Langsung ke konten utama

Berani Untuk Berdoa


Berani Untuk Berdoa
Mazmur 6




Setiap kita pasti berdoa, kecuali semua berjalan dengan lancar selalu maka Anda tidak perlu berdoa.
Dalam krisis atau penderitaa orang akan akan lebih bertekun dalam doa. Seringkali dalam menghadpi masalah baru kita banyak berdoa, begitu tidak ada masalah maka kita sedikit berdoa, dalam keadaan baik kita tidak berdoa, dan dalam kesulitan baru kita rajin berdoa.
Bagimana kita harus belajar berdoa? Tema kita hari ini: “Beranilah Utuk berdoa”.
Di dalam Mazmur 6 ada lima hal mengajar kita bagaimana berdoa:
1.    Doa yang benar-benar berani bukan tak kenal takut tapi doa yang mengalahkan ketakutan.
Manusia takut banyak hal: takut mati, sakit, miskin, dsbnya. Tapi apapun yang kita takutkan, kiraya itu memotivasi kita untuk berdoa.
Doa Daud ini dengan masa mudanya berbeda. Pada waktu muda ia tidak takut apa-apa.  Ia tidak takut menghadapi musuh yang tinggi besar Goliat, tapi sekarag sudah tua maka ia menjadi sangat takut. Semakin berusia seseorang akan semakin takut.
Musuh Daut di sini adalah anak kandungnya sendiri, karena itu ia sangat sedih dan takut.
Ketakutan ini mendorong dia berani untuk berdoa.
Dalam ketakutan orang akan sungguh-sungguh untuk berdoa. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, ketika berdoa di taman Getsemani, Ia juga merasa sangat takut.  Doa di taman Getsemani adalah doa yang berani.
2.    Orang yang berani untuk berdoa bukan karena ia seorang pemberani tapi dalam kelemahannya ia mengandalkan Tuhan. Dalam ratapannya Daud berkata: “Setiap malam aku mengenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membajiri ranjangku.”
Beberapa budaya mengatakan: “Pria tidak menangis”. Karena mereka menganggap menangis adalah ekspresi orang lemah. Tapi Yesus pernah menangis juga, Ia berdoa dengan ratap tangis di Getsemani.
Orang yang berdoa dengan ratap tangis adalah orang yang berani untuk berdoa. Karena ia menyadari betapa lemah dirinya sehingga ia harus bersandar kepada Tuhan, seperti yang dikatakan Paulus : Sebab jika aku lemah, maka aku kuat ( 2 Korintus 12:10).
3.    Berani untuk berdoa bukan berarti doa kita langsung  dijawab oleh Tuhan.
Doa ada 3 macam : a. Segera dijawab. b. Tidak dijawab. c. Menunggu. Sampai kapan harus menunggu ? Seperti doa Daud: “Tuhan, berapa lama lagi untuk selamatkan aku?” (Mazmur 6:3).
Perlukah berdoa dan terus menunggu? Ya, harus bertekun berdoa. Ketika seseorang tidak mau berdoa, ia makin perlu untuk berdoa.
Doa yang sungguh-sunguh diperlukan adalah membuka hati kita di hadapan Tuhan. Doa sejati adalah doa yang beriman dan tidak jemu-jemu. Iman sejati adalah iman tahan uji.
4.    Orang  yang benar-benar berani utuk berdoa bukan untuk mengalami kuasa dan kekuatan Tuhan tapi untuk mengalami kasih dan kebaikan Tuhan.
Doa Daud: Tuhan, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu” (Mazmur 6:5). Tanpa kasih Tuhan kita akan mudah jemu untuk berdoa.
Hendaklah kita membiarkan kasih tuhan menggerahkan dan membakar kita supaya kita selalu berdoa dan sabar sampai pada akhirnya.  Dari kasih salib, jelaslah bahwa kasih Tuhan tidak pernah berubah.
Dalam segala keadaan Tuhan tetap mengasihi kita, demikianlah juga kita harus mengasihi Dia. Orang yang mengasihi Tuhan dan menhalami kasih-Nya akan berani untuk berdoa.
5.    Berani untuk berdoa bukan untuk menunggu akibat baik , melainkan mau mengiklarkan kemenangan Tuhan.
Kita harus beriman dan sabar menunggu. Iman sejati memberi kepastia kepada kita bahwa suatu hari nanti kita akan pulang ke surga, Iman sejati juga membawa sorga ke dalam hati (hidup) kita dan duia ii. “Ya, Tuhan, datanglah kerajaan-Mu”.
Dalam penderitaan dan keputusasaan seorang pemberani tetap memiliki iman. Meskipun ia berada dalam keadaan sangat menderita, bahkan tidak ingin hidup lagi, tatapi ia tetap melanjutkan hidupnya.
Ini adalah doa yang paling berani dan pernyataan kemenangan Tuhan Yesus bahwa Ia sudah ada di dalam hidup kita. Satu doa yang berani bukan segera melihat akibat baik tetapi tetap berharap kepada Tuhan di dalam keadaan yang tidak baik.
Ketika Paulus dan Silas di dalam penjara dengan kaki terpasung, kira-kira tengah malam mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kisah Para Rasul 16:25). Menyanyikan puji-pujian dalam keadaan sangat menderita, adalah doa yang  paling berani dan berganda. Dalam keadaan sangat menderita jangan bertanya kepada manusia “mengapa”, tetapi bertanyalah kepada Allah. Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Allah Bapa: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?” tetapi kita jangan berhenti di sini, selanjutnya mengucap syukurlah da memuji Tuhan. Ini adalah doa yang sangat berani dan indah. Tuhan Yesus memberkati ! Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...