Langsung ke konten utama
 Pertautan Kasih dan Kebenaran yang Mengatasi Kebekuan Hukum
 Yohanes 8:2-11



Salah satu poin penting dalam cerita di dalam Injil Yohanes ini adalah adanya seorang Perempuan yang kedapatan berbuat zinah. “Rabi, perempauan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah” (ayat 4). Ini sebuah pelanggaran berat menurut Hukum Taurat Musa, terbukti dari hukuman yang harus dijalaninya yaitu hukuman rajam, dilempari batu sampai mati. Ada yang membuat saya terusik atas tuduhan ini. Berbuat zinah, pasti dalam konteks seksual, tidak mungkin dilakukan seorang diri. Dimana pria yang bersama perempuan ini tertangkap basah berbuat zinah ? Adilkah sebuah hukuman hanya dijalani oleh pihak perempuan ? Memang, didalam masyarakat Yahudi pada jaman itu menganut paham Patriarki dimana peran laki-laki sangat dominan dan cenderung tidak menganggap eksistensi kaum perempuan. Namun tetap saja, ini sebuah perlakuan yang tidak adil.
Apa yang bisa kita pelajari dari konteks ini ? Penghakiman sering terjadi karena kegagalan kita menghidupi pesan KASIH yang senantiasa didengungkan Tuhan lewat berbagai macam pengajaran. Yang utama dari Hukum Tuhan (Mat 22 : 34-40) seringkali diabaikan demi gengsi dan harga diri.
Penghakiman juga bisa terjadi karena alasan-alasan yang tidak obyektif. Pandangan yang merendahkan martabat sesama (perempuan sebagai warga kelas dua), kebencian terhadap seseorang (ahli taurat menganggap Yesus sebagai saingan) seringkali juga menjadi sebuah alasan yang sengaja dibuat-buat untuk menjatuhkan seseorang. Hal-hal seperti ini masih sering terjadi di dalam realita kehidupan kita sehari-hari.
Sikap Bijak Yesus
Fokus utama dalam perikop ini adalah Yesus. Kehadiran sekelompok ahli Taurat dan orang-orang Farisi ke Bait Allah adalah untuk menjebak Yesus, untuk memancing pandangan Yesus terkait bentuk hukuman yang pantas bagi seorang yang tertangkap basah sedang berbuat zinah. Hukum Taurat jelas-jelas mengatakan bahwa perempuan ini harus di hukum rajam (ayat 5). Harapan para ahli Taurat dan orang Farisi ialah bahwa Yesus akan mengatakan sebaliknya yaitu tidak perlu dihukum, maka dengan demikian mereka bisa menuduh Yesus melawan Hukum Taurat.
Sikap diam Yesus bukanlah sikap mengabaikan apa yang disampaikan oleh para Ahli Taurat. Terkadang kita butuh sikap tenang untuk menghadapi orang-orang yang sedang marah, apalagi emosi tinggi. Apalagi Yesus sudah sangat paham pada perilaku ahli-ahli Taurat yang kerap memberikan pertanyaan-pertanyaan menjebak (Luk 20 : 20-26). Yesus paham jebakan yang dibuat oleh para ahli Taurat.
Dilema Yesus dalam perikop ini adalah; pertama, jika Yesus mengatakan ‘silakan dihukum rajam sampai mati’, maka Yesus masuk jebakan mereka karena berarti Yesus telah mengabaikan apa yang sering diajarkannya tentang Hukum Kasih. Dengan demikian para ahli Taurat dapat mengatakan kepada rakyat yang datang ke Bait Allah bahwa apa yang diajarkan Yesus selama ini adalah salah dan itu terbukti ketika Yesus tidak melarang perempuan itu dihukum mati.
 Maka, jalan tengah yang diambil Yesus, dan inilah jawaban yang sangat bijaksana, “Siapa saja diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (ayat 7). Saya menyebut jalan tengah yang sangat bijaksana ini adalah LOGIKA KASIH. Saat Yesus melontarkan pernyataan “Siapa saja diantara kamu tidak berdosa, … , ini adalah sebuah undangan KASIH untuk masuk lebih dalam ke pusat hidup manusia yaitu HATI. Yesus tidak membalas kemarahan dengan kemarahan, tetapi dengan sebuah undangan untuk kita berani masuk ke kedalaman hati, untuk melihat dengan sangat jelas dan telanjang siapa diri kita sebenar dan seutuhnya. Selanjutnya, ketika manusia mampu melihat diri sendiri sebenar dan seutuhnya, logika menghukum sesama dalam bentuk “… melempari perempuan-perempuan yang demikian dengan batu” menjadi bumerang untuk diri sendiri “mengapa saya yang berdosa harus menghukum orang lain yang saya anggap berdosa ?”
 Kisah Perempuan yang Berzina, memberikan kita pesan yang sangat penting. Sebagai pengikut Yesus, kita harus berani masuk ke kedalaman HATI, kita harus melatih diri untuk berani HENING supaya suara Tuhan yang bersemayam di hati kita mampu kita dengar. Tidak semata-mata mengandalkan emosi dan logika saja. Ada suara Tuhan yang harus membungkus cara kita berlogika dan bertindak.
Saudara..., Tuhan Yesus adalah Mesias, Juruselamat yang berkuasa mengampuni dosa manusia. ia penuh kasih dan kebenaran. ketika kita jatuh ke dalam dosa, masih tersedia pengampunan dan kesempatan bagi kita. biarlah pertautan kasih dan kebenaran yang mengatasi kebekuan hukum, dapat kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan Yesus Memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...