Harga Yang
Harus Dibayar
Lukas 9:57-62
Saudara-saudara saya memiliki teman yang begitu tergila-tergila
kepada bintang film Hongkong, “Liu Te Hua” atau lebih dikenal dengan “Andy
Lau”, Teman saya begitu tergila-gilanya samapai ia berusaha mendapatkan semua
foto-foto dari si Andy Lau itu. Setiap ada kaset-kaset rekaman baru dan setiap
buku-buku yang memuat info-info atau gosip yang terbaru dari bintang
kesayangannya itu pasti dibelinya. Suatu ketika ia mengetahui bahwa Andy Lau
akan mengadakan konser di Singapore, ia berusaha mati-matian membujuk
orangtuanya agar membiayainya, sehingga dia juga hadir dalam konser itu.
Untuk hal-hal yang bersifat sementara saja, teman saya
berani untuk membayar harga, ia berani mengorbankan waktu yang ia miliki, tenaganya dan sejumlah uang yang
cukup besar yang harus ia keluarkan untuk melihat bintang film kesayangannya
itu. Bagaimanakah dengan kita setiap orang Kristen di dalam menikut Tuhan?
Beranikah saudara-saudara membayar harga untuk mengikuti Tuhan sepenuhnya?
Dari Lukas 9:57-62, kita dapat melihat bahwa Tuhan
Yesus berbicara mengenai harga-harga yang harus dibayar oleh setiap orang
Kristen yang mau mengikuti Dia sepenuhnya.
1.
Ia harus berani
untuk tidak diterima oleh dunia (ay 57)
Dalam
ayat 57 disebutkan bahwa ada seorang yang datang mencari Yesus, menurut Matius,
orang ini adalah seorang ahli Taurat. Ia datang dengan penuh semangat dan
berkata: “Aku akan mengikut Engkau kemana saja Engkau pergi”. Ini merupakan
kalimat pernyataan yang amat indah. Pernyataan ini tercetus sebagai bentuk
pengekspresian penghargaanya terhadap Yesus.
Ia
melihat bahwa Yesus mengaajr dengan penuh hikmat dan Yesus dapat melakukan
mujizat, sehingga timbul dalam hatinya suatu perasaan yang menggebu-gebu untuk
mengikut Yesus.
2. Ia harus berani untuk tidak menunda waktu mengikut
Yesus (ayat 60)
Bila
kita melihat pada ayat yang ke 59a, maka ini merupakan suatu kalimat ajakan,
dimana Yesus berkata pada seseorang “ikutlah Aku”, menurut Matius, orang yang
diajak Tuhan Yesus ini adalah seorang murid Yesus, dan Yesus memanggilnya untuk
bergabung dalam pelayananNya. Tetapi orang ini menjawab, “Tuhan ijinkan aku
pergi dahulu menguburkan bapaku”(ayat 59b)
Menurut
para penafsir, kalimat tersebut menunjukkan bahwa ayah dari orang tersebut
masih belum meninggal dan sepertinya orang ini mengatakan, “Aku mau mengikut
Engaku Tuhan sesudah ayahku meninggal “atau mungkin juga ia ingin mengatakan
“Aku mau mengikut Engaku, tetapi aku masih mempunyai ikatan-ikatan dengan
keluarga dan tanggung jawab menahanku, aku tidak dapat mengikut Engkau ketika
ayahku masih hidup” dari kisah ini kita dapat menyimpulkan bahwa ia hendak
menunda-nunda waktunya dalam mengikuti Tuhan.
3. Ia harus berani untuk melupakan masa lalunya dan
mengarahkan dirinya ke masa depan (ayat 62)
Pada
ayat 61, orang itu berkata: “Aku akan mengikut Engkau Tuhan, tetapi ijinkanlah
aku pamitan dulu dengan keluargaku”
Perkataan
ini merupakan perkataan yang masuk akal namun perkataan ini jelas menunjukkan
bahwa hati orang ini belum mau manyerahkan hidupnya sepenuhnya untuk terlibat
dalam pelayanan Yesus. Hatinya masih terikat kepada masa lalunya, kepada
keluarganya. Seperti nya orang ini ingin menggabungkan dua hal yaitu: ia mau
mengikut Yesus, tetapi ia juga mau tetap menyimpan kenang-kenangan keluarganya
dalam hatinya.
Saudara-saudara
arahkanlah pandangan kita ke depan, jangan biarkan masa lalu kita menjadi
penghalang, menjerat dan menjerumuskan kita, sehingga kita tidak dapat menjadi
pengikutnya yang dengan setia dan sepenuh hati mengikutiNya.
Demikian
pula dengan hal mengikut Tuhan. Janganlah harga yang harus dibayar itu membuat
kita mundur. Tetapi ingatlah bahwa dibalik semuanya itu kita akan memperoleh
hadiah yang kekal yaitu mahkota kehidupan. Jadi, saudara-saudara untuk
memperoleh mahkota kehidupan itu, kita harus berani membayar harga untuk
mengikut Yesus sepenuhnya. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar