The Power Of
Jesus Name
Kisah Para
Raul 3:1-10
I.
Percaya Akan kuasa nama Yesus (ay.1-7)
Penjelasan
Saudara-saudara, kepercayaan adalah sebuah faktor penting dalam relasi.
Hubungan apapun dapat menjadi kurang sehat kalau tidak ada rasa
saling percaya, entah itu relasi suami-istri, rekan kerja, sahabat, dll.
Begitu juga relasi kita dengan Tuhan. Bagaimana kita dapat merasakan
kuasa Tuhan kalau tidak menaruh percaya kepada-Nya? Hal sebaliknya
ditunjukkan oleh Petrus dan seorang yang lumpuh, mereka melihat kuasa nama
Tuhan bekerja karena percaya kepada nama-Nya.
Saudara, mari kita perhatikan ayat 1-5. Dalam bagian ini, ada seseorang
yang sangat membutuhkan pertolongan, ia adalah orang lumpuh (ay.2).
Pernahkah Saudara membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang lumpuh? Mungkin
kalau saya bahasakan menjadi orang lumpuh dalam perikop ini sebagai berikut:
“Saudara-saudara, sudah lebih dari 40 tahun saya menderita lumpuh, karena sejak
lahir saya sudah cacat. Setiap hari, saya diusung orang untuk mengemis,
karena hanya itulah yang bisa saya lakukan. Mungkin Saudara bisa menebak
bagaimana mental saya. Yah, saya hidup dari belas kasihan
orang. Saya hidup sampai mati mungkin hanya untuk menderita.”
Pengemis itu mengemis pada posisi yang strategis,
yaitu di pintu Bait Allah yang dinamakan Gerbang Indah (Ditampilkan
dengan power point). Gerbang Indah ini merupakan pintu yang
menghubungkan halaman muka orang kafir (pintu halaman umum) dengan halaman
wanita. Ini gerbang paling depan Saudara-saudara, jadi mau nggak mau, orang
yang akan masuk ke Bait Allah pasti lewat pintu ini. Namanya saja Bait
Allah, jadi yang lewat ditempat ini adalah orang-orang religius, wajar jikalau
mereka menaruh belas kasihan, apalagi bagi orang Yahudi, memberi sedekah itu
adalah suatu bentuk penghormatan kepada Allah. Saudara-saudara, Gerbang
ini luar biasa indahnya, terbuat dari perunggu Korintus yang sangat mahal,
nilai emas dan perak saja masih kalah. Kalau pada zaman Saudara sekarang,
seIndonesia bahkan istana merdekapun tidak bisa menandingi indahnya. Jadi
paling tidak, pengemis ini salah satu pemgemis elit, VIP (Very Important
Pengemis)”. Nah Saudara, sekilas begitulah gambaran tentang
pengemis itu.
Setiap ada orang yang lewat, hati pengemis itu selalu berharap, ”semoga dapat
duit.” Pengharapan itu juga yang ia rasakan saat Petrus dan Yohanes lewat
untuk berdoa sore jam 3, itu waktu berdoa untuk orang-orang Yahudi.
Lalu pengemis yang lumpuh ini meminta sedekah kepada mereka. Saudara-saudara,
Dalam bahasa aslinya, tense yang dipakai untuk menerangkan kata “meminta
sedekah” adalah imperfect, yang menunjukkan permohonan terus
menerus. Artinya, pengemis ini meminta bukan hanya sekali, namun meminta
berkali-kali. Dan yang aneh Saudara-saudara, Petrus tidak langsung
memberikan sedekah, ia justru memperhatikan si pengemis dan berkata, “Lihatlah
kepada kami!” Mereka saling bertatapan tajam. Si Petrus mencermati
apa yang menjadi kebutuhan pengemis ini, “apakah uang atau sebenarnya butuh
yang lain?” sedangkan si pengemis menatap Petrus dengan harapan, “Pasti
sebentar lagi dapat sedekah?”.
Saat pengharapan si pengemis ini sudah memuncak Saudara-saudara, Petrus
berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku”. Wah, hancur harapan si
pengemis ini. Namun Petrus mengerti bahwa bukan uanglah yang menjadi
kebutuhan utama dari si lumpuh ini, ia membutuhkan hal lain yang jauh lebih
berharga yaitu Kesembuhan di dalam Kristus. Sehingga, Petrus melanjutkan
pernyataannya,” Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
Sambil Petrus memegang tangan kanan dan membantu orang lumpuh ini
berdiri, apa yang terjadi SS? Kaki yang lebih dari 40 tahun tidak bisa bergerak
sama sekali dan yang sepertinya tidak mungkin sembuh itu, tiba-tiba dapat
berdiri dan melompat. Alkitab tidak mencatat bahwa hal itu terjadi melalui
proses, tetapi seketika itu juga artinya dengan cepat dan instan, kaki
itu sembuh hanya melalui sebuah ucapan. Sungguh, kejadian yang mengherankan.
