Langsung ke konten utama

Sambutan Palmarum dan Tangisan Yesus


Sambutan Palmarum dan Tangisan Yesus
Lukas 19:28-44




Dalam penanggalan kalender Gerejawi, hari minggu kemarin kita merayakan hari Minggu Palmarum. Minggu Palmarum dilaksanakan pada hari Minggu sebelum Paskah, untuk memperingati penyambutan Yesus sebagai Raja saat memasuki kota Yerusalem. Palmarum berasal dari kata palma/palem, dimana pada waktu Yesus memasuki kota Yerusalem ada banyak orang yang menyambut-Nya dengan melambai-lambaikan daun palem (Yohanes 21:12). Daun palem merupakan simbol kemenangan, keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan. Tetapi minggu Palmarum ini juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh karenanya, Minggu Palmarum juga disebut sebagai Minggu Sengsara.
Peristiwa dalam Lukas 19:28-44 adalah hal yang istimewa, karena Yesus disambut oleh banyak orang dengan menghamparkan pakaian mereka dijalan-jalan (
ayat 36:37). Dan semua murid yang mengiringi Dia menyambut dengan sorak-sorai dan puji-pujian kepada Allah, katanya:”Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, Damai Sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” (ayat 38). Merea menggambil daun-daun palem dan pergi menyongsong Dia sambil berseru :”Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel”. Jadi Yesus disambut oleh penduduk Yerusalem sebagai seorang pemimpin atau Raja Damai. Tetapi tidak berapa lama kemudian, teriakan Hosana hilang dan berganti dengan: “Salibkan Dia, salibkan Dia!”(Lukas 23:21).
Dari kisah ini, kita diingatkan dua hal. Pertama, ada banyak orang yang bersorak-sorai dengan mengelu-elukan Yesus sebagai Raja dan Mesias. Namun di sisi lai, mereka yang mengelukan Yesus justru juga yang menolak Yesus saat terjadi kesukaran hidup (ayat 37-39; band. Lukas 23:18-21). Kedua, tangisan Yesus harus menjadi pelajaran bagi kita. Supaya kita tidak membuat hati Tuhan terluka karena tingkah laku dan kehidupan kita yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya(ayat 41).
Marilah kita tingkatkan pujian dan penyembahan kita kepada Tuhan tetapi harus dengan cara yang benar dan hati yang tulus, sebagai wujud Iman dan Kasih kita kepada Yesus sehingga jangan sampai sorak-sorai kita berubah menjadi salibkan Yesus. Disisi lain, marilah kita realisasikan pujian dan penyembahan itu melalui tingkah laku dan sikap hidup dalam seluruh aspek kehidupan kita. Sehingga tidak membuat hati Tuhan Yesus terlukan dan menangis. Selamat memperingati Minggu Palmarum. Hosana!. Tuhan Yesus Memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...