Langsung ke konten utama

Diberkati karena Mengandalkan Tuhan



Diberkati karena Mengandalkan Tuhan
Yeremia 17:5-8
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!”



Nabi Yeremia dikenal sebagai nabi “peratap”. Ia dipanggil Tuhan untuk menyampaikan berita penghukuman kepada bangsa Yehuda, karena dosa yang terus menerus mereka lakukan, yakni pezinahan Rohani (band. Ayat 1-2). Padahal Yehuda adalah umat pilihan Tuhan, namun justru mereka tidak hidup dalam pengandalan akan Tuhan, melainkan mengandalkan Tuhan dari bangsa-bangsa sekitarnya. Hal ini adalah kekejian dimata Tuhan. Ayat 3-4 merupakan nubuat “pembuangan” yang akan dialami bangsa Yehuda jika tidak bertobat dari dosanya.

Dalam keadilan dan kasihNya, Allah menyatakan berita penghukuman sekaligus berita anugerah, berita kutuk tetapi juga berkat, dengan maksud agar umat Tuhan mempergunakan kesempatan untuk bertobat dari segala dosanya. Allah menginginkan agar umatnya mengalami anugerah dan bukan penghukuman, mengalami berkat dan bukan kutuk karena mengandalkan Tuhan.
Melalui ayat 5-8 kita akan melihat dua kondisi yang bertolak belakang, yakni kutuk dan berkat dengan tujuan agar kita tidak mengalami keadaan terkutuk melainkan mengalami berkat Tuhan karena mengandalkan-Nya.

Pertama: Siapa yang Terkutuk (ay 5) Siapa yang Diberkati (ay 7)
Siapakah yang akan mengalami kondisi terkutuk? Ini merupakan peringatan keras bagi bangsa-bangsa Yehuda oleh karena 3 hal yang menjadi tabiat bangsa ini:
Mengandalkan manusia. Bangsa Yehuda mengandalkan kekuatan bangsa-bangsa disekitarnya seperti menyembah dewa-dewa asing seperti Baal dan Asyoret karena merasa tidak puas dengan kehidupan yang mereka alami.
Mengandalkan kekuatannya sendiri. Mereka memiliki kekuatan ekstra dan mengalami banyak mujizat yang luar biasa. Namun hal ini seringkali membuat mereka sombong dan mengandalkan kekuatannya sendiri.
Hatinya menjauh dari Tuhan. Sesungguhnya bagian ini merupakan hal yang paling mendasar, yakni hati umat Tuhan menjauh dari Tuhan. Kata “menjauh” berarti sesuatu yang terjadi tidak secara instan melainkan melalui sebuah proses, “semakin lama semakin jauh”. Meskipun mereka masih tetap melakukan ibadah keagamaan, namun hatinya semakin menjauh dari Tuhan.
Bagaimana dengan kita saat ini? Dapatkah kita tidak mengandalkan manusia ataupun kelebihan yang kita miliki (karunia, kemampuan dan pengalaman)? Kecendrungan untuk mengandalkan kekuatan manusia dan kekuatan dari diri sendiri mengakibatkan hati yang menjauh dari Tuhan. Hal ini terjadi melalui sebuah proses, karena itu hendaknya kita tidak memberi peluang sedikitpun untuk melakukan dosa ini.
Di tengah kesulitan yang kita hadapi oleh umat Allah, Allah menghendaki agar mereka menanti-nantikan pertolongan hanya dari Tuhan.

Kedua: Keadaan Orang yang tidak Menanti-nantikan Tuhan
Orang-orang yang tidak menantikkan Tuhan akan menjadi lelah, lesu dan mudah jatuh tersandung, walaupun mereka kelihatan sebagai orang-orang yang kuat. Tetapi bila mereka tidak menanti-nantikkan Tuhan dengan mudah mereka akan hancur.
Ketiga: Keadaan orang yang menanti-nantikkan Tuhan (Yes 40 :31)
“Tetapi” kata dalam ayat 31 ini menekankan adanya perbedaan antara orang yang tidak menanti-nantikkan Tuhan dengan orang yang menanti-nantikkan Tuhan. Yesaya mengumpamakan orang yang menanti-nantikkan Tuhan dengan burung rajawali.
Burung Rajawali selalu mengibaskan bulu-bulunya yang sudah tua. Kebiasaan ini dilakukan oleh burung rajawali supaya bulu-bulunya yang sudah tua tidak menjadi penghambat dia untuk terbang. Ini dapat menggambarkan bahwa orang yang yang menanti-nantikkan Tuhan mau meninggalkan kehidupannya yang lama sehingga tidak menjadi penghalang.

Keempat: kondisi Terkutuk (ay 6). Kondisi diberkati (ay 8)
Ayat 6 dan 8 memberikan gambaran kepada kita tentang kondisi terkutuk yang dikontraskan dengan kondisi diberkati, yakni:
·       Seperti semak bulus dipadang belantara
·       Tidak akan mengalami keadaan baik
·       tinggal ditanah angus dipadang gurun di negero yang tidak berpenduduk.
Kondisi kutuk dan berkat dikontraskan sedemikian rupa dengan tujuan agar umat Tuhan dapat membandingkannya dan akhirnya memilih untuk hidup dalam berkat Tuhan dengan cara mengandalkan DIA.
Dalam masa sulit seperti sekarang ini, kita senantiasa diperhadapkan dengan banyak pilihan, yakni untuk tetap hidup mengandalkan Tuhan atau hidup mengandalkan manusia atau mengandalkan kekuatan sendiri. Namun bagian Firman Tuhan ini memberikan dorongan kepada kita untuk menetapkan pilihan pada kehidupan yang mengandalkan Tuhan baik untuk masa kini maupun kekekalan. Dimulai dari kelahiran baru dan menempatkan Tuhan sebagai pertimbangan yang paling utama dalam setiap langkah hidup kita. Umat Tuhan hendaknya menjadi teladan dalam hal hidup mengandalkan Tuhan, sehingga mengalami kondisi yang diberkati Tuhan. Inilah kondisi baik, penuh damai sejahtera dan menjadi berkat bagi semua. Tuhan Yesus Memberkati!. Amin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...