IBADAH
YANG MISIONER
Mazmur
96:1-13
“Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah
nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari” (Mazmur
96:2)
Saudara-saudara...., Bagaimana
supaya kita bisa merasakan manfaat ibadah, dan bisa menjadikan ibadah sebagai
sarana misi ? Maka kita perlu mengubah paradigma ibadah kita yang salah, karena
hanya dengan kesadaran akan revitalisasi sikap kita terhadap ibadah dirasakan
sangat penting, dan dengan pembaharuan seperti ini akan membawa manfaat yang
besar.
Dalam Mazmur 96, umat Tuhan tidak
hanya dituntut memuji Tuhan dan ibadah yang benar. Mereka diberi amanah untuk
memperkenalkan keselamatan Allah kepada bangsa-bangsa dari hari ke hari. Itulah
hati Allah, misi Allah kepada dunia. Misi adalah bagian dari sifat Allah.
Gereja yang mengerti sifat Allah adalah gereja yang misoner. Karena itu peran
dan kehadiran gereja Tuhan di tengah-tengah dunia tidak lain adalah melakukan
maksud hati Allah.
Sejarah Alkitab adalah sejarah
penyelamatan Allah. Yang dimulai dari Allah, atas inisiatif dan kehendak Allah
untuk menyelamatkan setiap manusia berdosa. Pertama-tama, Allah menyelamatkan
bangsa Israel, agar melalui bangsa ini menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.
Mulai dari Abraham, ia dipanggil untuk meninggalkan sanak famili dan pergi ke
negeri yang akan ditunjukkan Allah (Kej 12:1). Lalu Allah mengikat perjanjian
dengannya. “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan
mengutuk orang-orang yang mengutuk engaku, dan olehmu semua kaum di muka bumi
akan mendapat berkat. Lalu pergilah Abraham seperti yang difirmankan Tuhan”
(Kej 12:13). Karya perbuatan besar Allah tidak boleh berhenti dalam mulut kita
ketika kita memuji-muji Dia (Mzm. 96:1-3, 6-8), dan misi keselamatan Allah
tidak boleh dilupakan ketika kita beribadah kepadaNya.
Apa yang membuat Ibada itu agung
dan mulia? Yaiyu ibadah yang meninggikan keberadaan Allah ditengah-tengah
bangsa lain. Pemazmur mengatakan, “Tuhan maha besar, Ia lebih dahsyat dari pada
segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa” (Mzm. 96:4-5).
Allah yang hidup yang telah menciptakan langit dan bumi belum banyak dikenal
dan disembah. Dasar teologia penginjilan adalah: Tidak ada allah lain kecuali
TUHAN dan poklamasi tidak ada keselamatan di luar Kristus (Kis 4:12). Misi ibadah
adalah menjadikkan orang-orang sekitar kita, setiap suku bangsa jauh maupun
dekat dapat mengenal Allah yang benar dan menyingkirkan allah-allah palsu dari
hadapan Allah.
Apakah ibadah kita selama ini
telah mencerminkan ibadah yang misioner? Sebab kita dipanggil untuk menjadi
wakil yang hidup dari Allah yang hidup: untuk membawa Allah kepada orang, dan
membawa orang kepada Allah (1Ptr 2:9-10). Inilah misi kita, maka jika kita
adalah wakil-wakil hidup dari Allah yang hidup, niscaya kita tidak akan melupakan
misi ibadah kita. Semakin kita beribadah, semakin banyak orang kita bawa kepada
Allah.
Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar