Langsung ke konten utama

Usia Lanjut Siapa Takut?


Usia Lanjut Siapa Takut?
2 Korintus 4:16





Sebenarnya memasuki usaia senja bukanlah masalah. Ini adalah hal yang alamiah, bukan hal yang perlua ditakuti. Semua orang hidup akan mengalami hal ini. Janganlah takut, janganlah kecil hati, Juga janganlah minder. Allah bekerja didalam proses penuaan, yaitu saat tubuh kita mulai melemah. Justru Allah punya kesempatan memperbaharui rohani kita untuk menjadi semakin kuat. Jika tubuh kita tidak pernah menjadi lemah,kita akan mengandalkan kekuatan kita sendiri, sehingga kebutuhan rohani tidak akan pernah diperhatikan. Masa-masa usia lanjut adalah masa dimana kita mau semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin berbuah untuk hormat kemuliaan bagi namanya,
Pada usia tengah baya, tentu ada bagian-bagian tertentu dari tubuh seseorang yang mengalami kemunduran fungsi (degradation of function) sehingga ia harus menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya yang tidak sebaik ketika masih berusia dua puluh tahun. Sebetulnya, setiap hari seseorang harus menyesuaikan diri dengan "situasi dan kondisi tubuhnya yang baru".
Seorang tengah baya sangat perlu memelihara tubuhnya agar senantiasa sehat dan bugar. Memelihara kesehatan dapat dilakukan dengan cara rajin berolah raga, mengonsumsi makanan berserat, banyak makan sayur dan buah, dan waktu tidur yang cukup. Tujuan memelihara kesehatan bukan untuk memuliakan tubuh melainkan untuk memancarkan kemuliaan Kristus, "Kami senantiasa membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami" (2Korintus 4:10).
Salah satu risiko terbesar di usia tengah baya adalah menjadi terikat untuk bekerja, memasuki karier terlalu dalam sehingga mengabaikan kesehatan, keluarga, dan Allah. Tidak semua orang siap menghadapi perubahan karier di usia tengah baya. Banyak yang stres dan kehilangan keseimbangan sehingga tidak lagi mampu menikmati hidup. Contoh yang menarik adalah bagaimana Yesus mempertahankan keseimbangan kritis antara yang mendesak dan penting. Yesus selalu tepat waktu dan selalu menemukan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang utama.
Tuhan Allah menciptakan manusia dengan emosi. Dan emosi manusia berubah-ubah sesuai dengan usianya. Pada usia tengah baya, emosi yang paling menonjol adalah depresi, kesedihan, kemarahan, kesepian, kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan. Dengan bertambahnya usia seseorang, semakin banyak tantangan jasmani yang harus dihadapi sehingga semakin banyak pula kebutuhan untuk berjalan dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan membuat seseorang lebih sehat dibandingkan dengan orang yang jauh dengan Tuhan. Namun, kedekatan dengan Tuhan tidak selalu berjalan mulus. Unsur dominan yang sering kali menganggu kedekatan hubungan seseorang dengan Tuhan adalah materialisme (Mat. 6:19-21) dan sikap hidup yang berpusatkan pada diri sendiri (Flp. 2:3-4)
"Jauh berjalan banyak yang dilihat, lama hidup banyak dirasa." Semua manusia akan menjadi tua, oleh karena itu berbahagialah orang-orang yang dikaruniai umur panjang sebab Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyaksikan dan menikmati banyak peristiwa. Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap orang. Menjadi tua tidak selalu berkonotasi dengan panti wreda.
Ketika faktor-faktor pembatas berupa usia, kesehatan, kesempatan, dan kemampuan fisik muncul ke permukaan, seseorang bisa melayani Tuhan dengan begitu banyak ragam seperti menjadi tim doa, bergabung dengan kelompok PA, pembimbing atau pengajar, yang tidak banyak menggunakan tenaga fisik. Bahkan bisa melayani doa atau konseling melalui telepon.
Hidup orang Kristen adalah sebuah perjalanan menuju "kampung halaman", yaitu surga. Tetapi mengapa banyak orang takut mati? Tuhan tidak memandang kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sesuatu yang diharapkan dengan penuh sukacita. Kematian bukanlah suatu terowongan gelap gulita yang suram dan tanpa tujuan yang jelas. Kematian berarti "tiba di rumah" setelah menjalani pengembaraan panjang. Tidak ada perasaan yang lebih lega selain akhirnya tiba di rumah dan berjumpa dengan Yesus. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota ini didirikan oleh Emenes, raja pergamus pada abad 2 SM dan diberi nama adiknya Atalus dan karena ketaatan adiknya itulah maka diberilah nama kota ini “Filadelfos”. Kata filadelfia ini berasal dari kata “Filos” dan Adelfos” yang artinya kasih persaudaraan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di tem

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah dan

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani