Berkat Tuhan
Mazmur 5:1-13
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Mazmur 5:1-13
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Dalam kitab Maleakhi ditegaskan bahwa akan ada perbedaan antara kehidupan orang benar dan orang fasik. Terhadap orang benar Tuhan menegaskan, "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia." (Maleakhi 3:17). Ini membuktikan bahwa orang-orang benar senantiasa berada dalam pengawasan Tuhan, "Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." (ayat nas). Berkat-berkat Tuhan disediakan bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan kehendakNya. Itulah sebabnya Pemazmur berkata, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).
Sebelum kita mengalami keberhasilan dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu berhasil dalam Tuhan. Artinya kita harus mengutamakan Tuhan dan menempatkan Dia sebagai prioritas utama, "...maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Kita harus memiliki waktu pribadi dengan Tuhan, hidup benar sesuai firmanNya. Jika hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat, apa saja yang kita minta dalam namaNya akan terjadi seperti yang Tuhan janjikan. Kata 'apa saja yang diperbuatnya' menunjuk kepada suatu usaha atau tindakan kita, bukan hanya berdoa saja tapi doing nothing. Kita pasti tahu apa itu Ora Et Labora yaitu berdoa dan juga bekerja; keduanya harus sejalan.
Yakub pun demikian, bekerja 7 tahun pada Laban. Meski selalu dicurangi, ia tetap tekun bekerja dan Tuhan membuat segala yang diperbuatnya berhasil: "Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai." (Kejadian 30:43). Pendengar firman Tuhan hanya akan “mendengar” tanpa merespons untuk menjadi pelaku firman. Dalam tataran lain jikalau kita hanya menjadi pendengar saja, maka tidak akan mungkin mengalami perubahan, pada hal kita sangat mengerti bawa firman Tuhan berkuasa untuk mengubahkan kehidupan kita, secara khusus akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih meningkat. Karena itu lah sangat diperlukan bukan hanya pendengar melainkan pelaku firman.
Orang-orang
percaya yang sudah menjaid pelaku Firman Tuhan, maka pada dasarnya mereka telah
melalui tahapan, melakukan firman Tuhan, mengerti firman Tuhan, memahami firman
Tuhan, merespoons firman Tuhan dan melakukannya. Tahapan ini membuat kita semua
akan menjadi pribadi yang “tunduk dan taat pada firman Tuhan”.
Menjadi
pelaku firman Tuhan membawa keuntungan bagi kehidupan kita. Keuntungan itu
antara lain:
pertama
kita berada dijalan yang benar (Maz.1:1-3). Para pelaku firman Tuhan adalah
mereka yang hidup di jalan yang benar, melakukan kehendak Tuhan, mengerjakan
perintah Tuhan dan menghidupinya. Jika pola ini dijalankan alias dikerjakan,
maka kehidupan kita niscaya selalu pada “jalur” yang benar. Tidak akan pernah
bertabrakan dengan sendi-sendi kehidupan yang lain.
Kedua,
hidup pasti berhasil (Mazmur 1:2-3). Pemazmur memberikan catatan bahwa orang
yang kesukaannya merenungkan taurat Tuhan siang dan malam, maka hidupnya
seperti pohohn yang ditanam di tepi aliran air, daunya tetap hijau dan tidak
layu, dan apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil. Keberhasilan adalah buah
dari kehidupan yang benar di dalam firman Tuhan. Keberhasilan bukan semata-mata
karena kita bekerja lebih giat, atau bekerja lebih banyak dari siapapun, bahkan
juga bukan karena kepintaran semata, alias juga lebih berpendidikan dari yang
lain, melainkan karena menjadi pelaku kebenaran firman Tuhan.
Ketiga,
kita memiliki kehidupan yang berkualitas (2 Tim 3:16). Kualitas kehidupan
ditentukan ajaran apa yang kita terima, dan siapa yang mengajarkan. Dalam
suratnya kepada Timotius, maka jelas bahwa Paulus menjelaskan bahwa
firman Tuhan bermanfaat mengajar, memperbaiki kesalahan, dan mengajar orang
dalam kebenaran.
Tiga
unsur ini jika ada dalam kehidupan kita, niscaya akan membawa kita kepada
kehidupan yang berkualitas. Hidup tidak sama dengan mereka yang biasa-biasa
saja, tidak memiliki arah dan tuntunan hidup, juga tidak memiliki tujuan hidup.
Keempat, hidup mengalam perubahan. Perubahan menjadi tema yang sangat sentral
bagi kita di hari-hari ini, tanpa perubahan kita tidak akan memiliki apa-apa,
juga tidak akan mempunyai peningkatan apa-apa, baik dalam hal batiniah, rohani,
pun dengan pencapaian hidup lainnya.
Firman
Tuhan sanggup mengubah kehidupan kita, mana kala kita merespons dan melakukan
firman itu. Karena itu ketika kita menjadi pelaku firman, pastilah perubahan
hidup terjadi.
Pelaku
firman, dalam terjemahan teks Yunani dipakai kata “poitetes” dijelaskan seperti
seorang yang membacakan puisi, penuh penghayatan, mendalami, mengerti dan
melakukan. Firman harus mendarah daging dalam kehidupan kita, maksudnya bahwa
firman harus teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan catatan ini maka
kita bukanlah hanya “pendengar firman” melainkan “pelaku firman Tuhan”.
Jika
kita menjadi pelaku firman Tuhan, maka ketahuilah ada peluang besar bagi
kehidupan kita untuk meraih berkat-berkat Tuhan, sebab jaminan Allah bagi
mereka yang hidup dalam firman Tuhan adalah hidupnya naik bukan turun, maju
bukan mundur, diberkati bukan dikutuk, mengalami kelimpahan bukan kekurangan,
semakin dipercaya dalam banyak hal. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar