Langsung ke konten utama

Hidup Dalam Kekudusan


Hidup Dalam Kekudusan
“Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, Kudus.”(Imamat 19:12)




Pesan penting Kitab Imamat bisa kita temuka dalam Imamat 19:2, “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahhmu, Kudus.” Apa artinya kudus, atau menjadi kudus? Apakah sama dengan suci, muri, dan bersih? “kudus” dalam bahsa Ibraninya: qadosy, sedangkan bahasa Yunaninya: hagios.
Kata Qadosy, dapat berarti “terpisah” (dikhususkan, diistimewakan, berbeda dari apa pun). Kata hagios mempunyai dasar pemahaman yang sama dengan kata keterpisahan.
Bila Allah disebut kudus, itu artinya Dia terpisah, dikhususkan, sangat berbeda, spesial, dan sitimewa dari semua yang ada. Meguduskan Allah berarti memisahkan, mengkhususkan dan mengistimewakan Dia dari apa dan siapa pun.
Orang yang menguduskan Allah berarti ia memilih hanya Allahlah yang patut dikhususkan, diistimewakan, dipisahkan dari yang lain untuk disembah, dimuliakan dan tempat satu-satunya untuk bergantung. Ketika seseorang menguduskan Allah maka secara otomatis ia akan memisahkan atau menjauhkan diri dari hal-hal yang dibenci Allah (dosa). Dan sebaliknya, ia akan berusaha menyenangkan Allah dengan melakukan kehendak-Nya. Disinilah kudus sering dihubungkan dengan suci, murni dan bersih dari dosa. Jadi, sebenarnya suci, murni dan bersih itu adalah merupakan akibat dari hubungan yang baik antara manusia dengan Allah.
Mengambil jarak lalu mengasingkan diri dan di sana ia menyembah Allah siang-malam? Hidup kudus di hadapan Allah berarti mau hidup sesuai dengan maksud dan rencana-Nya; mau dipakai sebagai alat ditangan-Nya di tengah-tengah masyarakat.
Hidup orang kudus itu ditandai dengan menjauhi kebohongan (19:12), kualitas hidup kita harus mencerminkan inti dari hakikat Allah itu sendiri. Tanpa memberlakukan kasih, mustahil manusia dapat hidup kudus dihadapan Allah. Lalu kasih yang bagaimana? Kita lihat kembali Imamat 19:2, “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus.”. dalam Matius 5:48, Yesus menutup dengan kata-kata, “haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”. Bukankah seruan Yesus ini sejajar dengan Imamat 19:2, “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu kudus.” Dan Ulangan 18:13, “haruslah engkau hidup dengan tidak bercela dihadapan TUHAN Allahmu.” Tuhan menginginkan kita melakukannya, pasti Dia memberi kemampuan agar kita menjadi sempurna di hadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...