Langsung ke konten utama

Jangan Cemas, Dalam Kristus Berlimpah Rahmat


Jangan Cemas, Dalam Kristus Berlimpah Rahmat
Lukas 23:33-46





Sabtu Sunyi adalah keheningan yang menjembatani antara Jumat berdarah dengan Minggu bergelora, jembatan antara kematian Anak Domba dengan Kebangkitan Mesias Yesus Kristus. Ada kesalehan yang dalam dan keluhuran yang agung, yang penting direnungkan mengenai Sabtu Sunyi.
Pada masa interval ini membentang antara harapan yang kandas dari para murid, dan kejutan yang tidak diharapkan dari episode kemesiasan Yesus, Dia mati, sebuah situasi yang berulang kali Yesus prediksi, namun tidak pernah dirapkan dan dibayangkan oleh pengikut-Nya. Seharusnya kedatangan ke Yerusalem adalah kemenangan atas Roma, suatu negara yang menjadi inkarnasi dari keangkuhan, penindasan dan ketidakadilan, namun Raja Orang Yahudi, yaitu Yesus, berakhir dalam pembantaian, disalibkan dan dipermalukan dihadapan orang banyak.
Apa yang sesungguhnya terjadi pada Sabtu Sunyi ini? Alkitab mencatat bahwa para murid tidak melakukan apa-apa. Tak ada aktivitas sedikitpun. Lagi pula, Sang Guru telah tiada. Apa lagi yang bisa diharapkan? Apa lagi yang bisa dilakukan, kecuali merenung untuk mengambil langkaah-langkah setelah kepergian Sang Guru.
Jumat Malam dan Sepanjang Sabtu Sunyi sungguh merupakan penantian yang sepi, hening sekaligus menikam dan menyakitkan.
Sabtu Sunyi adalah masa mengharapkan, meski kita tidak tahu pasti apa yang dapat diharapkan. Masa menanti, meski tidaktahu pasti apa yang sedang dinantikan. Lebih dari itu,, mungkin Sabtu itu adalah masa dimana ketakutan untuk mengharapkan, dan kekuatiran  untuk berani menanti menjadi suatu kristialisasi situasi yang dingin dan mencekam. Namun istink untuk mengharapkan dan menantikan tidak sirna, justru menjerit dan menjadi semakin dalam.
Paradoks iman yang misterius dan ilahi, namun sekaligus menyayat dan menyakitkan. Inilah kesalehan yg sudah memudar di zaman modern ini.
Dalam Tradisi waktu itu, gelar Raja akan diberikan kepada seseorang yang membawa kemenangan peperangan yang besar. Lalu apa makna tulisan yang ada di kayu salib waktu Tuhan Yesus disalib? Tulisan tersebut berbunyi: INILAH RAJA ORANG YAHUDI.
Dalam pengertian ini kita dapat melihat bahwa pada satu pihak terdapat pengakuan resmi walau dengan nada yang mengejek dari pemerintah Romawi kepada Tuhan Yesus sehingga di atas kayu salibNya tertulis : “Inilah Raja orang Yahudi”. Dan pada pihak lllain terdapat juga pengakuan dari seorang penjahat yang menaruh percaya kepda Tuhan Yesus, sehingga dia berkata menjelang ajalnya: “ Yesus , ingatlah akan aku, apabila Engaku datang sebagai Raja”.
·       Penobatan Raja Dalam Tradisi Romawi
Jelas tulisan dari Pontius Pilatus itu sama sekali tidak menunjuk suatu pengakuan yang tulus bahwa Yesus adalah Raja orang Yahudi. Sesungguhnya tulisan diatas kayu salib itu mengandung suatu ejekan atau suatu bentuk hinaan pemerintah Romawi untuk mempermalukan Tuhan yesus serta orang-orang Yahudi, yang nadanya kira-kira bermaksud “Apa Raja orang Yahudi seperti ini? Dimanakah kehebatan dan kemenanganNya? Dimanakah KuasaNya? Apa raja orang Yahudi tersebut harus mati tergantung diatas kayu salib dengan cara yang hina ini?”. Secara politis, pemerintah Romawi menggunakan peristiwa penyaliban Tuhan Yesus sebagai suatu “Shock theraphy” kepada umat Israel yang dijajahnya.
·       Penobatan Kristus Sebagai Raja di Kayu Salib
Yesus sebagai Raja orang Yahudi ditonton orang banyak bukan dengan sorak-sorai kemenangan, tetapi dalam nada ejekan dan penghinaan sebab Dia tersalib sebagai seorang penjahat. Bukankah gambaran tentang Raja dalam konsep orang Romawi dan sebutan Yesus sebagai raja orang Yahudi di atas kayu salib begitu kontras? Di atas bukit tengkorak yaitu Golgota, kayu salib dijadikan tahkta bagi Kristus. Mahkota memiliki kemuliaan Kristus sebagai raja tidaklah mengenakan mahkota yang indah, tetapi mahkota duri. Pada saat yang bersamaan penobatan Kristus sebagai raja juga diserai dengan tangan dan kaki terpaku diatas kayu Salib.
·       Melihat Dengan Mata Iman
Pengakuan Imannya bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang untuk mengahkimi umat manusia meluncur dari lubuk hatinya yang hancur denga nmengingat secara sadar akan kesalehan dan dosa yang pernah dibuat selama hidupnya. Jadi pengakuan penjahat di sebelah kanan bahwa Yesus adalah Raja pada hakikatnya merupakan suatu pengakuan dan permohonan agar Tuhan Yesus berkenan mau mengasihani dan mengampuni dia, sehingga dia dapat diselamatkan oleh rahmat-Nya. Ternyata pengakuan iman dan harapannya tersebut diterima oleh Tuhan Yesus, sehingga Tuhan Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engaku akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43). Yesus adalah Raja yang memiliki kuasa untuk mengampuni mereka mengakui bahwa Tuhan Yesus memiliki rahmat Ilahi untuk memberi keselamatan kekal pada setiap orang percaya.
Ketika kita berada dalam situasi yang buruk seperti sakit yang tidak tersembuhkan, kegagalan dalam usaha, bangkrut, difitnah, sehingga karier dan nama baik kita runtuh, dikhianati oleh orang-orang yang kit apercayai, kehilangan orang-orang yang kita sayangi, dan berbagai musibah lain kita cenderung melihat realita kehidupan ini seba gelap, kelam dan kejam. Pada saat demikian kita sering merasa ditinggalkan oleh Allah dan orang-orang disekitar kita. Dalam kondisi yang demikian kita sama sekali tidak melihat “titik terang” kemuliaan Kristus sebagai Raja dan Juru-selamat dalam kehidupan kita. Ketika mata iman dan rohani kita terbuka dengan terang; ketika kita sedang menderita, kita juga bisa melihat pula diri Kristus yang juga menderita bersama-sama dengan kita. Arah pandangan mata kita tidak lagi tertuju kepada penderitaan dan rasa sakit sera kegagalan penderitaan kita, kita dapat melihat kemuliaan-Nya sebagai Raja yang mau menderita dan  menjadi sahabat yang sangat mengasihi kita lebih dari siapapun di dunia ini.
Sabtu sunyi, Sabtu hening adalah saat di mana kita bisa mendengarkan lebih jelas suara kita dan Tuhan. Kebisingan dunia ini kadang membuat kita sulit mendenga suara kita sendiri; apa laggi suara Tuhan. Padahal dalam sebuah komunikasi yang baik perlu keheningan.
Maka, melihat Sabtu Sunyi dari kaca mata Paskah kita diajak menghargai dan belajar menerima Kesunyian dan penantian sebagai suatu bentuk penting pengharapan iman kita.
Berbahagialah buat setiap kita yang percaya dan menantikan peingatan hari kebangkitanNya dengan berjaga dan berdoa senantiasa. Tuhan Yesus memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota ini didirikan oleh Emenes, raja pergamus pada abad 2 SM dan diberi nama adiknya Atalus dan karena ketaatan adiknya itulah maka diberilah nama kota ini “Filadelfos”. Kata filadelfia ini berasal dari kata “Filos” dan Adelfos” yang artinya kasih persaudaraan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di tem

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah dan

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani