Fakta
Kehidupan Manusia
Yeremia
18:1-6 (Roma 9:20-21)
Nabi
Yeremia diminta oleh Tuhan untuk pergi ke tukang periuk. “Pergilah dengan
segera ke rumah tukang periuk! Disana Aku akan memperdengarkan
perkataan-perkataanKu kepadamu!” (ay 2). Yeremia sampai disana di saat tukang
periuk sedang bekerja membuat bejana, “kebetulan ia sedang bekerja dengan
pelarikan (ay 3) sehingga Nabi Tuhan dapat melihat proses pembuatan sebuah
bejana. Apa yang dilihat dan didengarnya, Tuhan menyatakan “Sungguh, seperti
tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu, hai kaum
Israel!” (ay 6).
1. Kehidupan
adalah proses
“Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya
itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali...” (ay 4). Tanah liat
tidak secara otomatis berubah menjadi bejana yang indah tetapi tanah liat harus
melalui beberapa proses sehingga dapat menjadi bejana berkualitas. Contoh kehidupan
Daud, sejak berusia 12 tahun dia telah diurapi untuk menjadi raja dan baru
menjadi raja pada usia 30 tahun. Selama itu Tuhan mempersiapkan Daud dengan
mengijinkan ia dalam kondisi terancam bahaya maut (mau dibunuh oleh raja Saul)
sehingga Daud mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya. Demikian pula Yusud, anak
kesayangan Yakub, pada usia 17 tahun mendapat mimpi(penglihatan) dan ia proses
dimasukkan ke dalam sumur, dijual sebagai budak, dipisahkan dari orangtua,
difitnah oleh istri Potifar, dimasukkan ke dalam penjara tetapi imanya tetap
bertahan dan mimpi Yusuf terwujud menjadi orang kedua dalam pemerintahan Firaun
pada usia sekitar 30 tahun. Sadari didalam pembentukan memerlukan
kemauan/kerelaan untuk dibentuk sesuai dengan kemauan pembentuk. Dikatakan ketika
tanah liat tidak mengikuti bentukan dari tukang periuk dan menjadi “rusak...mengerjakannya
kembali”. Prosesnya diulang kembali, disatukan, dipukul-pukul, dibanting diatas
meja agar mudah dibentuk kembali.
2. Tuhan yang
menentukkan
“maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lai,
menurut apa yang baik pada pemandangannya” (ay 4). Tanah liat dalam keadaan
bagaimanapun tidak dapat menetukan sendiri tetapi tukang periuk yang mempunyai
hak menentukannya. Dikatakan “menurut apa yang baik pada pemandangannya” (ay
4). Rasul Paulus menegaskan “sebab siapa yang menentang kehendakNya? Siapakah kamu,
hai manusia sehingga membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada
yang membentuknya: mengapa engkau membentuk aku demikian?” (Roma 9:19-20). Jawabannya
adalah tidak!. Tuhan menentukan dimana kita dilahirkan, jenis kelaminnya apa
dan diberi talenta/karunia sesuai kehendakNya bahkan jodohpun ditangan Tuhan. Amat
disayangkan kita kurang sensitif! Sudah dirancang “sebelum Aku membentuk engkau
dalam rahim ibumu....Aku telah menetapkan engkau...” (Yer 1:5)
3. Dijadikan dengan
tujuan
“sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk...”(ay 6); “apakah
tukang periuk tidak punya hak atas tanah liatnya... suatu benda untuk dipakai
guna tujuan yang mulia...guna tujuan yang biasa” (Rom 9:21). Penjunan mempunyai
hak menentukkan tujuan pembuatannya, mau dipakai untuk apa! Nabi Yesaya
menyatakan bahwa “yang Kuciptakan untuk kemuliaanKu” (Yes 43:7)-manusia
dijadikanuntuk kemuliaan nama Tuhan bahkan dinyatakan “tiap-tiap dikaruniakan
pernyataan Roh untuk kepentinagn bersama” (1 Kor 12:7). Bagaimana cara memuliakan
nama Tuhan?Tuhan Yesus berkata “suapaya mereka (dunia) melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang disurga” (Mat 5:16). Dari sebab itu lakukann
perbuatan baik! Rasul Paulus berkata “tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim 3:17). FirmanNya memberi
kelengkapan sehingga kita dapat melakukan pelayanan dengan kasih dan peduli.
Tuhan Yesus juga menyatakan, “Aku telah mempermuliakan pekerjaan yang Engkau
berikan kepadaKu untuk melakukannya”
(Yoh 17:4)-ada tugas panggilan dalam tiap kehidupan, sudahkan kita
melakukannya? Tuhan Yesus memberkati!.Amin
Komentar
Posting Komentar