Meminta yang
Tidak Dapat Habis
2 Raja-Raja
2:6-15
“Dan sesudah mereka sampai
di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan
kepadamua, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya
aku mendapat dua bagian dari rohmu.” (2 Raja 2:9)
Saya pernah menonton sebuah iklan rokok di televisi, dimana iklan
tersebut menggambarkan seseorang yang menemukan botol ajaib, dan kemudian ada
jin yang keluar dari dalam botol tersebut. Jin tersebut berkata, “Minta satu permintaan
dan aku akan mengabukan”. Iklan tersebut memang tidak menggambarkan bagaimana
ji tersebut memenuhi permintaan, tetapi dari hal tersebut,saya bertanya-tanya,
baimana jika suatu saat Tuhan berkata demikian kepada kita, “mintalah kepadaku,
dan aku akan memberikannya kepadamu”. Jika demikian, apa yang kita minta kepada
Tuhan? Hari ini kita akan belajar dari satu
Bagian Firman Tuhan, tentang bagaimana cara kita memberikan
jawaban jika suatu saat Tuhan memberikan penawaran istimewa tersebut kepada
kita.
Bacaan Alkitab kita hari ii berbicara tentang bagaimana Elia akan
diangkat ke surga. Elia (yang saat itu sedang bersama-sama dengan Elisa)
berkata kepada Elisa agar ia tinggal di tempatnya sekarang, karena Tuhan
menyuruh Elia ke suangai Yordan (ay 6a). Sebenarnya jika kita membaca ayat-ayat
sebelumya, Elia dan Elisa sudah sama-sama tahu bahwa Elia sebentar lagi akan
diangkat ke surga. Oleh karena itu, Elisa tidak mau meninggalkan Elia (ay 6b).
Bersama mereka juga ada 50 Orang rombongan nabi, tetapi mereka hanya melihat
dari jauh ketika Elia dan Elisa menuju ke sungai Yordan (ay. 7). Di tepi sungai
Yordan, Elia mengambil jubahnya, menggulungnya dan memukulkan ke atas air
tersebut, maka air pun terbelah dan mereka bisa menyeberang melewati dasar
sungai yang telah kering (ay. 8). Setelah sampai di seberang, Elia menawarkan
sesuatu kepada Elisa, yaitu apa yang ia minta dari Elia, sebelum ia teranfkat
ke surga (ay. 9a). Perhatikan sungguh-sungguh apa jawaban Elisa. Elisa tidak
meminta uang atau harta, tetapi ia meminta dua bagian dari roh Elia (ay. 9b).
Saya sendiri tidak tahu Roh Elia terdiri dari berapa bagian, tetapi mari kita
lebih memfokuskan kepada apa yang diminta Elisa, yaitu sebagian dari Roh Elia.
Elia pun menyanggupi permintaan Elisa dengan satu syarat, asalkan
Elisa dapat melihat Elia terangkat ke surga (ay 10). Saat itu tiba-tiba
datanglah kereta berapi dari surga memisahkan keduanya, dan naiklah Elia dalam
angin badai (ay 11). Untungnya Elisa dapat melihat bagaimana Elia terangkat ke
surga (ay 12). Terlebihnya, saat itu ternyata jubah Elia pun terjatuh ke tanah.
Elisa pun memungut jubah itu dan lalu berjalan kembali ke sungai Yordan
sehingga Elisa dapat menyebrang (ay 14). Saat itu tahulah Elisa dan juga ke-50
orang bahwa memang roh Elia sudah hinggap di diri Elisa (ay 15).
Apa yang dapat kita
pelajari dari hal ini? Perhatikan baik-baik ketika Elia menawarkan satu
permintan kepada Elisa. Elisa menjawab dengan bijaksana. Ia tidak meminta
sesuatu yang bisa habis, tetapi ia meminta sesuatu yang tidak dapat habis
seumur hidupnya. Ia meminta bagian roh Elia, yang tentu saja akan terus ada
dalam diri Elisa seumur hidup.
Ini adalah rahasia ketika suatu saat Tuhan menawarkan satu
permitaan kepada kita: mintalah sesuatu yang tidak dapat habis. Mungkin ada di
antara kita yang bertanya, “ apa ia Tuhan mau memberi satu permintaan kepada
kita?”. Ternyata dalam Alkitab, selain kisah tentang Elia dan Elisa, Tuhan pun
pernah memberikan kesempatan kepada beberapa orang untuk menjawab satu
permintaan orang tersebut. Mereka adalah Salomo (2 Taw 1:7), dan Bartimeus,
pengemis buta (Mrk 10:51). Persamaan kedua tokoh ini adalah bahwa Salomo
meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan, yaitu sesuatu yang akan selalu
ada seumur hidupnya (2 Taw 1:8-10). Tidak mustahil suatu saat Tuhan pun
memberikan kesempatan itu kepada kita, dan ketika saat itu datang, semiga kita
siap untuk memberikan jawan yang terbaik seperti Elisa, Salomo, atau Bartimeus,
karena kesempatan itu pun mungkin hanya akan datang sekali seumur hidup. Tuhan
Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar