidupan kita dengan memberikan DiriNya bagi keselamatan
kita. Dengan demikian, kita bersama dengan Kristus dalam penderitaan itu,
sehingga tidak lagi ada rasa takut, kawatir dan bimbang memasuki penderitaan
itu. Jika penderitaan itu datang, “silahkan masuki dan hadapi” itulah cara
pandang kita menghadapi penderitaan.
Itu sebabnya Paulus mengatakan
“kita
malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita” (ay.3). Sikap orang
beriman menghadapi penderitaan bukan rasa takut, bimbang dan kawatir, namun
sebaliknya justru bermegah karena “penderitaan itu adalah bahagian dari
persekutuan kita dengan Tuhan.” Jika kita baca di 2 Korintus 4: 17 lebih dalam
lagi di katakana “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari penderitaan
kami”. Jelaslah ditegaskan pada kita bahwa jauh lebih besar upah yang
akan kita terima dari ketaatan kita menjalani penderitaan itu.
Sebagai umat percaya kita
harus tetap waspada ditengah-tengah kehidupan yang mengandalkan kekuatan dan
pikiran. Jangan sampai kita terjebak untuk mencari solusi hanya dengan pikiran
dan kekuatan manusia. Yang membuat kita dapat bertahan dan memenangkan berbagai
macam pergumulan adalah pengharapan. Selama
kita tetap memiliki pengharapan selama itu pula kita tetap dapat bertahan.
Orang percaya dalam menghadapi
penderitaan itu akan mengalami proses sebagaimana dikatakan di ayat 3-5: “Kesengsaraan
itu menimbulkan ketekunan – ketekunan menimbulkan tahan uji – tahan uji
menimbulkan pengharapan”. Iman akan memastikan bahwa kita dalam
menjalani berbagai pergumulan akan semakin merasakan kebersamaan dengan Tuhan
dan kita semakin kuat dan akan tetap berpengharapan atas solusi yang berasal
dari Tuhan, dan kita lebih di teguhkan lagi bahwa “pengharapan itu tidak akan
mengecewakan”. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar