Langsung ke konten utama

Tetap Teguh Kepada Janji Allah



Tetap Teguh Kepada Janji Allah
Kejadian 12:1-9


Penyesalan dan ketakutan adalah dua beban kehidupan besar yang harus dihadapi oleh manusia. Tak jarang penyesalan dan ketakutan menyebabkan hidup seseorang tidak maksimal, bahkan berpotensi menganggu kesehatan jiwa.
Dalam Kejadian 12:1-9 ini memamparkan bagimana Tuhan berurusan dengan penyesalan  dan ketakutan untuk memberikan kepada kita hidup dalam segala kelimpahan.
Tentu ada banyak sumber yang dapat menyebabkan gangguan kejiwaan. Tapi, berdasarkan bagimana kita mengola diri, maka ada dua tema besar yang menyebabkan gangguan kejiwaan.
Pertama, Penyesalan terhadap masa lalu. Penyesalan terhadap dengan pertanya masa lalu ditandai dengan pertanyaan: mengapa ini terjadi? Mengapa saya tidak melakukan hal ini atau itu dulu ? Mengapa Tuhan kok sepertinya membiarkan peristiwa itu terjadi?
Kedua, rasa takut untuk menghadapi masa depan. Rasa takut untuk menghadapi masa depan tercermin dari pertanyaan: bagimana masa depan keluarga saya ? Bagimana perkembangan karir saya di tengah begitu banyak persaingan yang ada?
Rasa bersalah/penyesalan terhadap masa lalu, dan rasa takut akan masa depan adalah dua tema kehidupan yang harus terus menerus dihadapi dan diselesaikan oleh setiap manusia, termasuk umat Tuhan. Nah, sebagai umat Tuhan bagimana seharusnya kita berurusan denan dua tema kehidupan ini?
Firman Tuhan hari ini berbicara tentang bagimana Allah memanggil Abraham untuk memasuki persekutuan denganNya. Abraham adalah bapa orang beriman, bapa anda dan saya. Mari kita melihat bagimana Abraham harus berurusan dengan masa lalu dan juga masa depannya, dan apa yang dilakukan Allah di tengah-tengah  pergumulan tersebut?
Ada dua hal yang dapat kita pelajari dalam pergumulan Abraham bersama dengan Tuhan, berkenaan dengan masa lalu dan masa depannya.
Pertama, apapun masa lalu kita, Tuhan selalu punya rencana untuk kehidupan kita.
Abraham sama seperti penduduk di sekitar waktu itu, tidak mengenal Allah yang benar. Ia termasuk dalam himpunan penyembah berhala. Hal inilah yang diakui dan diungkapkan ulang oleh Yosua di akhir pelayanannya. Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, disitulah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribahdah kepada Allah lain (Yosua 24:2). Sampai suatu ketika Allah memanggilNya, dan Abraham merespons panggilan itu dengan ketaatan.
Pertama, Walaupun ia belum mendalam dalami relasi dengan Allah, tetapi bersedia untuk datang kepadaNya. Ketika Abraham datang kepada Allah, Tuhan punya rencana untuk kehidupanNya. Rencana Allah itu sangat besar, jauh lebih besar dari pada yang dapat dibayangkan oleh Abram. Tuhan berjanji, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur, dan engkau akan menjadi berkat.”
Kehidupan Abraham adalah contoh tentang apa yang dapat dilakukan seseorang dengan masa lalunya. Apapun masa lalu kita, yang terbaik dapat kita lalukan adalah membawanya kepada Tuhan.
Orang lain mungkin berkata anda tidak punya masa depan. Keluarga mungkin menjauhkan saudara, sehingga seperti kita sendirian. Perusahaan mungkin memecat anda, bahkan anda mungkin sudah mulai tidak bisa mempercayai diri anda sendiri mengingat kesalahan di masa lalu. Tapi, cobalah lakukan yang terbaik satu kali ini saja: datang kepada Tuhan. Tuhan selalu punya rencana untuk anda, apapun masa lalu anda. Ia sanggup yang melihat yang terbaik di dalam diri anda.
Kedua, apapun yang sedang atau akan kita hadapi. Belajarlah untuk menaati jalan Tuhan.
Setelah ketaatan terhadap panggilan awal itu, hidup Abraham mengalami banyak hal yang tidak mudah. Ada banyak kesulitan dan pergumulan terjadi. Tepat dibagian sesudah ini, Abraham diperhadapkan pada kondisi kelaparan yang membawa ia terpaksa untuk turun ke Mesir. Di sini juga ada kesulitan, Abraham takut jika ia dibunuh Raja yang ingin mendapatkan istrinya yang cantik.
Karena itu, didalam ketakutannya ia membuat sebuah strategi penipuan. Di dalam keterbataasan inilah, Tuhan melakukan intervensi. Tuhan memberikkan tulah kepada Firaun dan seisi istananya. Abraham mulai belajar bahwa apapun yang sedang atau akan ia hadapi, seharusnya ia belajar untuk menaati jalan Tuhan. Jalan Tuhanlah jalan yang terbaik, walau belum tentu termudah dan tercepat.
Ketaatan kita terhadap jalan Tuhan akan membuka kuasa Tuhan untuk bekerja di dalam kehidupan kita.
Tuhan memberikkan janji-Nya untuk menyertai kita. Menyertai berarti berjalan bersama dengan kita. Memberikkan kepada kita kekuatan untuk menerima masa lalu kita, karena kita tahu jika kita datang kepada-Nya, maka ia akan melakukan yang terbaik atas masa lalu kita.
Tuhan juga memberikkan kita pengharapan dan semangat di masa depan, melalui ketaatan terhadap kehendak-Nya. Marilah kita memiliki keyakinan iman bahwa Tuhan selalu bersama kita saat ini, dan melintasi masa depan. Tuhan Yesus Memberkati!. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...