Hidup Sesuai
Dengan Kehendak Allah
1 Tesalonika 2:9-13
Pada bagian
awal pasal 2 ini dijelaskan tentang bagaimana manusia yang tidak layak karena
dosa dan kelemahannya dijadikan Allah menjadi layak untuk melayani-Nya,
terutama dalam membawa kabar tentang Tuhan Yesus. Manusia pasti bersyukur dan
merasa terhormat diberi tugas melayani tersebut. Injil adalah karya Allah yang
begitu dalam dan luas sehinga tidak seorangpun dapat mengklaim akan batasan dan
cakupan pelayanan kabar baik tersebut, sepanjang semua dilakukan dengan kasih
dan demi kemuliaan nama Tuhan Yesus. Melalui nats ini kita diberikan pengajaran
beberapa hal sebagai berikut:
Pertama: Hidup bekerja keras dan berkarya
dengan injil (ayat 9). Allah mengkehendaki setiap orang percaya
menjadi pembawa dan penyiar berita tentang keselamatan yang telah diperolehnya
melalui Tuhan Yesus. Sukacita anugerah yang diperolehnya harus dibagikan kepada
semua orang, khususnya bagi mereka yang belum mendengar tentang kasih Allah
yang begitu besar melalui Tuhan Yesus yang menembus manusia dari segala beban
dosa dan ketakutan.
Kedua: Menguatkan hati seorang demi seorang
(ayat 11). Seorang yang melayani (baik sebagai gembala, penginjil, atau
pelayanan lainnya) haruslah memberi perhatian seperti seorang ibu dan bapa,
dengan merawat, menasehati dan menuntun satu persatu sehingga setiap orang
percaya baru itu memiliki keteguhan iman dan dapat menjadi sumber buah yang
baru. Seorang gembala atau penginjil bahkan orang percaya yang baik harus
menempatkan jemaat dan orang percaya lainnya seperti seorang anak yang perlu bimbingan
asuhan orangtua.
Ketiga: Hidup sesuai dengan kehendak Allah
(ayat 10,12). Rasul Paulus
mendorong dan menguatkan jemaat Tesalonika untuk melakukan hal-hal yan sama
seperti yang dia lakukan, sehingga mereka-meraka ini menjadi teladan yang akan
diikuti oleh orang yang sesat dan belum menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamatnya. Firman Tuhan mengatakan, Sebab itu aku menasihatkan
kamu,...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipangil berpadanan
dengan panggilan itu” (Ef 4:1; band. 4:17).
Keempat: Firman Allah bekerja di dalam kamu
(Ayat 13). Rasul Pauluus mengatakan bahwa Firman Allah bekerja sebagaimana
dikatakan, “ Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan
apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai
sejahtera akan meneyrtai kamu” (Flp 4:9).
Melalui
Firman Tuhan pada hari ini kita diberikan pengajaran tentang perlunya bekerja
keras dalam hidup ini sambil tetap dalam pelayanan. Dan setiap anak-anak Tuhan
harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan berlaku saleh, kudus, adil dan
benar. Firman Allah yang kita pelajari dari pendengaran dan bacaan, akan
bekerja dengan kuasa di dalam hati setiap orang percaya sehingga kita berhak
atas kerajaan dan kemuliaan kelak pada masanya.
Tuhan Yesus
memberkati!. Amin
Komentar
Posting Komentar