BERDOA DAN
BERTINDAK
Nehemia 1:11


Nehemia
memiliki sifat yang baik dan penting untuk di teladani. Sebagai seorang
“penatua” di negeri Persia, Ia berhasil
dengan baik dalam kehidupannya. Ia dipercayai sebagai jur minuman raja, tetapi
ia sangat loyal dalam tugasnya. Sehingga dia dihormati di istana raja Persia.
Namun dalam keberhasilannya, dia selalu memikirkan kesejahteraan orang-orang
Yahudi (bangsanya). Penderitaan orang-orang Yahudi di Yerusalem menjadi menjadi
penderitaan Nehemia sendiri, dia menangis, berkabung dan berpuasa selama
beberapa hari.
Bertapa
banyak orang Kristen yang taat ketika masih memperoleh berkat, tetapi sesudah
mulai berhasil dengan baik, dia menjadi acuh-takacuh terhadap sumber berkat
yang diperolehnya.
Ketika
Nehemia mendengar berita yang menyedihkan tentang kota Yesusalem yang sudah roboh, dia berdoa.
Nehemia berharap kepada Tuhan dan meyakini Allah yang mahabesar, dan dasyat,
Allah yang memerintah atas semesta langit dan bumi, sanggup memperbaiki
situasi. Nehemia tidak membiarkan persoalan-persoalan dan kesulitan
membinasakan imannya; sebaliknya dia berpikir tentang sifat Allah, yang
mahabesar dan penuh rahmat.
Nehemia
bukan hanya berdoa, dia bertindak juga. Dia tahu bahwa dia harus meminta izin
kepada raja Persia, supaya ia dapat
pergi ke Yerusalem dan membangun tembok kota itu.
Doa
Nehemia bukanlah semata-mata merupakan sumber berkat rohani untuk dirinya
sendiri. Doa Nehemia berhubungan erat dengan tugas yang harus dilaksanakan. Doa
penyanggupan kita untuk melihat apa yang menjadi tugas kita dalam terang maksud
Allah dan memberi tujuan serta kekuatan sementara kita bertindak.
Orang-orang
yang bertindak tanpa dilandasi doa dapat disamakan dengan orang yang mendayung
kapalnya ke laut tanpa mempergunakan layar. Semua bergantung kepada usahanya
sendiri.
Dan
orang yang berdoa tanpa bertindak dapat disamakan dengan orang yang memasang
layar pada kapalnya, tetapi tali kapal masih tetap tertambat didermaga
pelabuhan, dan mereka tidak akan sampai ditempat tujuan.
Nehemia
berdoa dan bertindak sesudah mendengar berita tentang Yerusalem tembok dan bait
Allah yang rusak. Dia mengingat orang-orang sebangsa dan seiman dengannya:
dengan kekuatan Allah, dia melaksanakan tugasnya. Bagaimana dengan kita yang
selama ini sesudah berdoa untuk pembangunan rumah Allah di tempat kita
masing-masing, misalnya bangun gedung gereja, pagar, dll. Sudahkah ada tindakan
iman setiap kita. Marilah kita membangun dan bertindak atas nama Yesus Kristus,
Tuhan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin
Komentar
Posting Komentar