Kasih Yang
mengalami Terobosan
1 Samuel 2:1
Saudara-saudara....,
‘Orang yang beriman pun dapat meghadapi masalah , sama seperti orang-orang lai’.
Hal
inilah yang terjadi pada Hana. Hana adalah seorang perempuan yang beriman,
tetapi mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya.
Hana
adalah satu dari dua orang istri Elkana. Hana tidak dapat memiliki anak,
sementara istri Elkana yang lain memiliki banyak anak. Memiliki anak-anak,
terutama anak laki-laki adalah hal yang sangat penting dalam kebudayaan mereka.
Jika seorang wanita tidak memiliki anak, maka wanita tersebut dipandang sebagai
sebuah “aib” dan seorang yang menerima hukuman dari Tuhan. Situasi Hana dapat
menjadi menyedihkan.
Tetapi
suaminya, Elkana adalah seorang pria yang penuh perhatian dan mereka tinggal di
pegunungan Efraim. Mereka berdua adalah pasangan umat Tuhan yang taat, rajin
beribadah,, dan senantiasa menjalankan kewajiban sebagai umat Tuhan.
Maka
tiap tahun ia bersama suaminya datang ke rumah Tuhan yang waktu itu ada di
Silo. Hana memiliki iman dan kesetiaan kepada Tuhan, dan juga ketekunan dalam
berdoa.
Pada
saat Hana pergi ke Silo, dimana terdapat tabernakel Allah, Hana mencurahkan isi
hatinya kepada Tuhan di dalam doa. Ia meminta seorang anak laki-laki kepada
Tuhan dan berjanji bahwa jika Tuhan menjawab, maka ia akan menyerahkan anak
tersebut untuk melayani Tuhan seumur hidupnya. Eli, Sang Imam Besar, menyangka
bahwa Hana sedang mabuk ketika ia
melihat Hana berdoa di dalam hati denga sugguh-sungguh. Setelah menegur Hana
dan kemudia mendengar penjelasannya, Eli menyadari bahwa Hana sedang berdoa.
Apa
yang Hana lakukan sehingga dia dapat mengalami terobosan dalam doanya?
1. Penyerahan Diri Seutuhnya
“Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta
alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan
mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada
hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN
untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” ” 1
Sam 1:11
Hana bernazar kepada Tuhan. Hana mengadakan perjanjian
dengan Tuhan. Hana berjanji bahwa dia akan menyerahkan anaknya kepada Tuhan.
Dan janji ini benar-benar ditepati ketika doanya dijawab oleh Tuhan.
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Dia ingin agar kita senantiasa berubah setiap saat, berubah menuju kesempurnaan. Pencobaan yang datang diijinkan untuk dapat membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan. Selalu ada aspek kehidupan kita yang sedang dibentuk oleh Tuhan ketika kita sedang menghadapi suatu pencobaan.
Tuhan ingin agar kita menyerahkan
hidup kita sepenuhnya bagi kemuliaan Tuhan. Semakin kita bertumbuh di dalam
Dia, semakin besar penyerahan diri yang harus kita berikan bagi Tuhan.Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Dia ingin agar kita senantiasa berubah setiap saat, berubah menuju kesempurnaan. Pencobaan yang datang diijinkan untuk dapat membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan. Selalu ada aspek kehidupan kita yang sedang dibentuk oleh Tuhan ketika kita sedang menghadapi suatu pencobaan.
Menyerahkan anak yang pertama kepada Tuhan bukan suatu hal yang mudah bagi Hana. Anak itu merupakan anak yang sangat ditunggu-tunggu dalam hidupnya. Anak itu merupakan hal yang paling berharga bagi Hana. Tetapi Hana belajar untuk menyerahkan apa yang paling berharga dalam hidupnya. Hana tahu bahwa Tuhan ingin agar Hana menyerahkan segenap hidupnya hanya bagi Tuhan.
Apakah yang menjadi hal yang paling berharga bagi kita saat ini? Apa yang masih belum bisa kita lepaskan pada saat ini? Apa yang masih menyebabkan Tuhan hanya menjadi nomor dua di dalam hidup kita? Apa yang membuat kita masih belum bisa memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita?
Tuhan ingin penyerahaan diri kita seutuhnya bagi Tuhan. Dan di saat kita mau menyerahkan diri sepenuhnya, kita akan menerima terobosan doa dalam hidup kita sebagaimana yang dialami oleh Hana.
2. Memelihara Ibadah Kepada Tuhan
“Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN” 1 Sam 1:19Hana dengan tekun memelihara ibadahnya kepada Tuhan. Dia bangun pagi-pagi bersama keluarganya dan sujud menyembah di hadapan Tuhan. Dan Tuhan mengingat Hana! Setahun kemudianpun Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki (1 Sam 1:19-20)
“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” 1 Tim 4:8
Dikatakan bahwa ibadah mengandung janji. Ketika kita memelihara ibadah kita kepada Tuhan, maka kita sedang memelihara perjanjian yang Tuhan berikan bagi kita. Janji yang Tuhan berikan akan digenapi cepat atau lambat, karena FirmanNYa adalah ya dan amin (2 Pet 3:9).
Tetapi jika kita lalai beribadah kepadaNya, maka kita memilih jalan di luar anugerahNya dan janjiNya tidak akan berlaku jika kita berada di luar Dia (Ul 28:15-46).
.
Terobosan bagi doa pergumulan yang kita alami bukanlah suatu hal yang susah. Semuanya hanya tergantung kepada pilihan kita, apakah kita mau berserah sepenuhnya dan taat beribadah kepada Tuhan atau tidak.
Tetapi janji Tuhan begitu nyata bagi kita (Ul 28:1-14). Berkat telah disediakan bagi kita yang mau datang kepadaNya. Berserahlah kepadaNya dan taat beribadah kepadaNya, maka kita akan mengalami terobosan dalam doa kita.
Saudara-saudara pada saat kita mencari Tuhan, Tuhan ingin agar kita bersabar sampai waktu janji tersebut tergenapi. Hana mengajarkan kepda kita untuk tidak pernah menyerah, untuk menghormati janji kita kepada Tuhan, dan untuk memuji Tuhan akan hikmat dan kebaikanNya. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar