Langsung ke konten utama

Diberkati untuk menjadi Berkat


Diberkati untuk menjadi Berkat

Kejadian 12:1-3






Allah sudah memberkati kita. Ketika Allah memberkati hidup kita, tujuannya bukan saja untuk kita mengalami dan menikmatinya sendiri. Tetapi tujuan Allah memberkati ialah supaya kita juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memberi pertolongan kepada sesama kita yang membutuhkan. Dalam kitab Kejadian 12:1-3 kita membaca tentang Allah yang memanggil Abram. Panggilan itu bukan saja untuk mengalami berkat dari Allah tetapi menjadi saluran berkat bagi bangsa-bangsa.
Tuhan Menuntut Ketaatan Kita (Kejadian 12:1-2a)
Kejadian 12:1-3 ini mengisahkan tentang panggilan Tuhan kepada Abram untuk meninggalkan apa yang dikasihinya. Abram dipanggil Tuhan untuk meninggalkan negerinya, sanak saudaranya, dan rumahnya menuju ke tempat yang belum jelas yang akan ditunjukkan selagi dia taat untuk pergi. Ini tentunya merupakan pergumulan yang berat bagi Abram. Perintah Tuhan kepada Abram jelas bahwa dia harus pergi meninggalkan negeri, sanak saudara, dan rumahnya. Berdasarkan konteks dekat dalam Kejadian 11:27-32 dan konteks jauh di Kisah Para Rasul 7:2-4, ada indikasi bahwa panggilan Tuhan kepada Abram dalam Kejadian 12:1-3 merupakan panggilan yang kedua. Sebelumnya Tuhan telah memberikan perintah yang sama kepada Abram di tanah kelahirannya. Akan tetapi Abram masih membawa keluarganya, yaitu ayahnya, ikut dalam perjalanannya. Oleh sebab itu, ketika ayahnya meninggal di Haran, Tuhan kembali mengulangi perintahNya kepada Abram. Ini menunjukkan betapa Abram sangat bergumul untuk mentaati perintah Tuhan. Pada akhirnya Abram mentaati panggilan Tuhan tersebut. Ketika Tuhan mengulangi panggilanNya kepada Abram, Dia juga menyatakan janji berkatNya kepada Abram.
Ketika seseorang percaya kepada Kristus, Alkitab mengatakan bahwa itu bukan karena pilihannya melainkan karena Tuhanlah yang telah memilih, menentukan, menebus, dan memeteraikan kita (Efesus 1:4-14). Orang Kristen telah dipanggil Tuhan ke dalam dunia ini untuk melayani dan memuliakan Dia sesuai dengan talenta dan karunia yang telah diberikanNya kepadanya. Panggilan Tuhan menuntut ketaatan dari yang dipanggilNya. Sama seperti kepada Abraham, Tuhan menuntut ketaatan dari kita. Ketaatan yang didalamnya ada kerelaan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Marilah kita tingkatkan ketaatan kita kepada Tuhan.

Tuhan Menuntut Kita Menjadi Berkat (Kejadian 12:2b-3)
Terkadang ketika orang Kristen membaca Kejadian 12:1-3, hal yang menarik perhatiannya adalah tentang berkat yang diberikan Tuhan kepada Abram. Hal berkat dalam ayat 2 ini seringkali menjadi fokus perhatian orang Kristen. Tetapi apabila diperhatikan dengan seksama teks ini, sesungguhnya fokus perhatian Abram bukan semata-mata kepada janji berkat Tuhan dalam ayat 2. Tetapi fokus perhatiannya adalah perintah Tuhan. Sesungguhnya ada 2 perintah Tuhan kepada Abram dalam Kejadian 12:1-3 ini.
Perintah pertama telah diberikan, yaitu : “Pergilah ….” (Kej. 12:1). Perintah yang kedua ada dalam kata “….dan engkau akan menjadi berkat” (Kej. 12:2b). Kata “engkau akan menjadi berkat” dalam tata bahasa Ibrani (bahasa yang dipakai untuk menuliskan Alkitab Perjanjian Lama) dapat diterjemahkan dalam 2 bentuk, yaitu : bentuk pernyataan dan bentuk perintah. Berdasarkan struktur kalimat dalam Kejadian 12:1-3, kata “engkau akan menjadi berkat” lebih tepat diterjemahkan dengan bentuk perintah sehingga terjemahannya menjadi : “jadilah berkat.” Jadi fokus Abraham bukan kepada janji berkat Tuhan, tetapi kepada perintah untuk “pergi” dan “menjadi berkat.” Selain itu, dalam tata bahasa Ibrani, kata “engkau akan menjadi berkat” mempunyai fungsi menyatakan “tujuan” dari pemberian janji berkat itu. Jadi Tuhan menghendaki agar melalui berkatNya, Abraham menjadi berkat dan saluran berkat Tuhan bagi yang lain. Dengan kata lain, tujuan berkat Tuhan adalah untuk menjadi berkat bagi yang lain. Adapun berkat itu sendiri bukan semata-mata berkat jasmani, tetapi juga berkat rohani (Kej. 12:3b)
Inilah sesungguhnya yang menjadi fokus Abram pada waktu itu. Inilah juga yang seharusnya menjadi fokus orang Kristen dengan berkat Tuhan. Memang melalui ketataan kita Tuhan akan memberkati. Tetapi tidak berhenti sampai diberkati saja. Melalui berkat Tuhan itu, orang Kristen diharapkan menjadi berkat dan saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Jadi, marilah kita berlomba-lomba menjadi orang Kristen yang menjadi berkat dan saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Memberkati orang lain melalui berkat-berkat jasmani yang kita terima dari Tuhan dan yang terutama dengan menyaksikan kabar baik tentang Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dalam bagian ini kita telah belajar tentang panggilan Abraham, yaitu menjadi "berkat bagi banyak orang'. Agar menjadi berkat bagi banyak orang, maka ada beberapa hal yang perlu kita renungkan: 1) Tahu mengenai pengertian "Berkat". 2) Allah memiliki rencana dalam hidup kita. 3) Allah memanggil untuk memberkati hidup kita. 4) Tujuan Allah memberkati agar kita menjadi saluran berkat. Biarlah hal ini dapat kita praktekkan dalam hidup kita sehari-hari. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...