Penemuan
Terbesar
Pada 1847, Dr. James Simpson, dokter
Skotlandia, mempelopori ilmu pembiusan dengan kloroform untuk menidurkan pasien
yang dibedah. Pada masa tuanya, ada mahasiswa bertanya, “Penemuan apakah yang
dokter anggap paling berguna selama hidup dokter?” mahasiswa mengira ia akan
menjawab kloroform. Ternyata, ia menjawab, “Penemuan terbesar saya yang paling
berharga ialah menemukan bahwa saya orang berdosa dan Yesus Kristus adalah
Juruselamat saya”.
Pandangan Dokter itu selaras dengan sikap
Paulus, yang menganggap penemuan paling berharga selama hidup nya adalah
pengenalan akan Kristus Yesus. Paulus mengacu pada hubungan seumur hidup dengan
Kristus. Penekanannya disini bukan pada pengenalan akan fakta-fakta tentang
Yesus, melainkan mengalami hubungan erat dengan Kristus dan berada di dalam
Dia.
Paulus membedakan antara mereka yang
“bermegah dalam Kristus” dan yang “menaruh” kepercayaan pada hal-hal yang
lahiriah”. Berdasarkan pengalamanya sendiri, ia menyadari betapa sia-sia
menaruh kepercayaan pada hal-hal yang lahiriah. Sebagai orang Yahudi yang
bersunat dan orang Farisi dengan sangat teliti ia mematuhi setiap detail hukum
Taurat, aku tidak bercacat.” Tetapi, setelah bertemu Kristus, ia menganggap
segala pencapaian dan prestasi masa lalunya sebagai “sampah” karena Kristus
lebih mulia dari semua yang ada.
Kerinduan terbesar Paulus adalah mengenal
Kristus dan mengalami persekutuan pribadi dan keakraban dengan Tuhan secara
lebih erat.
Paulus mengatakan untuk mencapai hal-hal itu
yang harus dilakukan adalah:
1.
Mengenal Kristus secara pribadi
melalui FirmanNya.
2.
Berada di dalam Dia (ayat 9), mempunyai
persatuan dan pesekutuan dengan Kristus.
3.
Mengenal kuasa kebangkitanNya
(10), yaitu mengalami pembaharuan hidup.
4.
Mengambil bagian dalam
penderitaan Kristus dengan menyangkal diri, dan menyalibkan manusia lama.
Bagaimana kita menghargai pengenalan kita
akan Kristus?
Prestasi dan pencapaian adalah sebuah sejarah
masa lalu, pengenalan akan Kristus adalah penemuan terbesar sepanjang masa.
Yang kita perlukan adalah “melupakan apa yang telah dibelakang” dan
“mengarahkan diri” untuk keselamatan yang sempurna dalam Kristus. Tuhan Yesus
memberkati .Amin
Komentar
Posting Komentar