KAWAN
SEWARGA ,KELUARGA ALLAH
Efesus
2:11-22

Masa lalu yang manis dan indah bila diingat
akan menyenangkan hati. Sebaliknya masa lalu yang gelap dan kelam bila diingat
akan membuat depresi dan hati sedih. Mengapa Paulus meningatkan masa lalu
jemaat Efesus ? Dengan mengingat masa lalu mereka akan semakin menyadari
perubahan yang telah Allah kerjakan. Kesadaran ini akan membuka mata rohani
betapa ajaibnya anugerah Allah.
Bagimana keadaan jemaat Efesus sebelum mereka
menerima Kristus ? Dalam ayat 11-12 terungkap 5 bentuk:
1.
Jemaat Efesus dahulu tanpa Kristus, sehingga berkat dan pekerjaan
Kristus tidak dapat dipahami.
2.
Jemaat Efesus tanpa kewargaan... mereka tidak termasuk warga
Israel/ tidak hidup dalam pemerintahan Allah dan tidak termasuk anggota
kerajaan Allah.
3.
Jemaat Efesus dahulu tanpa perjanjian.. sehingga janji-janji
sebagai umat perjanjian tidak berlaku atas mereka.
4.
Jemaat Efesus mereka tanpa pengharapan.. mereka tidak memiliki
pengharapan atau hidup tanpa pengharapan untuk menjadi umat Allah.
5.
Jemaat Efesus dahulu tanpa Allah .. mereka menyembah allah-allah
yang tidak dikenal.
Kemudian Paulus menjelaskan bagimana Allah
telah mendekatkan mereka denganNya dan menjadi satu umat. Perseteruan Allah dengan mereka dan antara
mereka dengan Israel telah dirubahkan oleh kurban yang tercurah di kayu salib.
Kristuslah korban damai perseteruan antara manusia dan Allah dan sesama (ayat
14).Tidak ada tembok pemisah antara etnis Yahudi dan etnis-etnis non Yahudi,
merka menjadi sewarga dalam keluarga Allah.
Bagimana Kristus melakukannya ?
1.
Yesus membatalkan Hukum taurat (ayat 15). Membatalkan hukum-hukum yang memisahkan
seperti hukum sunat dan makanan halal/haram, dan fungsi Taurat sebagai jalan
keselamatan.
2.
Tuhan Yesus menciptakan satu umat yang baru (ayat 15) sehingga semua
etnis Yahudi dan non Yahudi dipersatukan menjadi satu umat oleh darah Kristus.
3.
Yesus mendamaikan semua umat dengan Allah (ayat 16). Sekarang umat
yang telah didamaikan Kristus di sebut sebagai kawan sewarga (ayat 19), dan
anggota kerajaan Allah yang hidup di bawah pimpinan dan hukum-hukum Allah .
Umat yang didamaikan ini disebut keluarga Allah (ayat 19). Selanjutnya umat
yang telah didamaikan itu disebut sebagai tempat kediaman Allah (ayat 21-22).
Ingatlah semua perubahan juga yang sudah
Allah lakukan melalui dan di dalam hidup kita masing-masing. Apakah hidup kita
semakin menjadi serupa dengan Kristus ?
Demikianlah juga jika ada rintangan yang kita
biarkan menghalangi penghayatan kita sebagai warga kerajaan Allah, sebagai
suatu keluarga Allah, kita sedang menghilangkan kurban kematian Kristus. Tuhan
Yesus memberkati. Amin
Komentar
Posting Komentar