Hal ini tentu membuat hati si pengemis ini mengalami kegirangan yang luar
biasa. Ia memperlihatkan hal tersebut dengan memuji Allah sambil lompat
sana lompat sini, berjalan kian kemari mungkin sambil berseru, “haleluya,
haleluya, aku sembuh !!!”
Saudara, apa kunci dari keberhasilan kuasa nama Yesus supaya dapat menjawab
kebutuhan pengemis itu untuk sembuh? Yaitu dengan percaya. Ketika Petrus
mengatakan, “Demi nama Yesus, berjalanlah!”, ia tidak sedang
mengatakannya dengan ragu-ragu atau dalam hatinya berkata, “aduh, ini nanti
berhasil nggak ya?” Tidak ada perasaan seperti itu, Petrus mengatakannya dengan
keyakinan yang penuh. Begitu juga dengan si lumpuh itu Saudara-saudara,
dalam pasal 3:16 dikatakan bahwa karena kepercayaan, orang lumpuh
tersebut beroleh kesembuhan. Dan apa hasilnya? Kesembuhan itu nyata,
Petrus melihat dan orang lumpuh ini merasakan bahwa nama Yesus
itu memang berkuasa melakukan pekerjaan mengagumkan.
Saudara
saat itu, Petrus menyebutkan “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret”.
Mengapa harus disebutkan Nazaret? Saudara-saudara, nama Nazaret ini sebagai
identitas, ini nama yang dituliskan Pilatus pada kayu Salib (Yoh. 19:19) saat
Yesus disalibkan. Dengan begitu, kemungkinan tahulah orang lumpuh ini
bahwa Nama tersebut adalah pribadi yang telah berkorban, Nama yang dianggap
rendah dan tanpa kemuliaan oleh orang Yahudi, namun Ia sebenarnya adalah Mesias
yang berkuasa. Saudara-saudara, Istilah nama memiliki siknifikan penuh
dari seorang pribadi, sehingga Nama dengan Pribadi yang disebutkan itu tidak
dapat dipisahkan yaitu Yesus, Nama yang menunjukkan pribadi Kristus sendiri.
Saudara-saudara, sampai disini telah terbukti bahwa nama Yesus itu berkuasa,
nama Yesus hebat, tidak ada kuasa dalam dunia ini yang lebih besar dari kuasa
nama Yesus. Berikut ini beberapa ayat Alkitab yang menyatakan kepada kita
bahwa nama Yesus itu berkuasa.
- Kisah Para rasul 4:1 “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
- Markus 16:17 “mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.
- Yohanes 14:26 “apa pun juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.
- Kisah Para Rasul 4:30 “Adakanlah tanda-tanda dan mujizat dalam nama Yesus.”
Beberapa ayat di atas hanya menyatakan sebagian dari kuasa nama Yesus, masih banyak ayat-ayat lain yang memperlihatkan dengan tegas keberkuasaan nama Yesus yang sanggup melakukan segala perkara.
Ilustrasi
Saudara-saudara, ada seorang pemuda gereja yang gelisah dan takut karena ada
tumor dalam lehernya. Dokter berkata bahwa tumor itu harus segera
diangkat, kalau tidak maka bisa membesar dan menabrak tenggorokannya.
Proses pernafasan dapat terhambat karena hal itu dan ujung-ujungnya berakhir
pada kematian. Namun Saudara-saudara, biaya untuk operasi tidaklah
sedikit, apalagi tidak ada yang menjamin bahwa operasi akan berhasil
100%. Ibu dari pemuda ini semakin takut, karena beberapa waktu sebelumnya
ada seorang tetangga yang dioperasi dengan kasus yang serupa namun tidak
sembuh, justru pulang hanya tinggal nama. Kondisi mereka saat itu sama
sekali tidak ada biaya yang dapat diperjuangkan. Sedangkan pemuda ini
sangat membutuhkan kesembuhan. Mereka dalam keadaan yang sangat terjepit
maka ibunya berkata, “Nak, tidak ada hal yang dapat kita lakukan.
Sekarang serahkanlah saja pada Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi.”
Lalu Saudara-saudara, Pemuda ini diajak oleh ibu pendetanya untuk berdoa
meminta kesembuhan. Selain doa pribadi, mereka punya proyek untuk berdoa
bersama setiap hari digereja, disertai puasa. Setelah selesai doa
bersama, ibu pendeta ini biasanya mengecek leher pemuda itu. Pada awal
masa doa itu, hati pemuda tersebut masih gelisah, gentar, bingung dan takut
mati. Namun melalui segala proses, akhirnya hati pemuda ini berada pada
satu titik dimana ia percaya penuh kepada Tuhan. Ia berserah kepada kehendak
Tuhan dan menaruh segala harapannya dengan terus beriman. Ia tidak fokus
lagi dengan penyakitnya yang seakan-akan mustahil sembuh namun ia hanya fokus
kepada kuasa nama Tuhan. Saudara-saudara, Pemuda dan ibu pendeta ini
berdoa bukan hanya dengan sekedar mengucapkan, “dalam nama Yesus” diluar kepada
saja, tetapi dengan segenap hati dan jiwanya, mereka menaruh harapan kepastian
dalam nama Yesus. Lalu suatu kali saat mereka berdoa, pemuda ini
merasakan ada suatu kuasa yang bekerja pada lehernya. Selesai berdoa, ibu
pendeta kembali mengecek keadaan leher pemuda itu, dan apa yang terjadi? Ibu
pendeta itu berkata sambil kaget, “Loh, Nak, sudah tidak ada lagi benjolan dilehermu,
iya benar”. Setelah dicek ke dokter, memang benar, bahwa tumor itu telah
terangkat. Wah, pemuda ini gembiranya luar biasa Saudara-saudara, ia
merasakan secara pribadi kuasa nama Yesus bekerja menyembuhkannya saat ia
percaya dan Tuhan menyatakan kehendak-Nya.
Aplikasi
Saudara-saudara, adakah
perkara yang tidak bisa dikerjakan oleh kuasa nama Yesus? Kuasa nama Yesus
tidak terbatas, bukan hanya pada menyembuhkan penyakit, Nama-Nya sanggup melakukan
segala perkara termasuk menjawab pergumulan hidup kita, merubah hidup orang,
dll. Namun, bagaimanakah dengan kita? Ketika kita berkata, “Tuhan, aku
butuh sembuh; Tuhan, aku butuh solusi dari persoalan hidupku yang ini dan itu”,
apakah kita telah memiliki sikap hati yang benar yaitu percaya penuh
kepada-Nya? Saudara-saudara, percaya itu artinya menaruh pengharapan dan
iman yang pasti walaupun berada dalam ketidakpastian, percaya artinya tidak
kuatir, percaya artinya berserah penuh kepada kehendak Tuhan, percaya artinya
yakin tanpa keraguan akan kuasa Tuhan yang sanggup melakukan apapun.
Saudara-saudara, apakah yang seharusnya menjadi fokus kita? Apakah pada
penyakit yang tidak sembuh-sembuh, masalah tidak selesai-selesai, jalan keluar
sudah buntu, dll? Tentu tidak. Namun Saudara-saudara, marilah kita fokus
untuk percaya akan nama Tuhan yang benar-benar memiliki kuasa sehingga ketika
kita berdoa dan menyebutkan, “dalam nama Yesus”, kita tidak menyebutkannya di
luar kepala saja namun dengan segenap hati dan jiwa kita, kita percaya,
mengandalkan dan berserah penuh akan kuasa nama-Nya.
Saudara-saudara, nama Yesus sanggup melakukan perkara yang spektakuler seperti
kesembuhan orang lumpuh tadi, nama-Nya pun sanggup melakukan hal yang sama dalam
hidup kita. Ketika kita menjadi milik Tuhan dan Tuhan adalah miliki kita,
kita diberi kuasa dalam nama-Nya. Saudara-saudara, biarkan nama itu
memiliki arti yang besar dalam hati kita dan mempercayai kuasa Nama tersebut
dalam segala aspek kehidupan kita termasuk dalam segala pergumulan hati kita.
Karena dengan kita percaya, kita bukan hanya mendengar dari orang lain bahwa
nama Yesus itu berkuasa, tetapi kita sendiri dapat melihat dan merasakan bahwa
nama Yesus berkuasa, seperti apa yang dirasakan orang lumpuh tadi.
II. Menyaksikan kuasa nama Yesus
(ayat 8-10).
