Belajar Hidup dalam Kerendahan Hati
Mat 11:29
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan." (Mat 11:29)
Begitu banyak buku yang membahas tentang kunci hidup
sukses dan diberkati, tapi hanya sedikit yang menempatkan kerendahan hati
sebagai syarat untuk mencapai kesuksesan sejati. Kerendahan hati seharusnya
menjadi tujuan dan sasaran dalam hidup kekristenan kita sebab itulah kunci
untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati.
Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus
menuliskan tentang buah Roh yang salah satunya adalah kerendahan
hati/kelemahlembutan ( praios, praiotes ). Jadi ternyata kerendahan hati juga
merupakan salah satu bagian dari buah Roh. Salah satu tanda kedewasaan rohani
adalah memiliki buah Roh termasuk salah satunya buah kerendahan
hati/kelemahlembutan.
Yesus merupakan tedadan utama kita dalam mempelajari
hidup dalam kerendahan hati. Selama hidupNya di dunia ini, Yesus selalu
berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa. Oleh karena itu
pelayananNya membawa pengaruh yang begitu besar dan tidak dapat tertandingi
oleh siapapun manusia yang pernah hidup di dunia. Sejak manusia jatuh ke dalam
dosa maka dunia ini sudah dikuasai oleh kesombongan dan keangkuhan hidup. Yesus
datang dengan bersenjatakan kerendahan hati untuk mengalahkan dan menaklukkan kesombongan
tersebut. Kesombongan hanya dapat dikalahkan oleh kerendahan hati.
Walaupun Yesus merupakan anak Raja dari segala Raja
namun Ia memilih untuk lahir di kandang yang hina. Lalu Ia juga memilih untuk
dilahirkan sebagai anak tukang kayu yang mana bukan pekerjaan terhormat. Selama
30 tahun, Ia juga bekerja sebagai tukang kayu walaupun sebenarnya Ia bisa saja
melayani sejak remaja sebab kemampuan dan hikmatNya sudah memungkinkan untuk
itu. Namun dengan sabar Yesus menunggu dalam kerendahan hati sampai waktunya
(kairos) telah tiba bagi Dia untuk melayani sebagai anak Allah. Salah satu
definisi dari kerendahan hati adalah kerelaan untuk mengalami hinaan dan tidak
dikenal.
Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus
membasuh kaki murid-muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan
menjadi hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan kepada para muridNya
sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh kaki yang mana
berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan
untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan
menjadi hamba bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain
dalam kerelaan bila ingin hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling
melayani tersebut adalah dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan
yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya ( I Ptr 5:6 ). Bila kita
hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan
akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan
bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada
satupun manusia yang dapat menghalangiNya.
Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan
membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Tetapi orang-orang yang rendah
hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah
( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya
tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan
mewarisi negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan
kita bukan datang dari manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan
pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.
Segala sesutu yang kita lakukan berulang-ulang akan
menjadi kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan dalam hidup kita itulah yang
disebut karakter kita. Bila kita membiasakan diri untuk hidup dalam kerendahan
hati maka lambat laun kita akan memiliki karakter kerendahan hati. Kerendahan
hati bukanlah sebuah karunia Roh melainkan karakter yang harus terus dilatih.
Kita semua sebenarnya layak binasa karena dosa namun
oleh anugerahNya saja kita dibenarkan dan diselamatkan. Semuanya memang hanya
karena anugerahNya bukan karena kuat kita. Marilah kita hidup dalam kerendahan
hati seperti Tuhan kita, Yesus Kristus !. Tuhan Yesus memberkati!.Amin
Komentar
Posting Komentar