Penjelasan
Saudara-saudara, setelah kejadian ajaib nyata atas orang lumpuh itu, apa yang
terjadi selanjutnya? Apakah orang-orang yang menyaksikan hal tersebut
hanya berkata dengan ekspresi yang biasa, “ow, orang lumpuh yang itu sudah
sembuh?” Tidak. Mereka sebelumnya sudah kenal betul siapa si lumpuh itu
dan bagaimana keadaannya. Bisa jadi, orang-orang itu dulu menilai orang lumpuh
tersebut seperti ini, “oh, orang lumpuh ini? Ya sudahlah, namanya saja lumpuh
sejak lahir, cacat gak bisa ngapa-ngapain, mungkin bakal mengemis seumur hidup,
kasihan sih, tapi pasrah ajalah, trima nasib.” Tetapi
Saudara-saudara, saat mujizat itu nyata di depan mata mereka bahwa orang lumpuh
ini menjadi sembuh, ayat 10 menjelaskan ekspresi mereka dengan dua kata: tercengang
dan takjub.
Saudara-saudara, bahasa asli dari kedua kata tersebut adalah qambouj kai
ekstasewj.. Kombinasi kedua kata ini menunjukkan dampak emosi yang hebat akibat
pengalaman yang dialami seseorang. Saudara-saudara, seandainya kita
disana dan melihat kejadian tersebut, mungkin kita hanya bisa melotot, diam
terpaku, terheran-heran atau tidak dapat berkata-kata lagi. Juga mungkin
satu sama lain akan diskusi, “Eh orang yang lompat dan nyanyi itu bener orang
yang lumpuh tadi? sekarang kok bisa jalan dan lompat ya??” Saudara-saudara,
kejadian tersebut memiliki daya tarik yang besar dan menjadi pusat perhatian
orang-orang yang menyaksikannya. Hal ini karena mereka kagum dan
terpesona melihat bagaimana Allah menyatakan kuasa nama Yesus melalui Petrus
dan orang yang lumpuh itu. Saudara-saudara, Petrus dan orang lumpuh tersebut
menjadi saksi yang dijadikan alat oleh Tuhan untuk menyatakan kebesaran kuasa
nama Yesus.
Aplikasi
Saudara-saudara,
Bukan hanya Petrus dan orang lumpuh dalam Alkitab saja yang dapat
dijadikan alat oleh Tuhan untuk mewartakan kebesaran kuasa nama Yesus.
Kita pun dapat menjadi saksi seperti mereka. Bahkan hal itu seharusnya
menjadi bagian kita ketika kita menjadi anak-Nya dan diberi kuasa dalam
nama-Nya, apalagi ketika kita melihat atau merasakan kuasa nama Yesus secara
pribadi. Ini adalah tugas yang mulia. Bagaimana caranya?
Macam-macam SS: bisa melalui doa kita, kesaksian kita, atau melalui percaya dan
pengandalan hidup kita akan kuasa-Nya. Saudara-saudara, ada banyak orang
yang berada di sekitar kita: keluarga, sahabat, rekan kerja, dll. Nyatakanlah
kepada mereka baik itu yang seiman ataupun yang bukan, bahwa nama Yesus itu
berkuasa melalui kesaksian hidup kita. Dengan demikian, bukan hanya kita
yang merasakan bahwa nama Yesus itu berkuasa namun biarkanlah mereka juga dapat
tercengang dan takjub kepada Dia.
Penutup
Saudara-saudara, Allah telah menyatakan dengan jelas
kepada kita bahwa nama Yesus itu berkuasa. Biarkan nama yang Agung itu
memiliki arti yang besar dalam hati kita sehingga kita terus percaya akan kuasa
Nama itu dan kitapun dapat melihat serta merasakan kebesaran kuasa
nama-Nya. Dan yang tidak boleh ketinggalan, kita memiliki tugas yang
mulia untuk memamerkan kuasa Nama Yesus kepada orang lain melalui kesaksian
kita, sehingga mereka dapat tahu terlebih-lebih kagum akan kebesaran nama
Yesus.
Saudara-saudara, kabar ini adalah kabar indah yang mengandung sukacita besar di
dalamnya. Bukankah satu kebahagiaan ketika kita dapat percaya dan
merasakan kuasa nama Yesus, apalagi menjadi alat untuk bersaksi oleh-Nya? Allah
menanti kita meresponi dan menghidupi kabar sukacita ini. Oleh karena
itu, mari kita belajar untuk melakukannya.
Tuhan
Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar